Tuesday, 22 January 2013

Pengetahuan Seks



2.1.1. Pengertian Seks
Seks adalah bagian dari kehidupan manusia. Sesuatu yang ada dan tidak bisa ditolak, sesuatu yang muncul dan  bisa menimbulkan berbagai masalah apabila tidak dikendalikan, diatur dan diredam secara baik. Seiring dengan perkembangan biologis pada umumnya, maka pada usia tertentu, seseorang mencapai tahapan kematangan organ-organ seks. Ditandai oleh haid pertama pada wanita ( sekitar usia 11 tahun dan mimpi basah pada pria sekitar usia 13-14 tahun). Kematangan organ-organ seks secara bio-fisiologis ini diikuti dengan kemampuan untuk melakukan hubungan seks dan sekaligus munculnya dorongan untuk melakukannya. (Hilman, 2004).
 Seks dalam arti luas berarti segala hal yang terjadi sebagai akibat (konsekuensi) dari adanya perbedaan jenis kelamin antara lain : 1. Perbedaan tingkah laku : lembut, kasar, genit dan lain-lain, 2. Perbedaan atribut : pakaian, nama dan lain-lain, 3. Perbedaan peran dan pekerjaan, 4. Hubungan antara pria dan wanita : tata krama, pergaulan, percintaan, pacaran, perkawinan dan lain-lain. Seks pengetian yang paling luas lebih bersifat sosiologis dan kultural dari pada sekedar hubungan antara dua individu. Selanjutnya arti seks yang dikonotasikan dengan persetubuhan termasuk sebagai seks acts, yang berdasarkan tujuan dapat di bedakan menjadi tiga macam yaitu : 1. Bertujuan untuk memiliki anak 2. Untuk sekedar mencari kesenangan 3. Sebagai untuk ungkapan penyatuan rasa, seperti cinta. (Hilman, 2004).
Sedangkan hal-hal yang lebih umum seperti cara berpakaian yang seronok, gerak-gerik yang erotis, membaca majalah porno dan gambar-gambar yang seksual, ketertarikan pada pesona lawan jenis, serta hal-hal lain yang lebih bersifat psikologis, biasanya disebut sebagai perilaku seksual yang berbeda pengertiannya dengan tindakan seks. Namun demikian tindakan seks dan perilaku seksual tercakup dalam pengetian seksual secara umum. (Hilman, 2004).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa seks adalah alat kelamin yang dapat membedakan antara jenis kelamin pria dan wanita. Akibat dari perbedaan tersebut akan mendorong individu bertingkah laku yang bersifat seksual, baik yang bertujuan memiliki anak atau sekedar mencari kesenangan dan tingkah laku tersebut dipengaruhi juga oleh emosi. (Hilman, 2004).
2.1.2. Masa Remaja
 Menurut Depkes (2004) Tiga hal yang menjadikan masa remaja penting :
1.   Masa Remaja (usia 10 – 19 tahun), merupakan masa yang khusus dan sering disebut masa pubertas merupakan periode peralihan dari masa anak  ke masa dewasa. Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi dan spikhis.
Pada masa remaja terjadi perubahan fisik (organobiologik) secara cepat, yang tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental-emosional). Perubahan yang cukup besar ini dapat membingungkan remaja yang mengalaminya, karena itu perlu pengertian, bimbingan dan dukungan lingkungan disekitarnya.agar mereka dapat tumbuh  dan berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat baik jasmani, mental maupun psikososial.(Ami 2008)
Dalam lingkungan social tertentu, sering terjadi perbedaan  perlakuan terhadap remaja laki-laki dan perempuan. Bagi laki-laki masa remaja merupakan saat diperolehnya kebebasan, sewmentara untuk remaja perempuan merupakan saat dimulainya segala bentuk pembatasan (pingitan). Walaupun  dewasa ini praktek seperti itu telah jarang dilakukan, namun perbedaan perlakuan terhadap remja laki-laki dan perempuan ini dapat menempatkan remaja perempuan dalam posisi yang dirugikan. kesetaraan perlakuan terhadap remaya laki-laki dan perempuan diperlukan dalam mengatasi masalah Kesehatan Reproduksi remaja, agar masalahnya dapat tertangani secara tuntas. (Ami 2008)
2.1.3.  Ciri perubahan fisik remaja
Terjadi pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja, termasuk pertumbuhan  organ organ reproduksi  (organ seksual) untuk mencapai kematangan, sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksi (Depkes RI,2005).
Perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda – tanda adalah :
a.Tanda – tanda seks primer,
Yaitu yang berhubungan langsung dengan organ seks : Terjadinya Haid pada remaja putri. Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki.
b.Tanda – tanda seks sekunder, yaitu :
Pada remaja laki - laki terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar bertambah besar, terjadinya eraksi dan ejakulasi, dada lebih lebar, badan berotot, tumbuhnya kumis, cambang dan rambut di sekitar kemaluan dan ketiak.
Pada remaja putri, pinggul melebar, pertumbuhan rahim  dan vagina, payudara  membesar, tumbuhnya rambut di ketiak dan sekitar kemaluan ( pubis ).
2.1.4. Perubahan Kejiwaan pada Masa Remaja.
Proses perubahan kejiwaan berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan fisik, yang meliputi (depkes RI,2004):
a.Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi,
Sensitive ( mudah menangis, cemas, frustasi  dan tertawa ).
Agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh, sehingga misalnya mudah berkelahi.
b.Perkembangan intelegensia, sehingga remaja menjadi,
Mampu berpikir abstrak, senang memberikan kritik.
Ingin mengetahui hal – hal baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba –coba.
Perilaku ingin mencoba hal – hal yang baru ini jika didorong oleh rangsangan seksual dapat membawa remaja masuk pada hubungan seks pranikah dengan segala akibatnya. dari segi Kesehatan Reproduksi, perilaku ingin mencoba – coba dalam bidang seks merupakan hal yang sangan rawan, karena dapat membawa akibat yang sangat buruk dan merugikan masa depan remaja, khususnya remaja putri.
Antara lain akibat kematangan organ seks maka dapat akan berkembang pula keinginan melakukan hubungan seks sehingga dapat terjadi kehamilan remaja putri diluar nikah, upaya abortus, dan penularan penyakit kelamin,termasuk HIV/AIDS. Perilaku ingin mencoba – coba juga dapat mengakibatkan remaja mengalami ketergantungan NAFZA (narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya, termasuk rokok dan alkohal).
Kematangan organ seks dapat berpengruh buruk bila remaja tidak mampu mengendalikan rangsangan seksualnya, sehingga tergoda untuk melakukan hubungan seks pra nikah. Hal ini akan menimbulkan akibat yang dapat dirasakan bukan saja oleh pasangan, khususnya remaja puteri, tetapi juga orang tua, keluarga bahkan masyarakat.


