Oedema ialah
penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari
kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang ringan sering
ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan
diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak
yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau
meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas. Oedema biasa menjadi menunjukkan adanya
masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan
tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan
keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur
dll. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia.
(Depkes RI, 2005)
Berbaringlah
dengan posisi bertumpu pada tubuh bagian samping kiri. Istirahatkan kaki anda
dengan mengangkatnya ke atas sehingga darah akan mengalir lebih lancar dari
kaki ke jantung anda. Jangan mengkonsumsi pil diuretik. Sebaiknya konsultasikan
dokter anda terlebih dahulu bila anda bermaksud hendak mengurangi konsumsi
garam untuk mengurangi keringat berlebih pada tubuh anda. Karena bagaimanapun
tubuh membutuhkan garam untuk keseimbangan cairan tubuh, dan mengurangi
konsumsi garam bukan merupakan cara terbaik untuk mengatasi keringat berlebih
pada tubuh anda. Kaki bengkak pada ibu hamil kerap disebut dengan edema atau
oedema yang artinya penimbunan cairan. Pembengkakan ini bukan hanya bisa
terjadi di kaki tapi juga memungkinkan di bagian tubuh lain. Tapi yang paling kerap
dialami adalah pada kaki. Perubahan metabolisme tubuh, utamanya pada
keseimbangan volumen cairan tubuh. Ketika sedang tidak hamil, volume air yang
masuk ke dalam tubuh, kurang lebih sama banyaknya dengan volume yang dikeluarkan.
Apabila volume air berlebihan, tubuh otomatis akan mengelurkan dalam bentuk
keringat, saat buang air besar dan terutama saat buang air kecil. Cara tersebut
membuat keseimbangan cairan di dalam tubuh kita akan selalu terjaga. Akan
tetapi pada keadaan tertentu, misalnya fungsi ginjal terganggu akibat adanya
infeksi, cairan yang berlebih tidak selalu dapat dikeluarkan dengan lancar.
Jika ini terjadi, cairan yang berlebihan akan tertimbun dan tersimpan di
jaringan-jaringan tubuh. Penimbunan cairan itulah yang nampak sebagai
pembengkakan pada jaringan yang mengakumulasi kelebihan air. Itu yang disebut
edema atau oedema.
Sesuai
sifat air yang rajin mengalir ke tempat yang letaknya lebih rendah, maka
jaringan yang menjadi tujuannya adalah bagian-bagian tubuh yang letaknya
dibawah. Itulah mengapa tangan dan utamanya kaki paling kerap bengkak pada pagi
hari. Sebab saat tidur, proses metabolisma pada sel-sel tubuh akan menghasilkan
sejumlah cairan sebagai salah satu hasil “buangan”. Cairan buangan itulah yang akan
terkumpul sepanjang malam. Pada pagi harinya, jumlahnya akan cukup berlimpah
dan mengakibatkan pembengkakan pada ibu hamil. Bila edema yang Anda derita saat
hamil masih tergolong ringan, gejalanya akan berupa pembengkakan pada betis dan
telapak kaki yang dapat hilang dengan sendirinya setelah beristirahat dengan
cukup. Bila edema ini lebih parah, pembengkakan tidak hanya terjadi pada kaki
dan betis tapi menyebar hingga ke paha, alat kelamin (terutama bibir kemaluan
sebelah luar), serta daerah sekitar perut. Sedangkan jika masuk kategori parah,
dapat terjadi hingga seluruh bagian perut dan disertai gejala acites (akumulasi
cairan di dalam perut).
Kunci utama mencegah ataupun mengatasi edema adalah dengan mengetahui penyebabnya. Jadi, bila kesehatan Anda saat hamil telah diperiksa dan dipantau secara keseluruhan, maka edema ini bisa dicegah. Misal, bila terdapat gangguan fungsi jantung pada calon ibu, tetapi kemudian secara bertahap gangguan tersebut diatasi atau diobati, maka kemungkinan timbulnya edema bisa dikurangi.
Jika hasil pemeriksaan kesehatan sebelum hamil calon ibu menderita hipertensi akibat gemar mengkonsumsi makanan bercita rasa asin. Jika sudah dideteksi sebelum kehamilan terjadi, kemungkinan edema bisa dicegah. Antara lain dengan mengubah kebiasaan mengkonsumsi garam.
Kunci utama mencegah ataupun mengatasi edema adalah dengan mengetahui penyebabnya. Jadi, bila kesehatan Anda saat hamil telah diperiksa dan dipantau secara keseluruhan, maka edema ini bisa dicegah. Misal, bila terdapat gangguan fungsi jantung pada calon ibu, tetapi kemudian secara bertahap gangguan tersebut diatasi atau diobati, maka kemungkinan timbulnya edema bisa dikurangi.
Jika hasil pemeriksaan kesehatan sebelum hamil calon ibu menderita hipertensi akibat gemar mengkonsumsi makanan bercita rasa asin. Jika sudah dideteksi sebelum kehamilan terjadi, kemungkinan edema bisa dicegah. Antara lain dengan mengubah kebiasaan mengkonsumsi garam.
1.
Penanganan Oedema
a. Saat
bangun pagi di waktu Anda hamil, angkatlah kaki anda untuk beberapa saat,
misalnya dengan menggunakan bantal sebagai pengganjal. Sehingga aliran darah
tidak mengumpul pada daerah pergelangan dan telapak kaki
b.
Apabila saat hamil
masih bekerja di kantor, usahakan posisi kaki lebih tinggi pada saat duduk.
Gunakan bangku kecil atau tatakan lain yang cukup tebal sebagai penopang kaki
c.
Angkat kaki Anda
sesering mungkin sewaktu Anda hamil, sehingga memberi kesempatan cairan yang
ada di bagian kaki megalir ke atas
d.
Perbanyak istirahat
degan cara berbaring miring
e.
Anda bisa mencoba
memakai stocking penyangga otot perut untuk menghindari terjadinya penimbunan
pada perut sekaligus kaki
f.
Jangan memakai stocking
atau kaus kaki yang memiliki karet elastik yang dapat “mengigit” betis Anda
sehingga dapat menghambat aliran darah dan cairan di daerah betis.
g.
Perbanyak minum air
putih paling sedikit 2 liter sehari. Dengan banyak memasukkan cairan ke tubuh,
justru membuat tubuh hanya sedikit menyimpan air
h.
Biasakan rutin
berolahraga saat sesuai kondisi Anda. Dianjurkan untuk berenang dan mengendarai
sepeda statis
i.
Makan secara teratur
saat hamil
j.
Hindari konsumsi
natrium saat hamil (Na secara berlebihan dengan mengurangi makanan yang asin
0 komentar:
Post a Comment