Setiap orang
pasti ingin mempunyai berat badan ideal dan jauh dari kata gemuk karena gemuk
identik dengan sumber berbagai macam penyakit. sebenarnya kapan sih seseorang
termasuk dalam kriteria kegemukan? Seseorang termasuk dalam kategori kegemukan
bila terjadi ketidak seimbangan
antara tinggi badan, berat badan, dan umur. Pertanyaan yang muncul kemudian
adalah bagaimana mengetahui ukuran tubuh yang kegemukan? Secara visual,
kegemukan dapat diketahui dengan cara bercermin. Sementara itu, cara lainnya dapat
menggunakan alat bantu, yakni timbangan badan dan skin calipers
Solusi mudah
untuk mengetahui gemuk tidaknya tubuh seseorang adalah dengan menimbang badan
secara teratur, sehingga perubahan berat badan dapat terdeteksi secara dini.
Untuk mengetahui berat badan normal, bisa diketahui dengan menghitung indeks
massa tubuh (body mass index), yakni dengan cara membagi total berat badan
seseorang (dalam kilogram) dengan tinggi badan (dalam meter) kuadrat
Pengaruh Status
Gizi Bagi Ibu Menyusui Kebutuhan
nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah
nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan
800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu
sendiri. Kebutuhan
Zat Gizi Ibu Menyusui
Kebutuhan
kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan
dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan
kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik
adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100
ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6
bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah
susu normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui.
Protein. Ibu
memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini
hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
Cairan. Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah. Vitamin dan mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil.
Cairan. Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah. Vitamin dan mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil.
Dampak Kekurangan
Gizi Ibu Menyusui Kekurangan
gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya.
Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah
terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata
ataupun tulang.
Selama
ini sudah diketahui bahwa ASI adalah yang terbaik untuk para bayi dan wanita
bisa mendapatkan kembali bentuk tubuhnya seperti sedia kala dengan lebih cepat.
Namun belum diketahui bahwa efeknya ternyata bisa berlangsung sepanjang hidup
para wanita tersebut. Selain
itu, bayi yang diberi ASI juga mengalami lebih sedikit infeksi telinga, alergi,
dan lebih rendah terkena risiko kegemukan. Bahkan penelitian lain mengungkapkan
bahwa anak-anak yang diberi ASI cenderung lebih sopan dan mempunyai IQ yang
lebih tinggi. Sementara para wanita yang menyusui kurang berisiko terhadap
kanker payudara.
Seperti
dipublikasikan di International Journal of Obesity, the Million Women Study
yang dibiayai oleh the Medical Research Council dan Cancer Research UK mendata
bahwa 740 ribu wanita akan mengalami menopause. Rata-rata mereka berusia 57
tahun dan mempunyai indeks massa tubuh 26, yang diklasifikasikan sebagai
"sedikit kelebihan berat badan".
Memberikan
ASI eksklusif seusai melahirkan sudah banyak diakui bisa menjadi cara mudah
untuk membuang kelebihan lemak semasa hamil. Keuntungan lain adalah menekan
risiko diabetes dan sederet manfaat kesehatan lainnya, baik untuk ibu maupun
bayi. Dalam
International Journal of Obesity, para peneliti menemukan bahwa semakin sering
seorang wanita melahirkan, makin tinggi indeks massa tubuh (IMT) mereka. IMT dikatakan
normal jika 18,5-24,9, dan dikatakan obesitas bila tingkat IMT 30 atau lebih.
Kirsty Bobrow dan timnya dari Universitas Oxford, Inggris, mengevaluasi informasi dari 740.000 wanita menopause yang terlibat dalam Britain Million Women Study antara tahun 1996 dan 2001. Rata-rata usia mereka adalah 58 tahun. Setiap partisipan diminta untuk melaporkan tinggi, berat, sejarah melahirkan anak, termasuk menjawab pertanyaan seputar menyusui. Hasil analisa menunjukkan, semakin sering seorang wanita melahirkan, indeks massa tubuh cenderung lebih tinggi. Di antara mereka yang tidak punya anak, rata-rata BMI adalah 25,6 (mengalami sedikit kelebihan berat badan). Sementara wanita yang memiliki empat atau lebih anak, rata-rata IMT-nya 27,2.
Kirsty Bobrow dan timnya dari Universitas Oxford, Inggris, mengevaluasi informasi dari 740.000 wanita menopause yang terlibat dalam Britain Million Women Study antara tahun 1996 dan 2001. Rata-rata usia mereka adalah 58 tahun. Setiap partisipan diminta untuk melaporkan tinggi, berat, sejarah melahirkan anak, termasuk menjawab pertanyaan seputar menyusui. Hasil analisa menunjukkan, semakin sering seorang wanita melahirkan, indeks massa tubuh cenderung lebih tinggi. Di antara mereka yang tidak punya anak, rata-rata BMI adalah 25,6 (mengalami sedikit kelebihan berat badan). Sementara wanita yang memiliki empat atau lebih anak, rata-rata IMT-nya 27,2.