2.2.Akibat hubungan seks pra nikah :

               2.2.1. Hubungan seks pranikah(Ami,2008):
a. Bagi remaja.
Remaja pria menjadi tidak perjaka, dan remaja putri tidak perawan.
 Menambah resiko tertular penyakit menular seksual (PMS) seperti : gonore (GO), sifilis, harpes simplek ( genitalis ), clamidia, kondiloma akuminata, HIV/AIDS.
Remaja putri terancam kehamilan yang tidak diinginkan, pengguguran kandungan yang tidak aman ,infeksi organ – organ  reproduksi, anemia, kemandulan dan kematian karena pendarahan atau keracunan kehamilan.
Trauma kejiwaan (depresi, rendah diri, rasa berdosa, hilang harapan masa depan ),
Kemungkinan hilangnya kesempatan  untuk melanjutkan pendidikan Melahirkan bayi yang kurang sehat /tidak sehat.
b. Bagi  Keluarga.
Menimbulkan aib keluarga.
Menambah beban ekonomi keluarga.
Pengaruh kejiwaan bagi anak yang dilahirkan akibat tekanan masyarakat di lingkungannya ( ejekan ).
c,Bagi Masyarakat.
Meningkatnya remaja putus sekolah, sehingga kualitas masyarakat menurun.
Meningkatnya angka kematian ibu dan bayi sehingga derajat kesejahteraan masyarakat menurun.
Menambah beban ekonomi masyarakat.
2.2.2. Beberapa Penyakit menular seksual
Beberapa penyakit menular seksual (BKKBN,2000) :
a.Gonore (Kencing Nanah)
Gonore adalah penyakit yang di sebabkan oleh naiseria gonorroeae.masa ingkubasi berlangsung selama 2-1o hari setelah kuman masuk kedalam tubuh melalui hubungan seks.
 Tanda-tanda : Nyeri, bengkak, kemerahan dan bernanah pada alat kelamin. Pada laki-laki ; Sakit saat kencing, keluar nanah kental kuning kehijauan, ujung penis merah dan bengkak. Pada perempuan : 60% tidak menunjukkan gejala, misalnya keputihan kental kekuningan dan sakit saat kencing. Gonore pada wanita dan laki-laki dapat menyebabkan kemandulan.

b.Siphilis (Raja Singa)

Sifilis adalah penyakit yang di sebabkan oleh kuman treponema pallidum,masa ingkubasi belangsung 3-4 minggu,kadang-kadang sampai 13 minggu.
 Tanda-tanda :Pusing, nyeri tulang seperti flu, bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 setelah berhubungan seks. Setelah 5-10 tahun penyakit ini akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung, pada perempuan hamil menularkan kepada bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental.

c.Herpes Genitalis
Herpes Genitalis adalah  penyakit yang di sebabkan oleh virus herpes simplex,masa inkubasi 4-7 hari  sesudah virus masuk kedalam tubuh melalui hubungan seks.
Tanda-tanda: Bintik-bintik berair (berkelompok seperti anggur) yang sangat nyeri pada sekitar alat kelamin. Kemudian pecah dan meninggalkan luka kering yang mengerak, lalu hilang sendiri. Gejala kambuh lagi seperti diatas namun tidak nyeri tahap awal bila ada faktor pencetus (stres, haid, minuman/makanan beralkohol) dan biasanya menetap hilang timbul seumur hidup. Pada perempuan dapat menyebabkan kanker mulut rahim beberapa tahun kemudian.
d. Klamidia
klamidia adalah penyakit yang di sebabkan oleh chalamydia trakomatis.masa  tanpa gejala berlangsung 7 sampai 21 hari.
Tanda-tanda : Pada perempuan keluarnya cairan dari alat kelamin atau “keputihan encer” berwarna putih kekuningan, rasa nyeri dirongga panggul. Pendarahan setelah melakukan hubungan seksual. Pada laki-laki rasa nyeri saat kencing dan keluar cairan bening dari saluran kencing. Bila infeksi terus berlanjut, cairan makin sering keluar dan bercampur darah dan dapat menyebabkan kerusakan dan cacatnya saluran telur bagi perempuan sehingga menyebabkan kemandulan atau infeksi saluran kencing dan melahirkan bayi prematur. Bagi laki-laki menyebabkan rusaknya saluran sperma dan menyebabkan kemandulan dan infeksi saluran kencing.
e.HIV/AIDS
HIV/AIDS adalah kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi virus HIV.
Tanda-tanda : 3-4 tahun penderita tidak memperlihatkan gejala yang khas. Sesudahnya, tahun ke 5 atau 6 mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan dimulut dan terjadi pembekakan didaerah kelenjar getah bening. AIDS dapat menyebabkan penurunan daya  tahan tubuh secara terus menerus sehingga dapat menyebabkan kematian (BKKBN,2000).
2.3.  Pengetahuan Seks Remaja
Pengetahuan remaja tentang seks bebas adalah segala sesuatu yang di ketahui remaja mengenai seks. Pembekalan pengetahuan diperlukan remaja (ami,2008):
1) Perkembangan fisik, kejiwaan dan kematangan seksual remaja.
Pembekalan pengetahuan tentang perubahan yang terjadi secara   fisik,kejiwaan dan kematangan seksual akan memudahkan remaja untuk memahami serta mengatasi berbagai  keadaan yang membingungkannya.  Informasi tentang haid dan mimpi basah, serta tentang alat  reproduksi remaja  laki laki dan perempuan perlu diperoleh setiap remaja.
2)Proses Reproduksi yang bertanggung jawab.
Manusia  secara  biologis   mempunyai kebutuhan seksual, Remaja perlu mengendalikan naluri seksualnya dan  menyalurkannya menjadi  kegiatan yang   positif,  seperti olah   raga   dan     mengembangkan  hobi  yang

0 komentar:

Post a Comment