Di
antara partisipan yang baru melahirkan, 70 persen memberikan ASI dan
melakukannya selama rata-rata 7,7 bulan. Peneliti menemukan bahwa selama enam bulan menyusui,
rata-rata level IMT
1 persen lebih rendah. Meskipun penurunannya relatif kecil, tapi dampaknya
cukup baik. Para
peneliti memiliki beberapa hipotesis tentang mengapa menyusui membantu
mengontrol berat badan dalam jangka panjang. Salah satunya adalah tentang apa
yang disebut reset hipotesis. Studi lain menunjukkan, dengan
menyusui, lemak tubuh akan lebih banyak terbakar. Tentu saja untuk bisa kembali
langsing, menyusui saja tidak cukup. Perhatikan pula pola makan dan aktivitas.
Ibu
adalah seorang yang paling dekat dengan anak harus memiliki pengetahuan tentang
gizi. Pengetahuan minimal yang harus di ketahui seorang ibu adalah tetang
kebutuhan gizi, cara pemberian makan, jadwal pemberian makan pada balita,
sehingga akan menjamin anak akan tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Untuk
membantu menambulangi masalah pemenuhan
kebutuhan gizi bayi pada kondisi masyarakat seperti sekarang ini, di perlukan
alternatif pemecahan masalah agar
terpenuhi gizi bagi bayi, pemberian makanan tambahan sebagai makanan pendaping
ASI harus disesuaikan dengan umur bayi karena itu alternatif pemenuhan gizi
bayi pun di sesuaikan dengan umur bayi.
Dalam
usia bayi 0-4 bulan, makanan yang paling tepat untuk bayi adalah air susu ibu
atau ASI, karena memang komposisi zat gizi
yang ada pada ASI paling tepat
untuk bayi pada usia ini. Pada
usia 3 bulan berat badan bayi akan mnejadi dua kali lipat dari berat badan pada
waktu lahir. Jadi, bayi akan memerlukan makanan yang lebih banyak. Biasanya
sampai usia 4 bulan ASI masih dapat kebutuhan bayi akan zat gizi. Jika pada
usia pada 1 bulan pertama produksi ASI mencapai sekitar 500 ml per hari,
memasuki bulan kedua dan ketiga produksi asi dapat naik sekitar 650 ml per
hari. Penelitian yang dilakukan oleh Blankhart di bogor (1962) menunjukkan produksi
ASI rata-rata per hari adalah 320-69 ml pada waktu bayi berusia antara 2-5
bulan. Waktu bayi berusia antara 8-12 bulan, produksi ASI berkisar antar
190-460 ml
Suatu
penelitian di madura oleh Sri karjati antar tahun 19 81-1984 menunjukkan bahwa
produksi asi pada waktu bayi berusia 1-4 bulan adalah sekitar 600-700 ml,
memasuki usia 5 bulan produksi asi tuun menjadi sekitar 600 ml, apabila tiap
100 ml. ASI memberikan 75 kalori, berarti dari ASI bayi hanya akan memperoleh
450 kalori, sedangkan jumlah kebutuhan adalah sekitar 750 kalori, jadi masih
kurang sebesar 300 kalori, dan kekurangan
ini dapat di penuhi dari makanan tambahan lain.
Bayi
usia 9 bulan merupakan usia peralihan kedua dalam pengaturan makanan bayi.
Makanan bayi tadinya bertumpu pada ASI sebagai pemberi zat gizi utama, setelah
usia 9 akan beralih ke makanan sapihan sebagai pemberi zat gizi utama,
sedangkan asi hanya berperan sebagi pelengkap. Pada usia 9 bulan kebutuhan
kalori bayi sebesar 850-900 kalori,
sedangkan ‘ intake’ kalori dari ASI adalah 350 kal (dari 5900 ml ASI). Sehingga
di perlukan tambahan makanan sebesar 450-500 kal.
Masalah
dalam menyusun makanan tambahan untuk bayi usia ini adalah bagaimana menyusun makanan
tersebut sehingga memenuhi kebutuhan bayi akan zat gizi, dengan mutu
yang mendekati mutu gizi ASI. Apalagi jika daerah di daerah itu sukar diperoleh
bahan makanan sumber protein hewani, baik karena terbatasnya jenis makanan yang
ada ataupun karna harganya
yang tidak terjangkau.
Gizi pada
ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka
berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta
kebiasaan makan yang memuaskan. Demikian juga Ibu menyusui tidaklah terlalu
ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin
pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan bayinya.
0 komentar:
Post a Comment