2.1.1.
Pengertian Seks
Seks adalah bagian dari kehidupan manusia. Sesuatu yang ada dan tidak bisa
ditolak, sesuatu yang muncul dan bisa
menimbulkan berbagai masalah apabila tidak dikendalikan, diatur dan diredam
secara baik. Seiring dengan perkembangan biologis pada umumnya, maka
pada usia tertentu, seseorang mencapai tahapan kematangan organ-organ seks. Ditandai
oleh haid pertama pada wanita ( sekitar usia 11 tahun dan mimpi basah pada pria
sekitar usia 13-14 tahun). Kematangan organ-organ seks secara bio-fisiologis
ini diikuti dengan kemampuan untuk melakukan hubungan seks dan sekaligus
munculnya dorongan untuk melakukannya. (Hilman, 2004).
Seks
dalam arti luas berarti segala hal yang terjadi sebagai akibat (konsekuensi)
dari adanya perbedaan jenis kelamin antara lain : 1. Perbedaan tingkah laku :
lembut, kasar, genit dan lain-lain, 2. Perbedaan atribut : pakaian, nama dan
lain-lain, 3. Perbedaan peran dan pekerjaan, 4. Hubungan antara pria dan wanita
: tata krama, pergaulan, percintaan, pacaran, perkawinan dan lain-lain. Seks
pengetian yang paling luas lebih bersifat sosiologis dan kultural dari pada
sekedar hubungan antara dua individu. Selanjutnya arti seks yang dikonotasikan
dengan persetubuhan termasuk sebagai seks acts, yang berdasarkan tujuan dapat
di bedakan menjadi tiga macam yaitu : 1. Bertujuan untuk memiliki anak 2. Untuk
sekedar mencari kesenangan 3. Sebagai untuk ungkapan penyatuan rasa, seperti
cinta. (Hilman, 2004).
Sedangkan hal-hal yang lebih umum seperti cara berpakaian
yang seronok, gerak-gerik yang erotis, membaca majalah porno dan gambar-gambar
yang seksual, ketertarikan pada pesona lawan jenis, serta hal-hal lain yang
lebih bersifat psikologis, biasanya disebut sebagai perilaku seksual yang
berbeda pengertiannya dengan tindakan seks. Namun demikian tindakan seks dan
perilaku seksual tercakup dalam pengetian seksual secara umum. (Hilman, 2004).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa seks
adalah alat kelamin yang dapat membedakan antara jenis kelamin pria dan wanita.
Akibat dari perbedaan tersebut akan mendorong individu bertingkah laku yang
bersifat seksual, baik yang bertujuan memiliki anak atau sekedar mencari
kesenangan dan tingkah laku tersebut dipengaruhi juga oleh emosi. (Hilman,
2004).
2.1.2. Masa Remaja
Menurut Depkes (2004)
Tiga hal yang menjadikan masa remaja penting :
1.
Masa Remaja (usia 10 – 19 tahun), merupakan masa yang
khusus dan sering disebut masa pubertas merupakan periode peralihan dari masa
anak ke masa dewasa. Masa remaja
merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik,
emosi dan spikhis.
Pada masa remaja terjadi perubahan fisik (organobiologik)
secara cepat, yang tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental-emosional).
Perubahan yang cukup besar ini dapat membingungkan remaja yang mengalaminya,
karena itu perlu pengertian, bimbingan dan dukungan lingkungan
disekitarnya.agar mereka dapat tumbuh
dan berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat baik jasmani, mental
maupun psikososial.(Ami 2008)
Dalam lingkungan social tertentu, sering terjadi
perbedaan perlakuan terhadap remaja
laki-laki dan perempuan. Bagi laki-laki masa remaja merupakan saat diperolehnya
kebebasan, sewmentara untuk remaja perempuan merupakan saat dimulainya segala
bentuk pembatasan (pingitan). Walaupun
dewasa ini praktek seperti itu telah jarang dilakukan, namun perbedaan
perlakuan terhadap remja laki-laki dan perempuan ini dapat menempatkan remaja
perempuan dalam posisi yang dirugikan. kesetaraan perlakuan terhadap remaya
laki-laki dan perempuan diperlukan dalam mengatasi masalah Kesehatan Reproduksi
remaja, agar masalahnya dapat tertangani secara tuntas. (Ami 2008)
2.1.3. Ciri perubahan fisik remaja
Terjadi pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja,
termasuk pertumbuhan organ organ
reproduksi (organ seksual) untuk
mencapai kematangan, sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksi (Depkes
RI,2005).
Perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda – tanda
adalah :
a.Tanda –
tanda seks primer,
Yaitu
yang berhubungan langsung dengan organ seks : Terjadinya Haid pada remaja
putri. Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki.
b.Tanda
– tanda seks sekunder, yaitu :
Pada remaja laki - laki terjadi perubahan suara,
tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar bertambah besar, terjadinya eraksi dan
ejakulasi, dada lebih lebar, badan berotot, tumbuhnya kumis, cambang dan rambut
di sekitar kemaluan dan ketiak.
Pada remaja putri, pinggul melebar, pertumbuhan
rahim dan vagina, payudara membesar, tumbuhnya rambut di ketiak dan
sekitar kemaluan ( pubis ).
2.1.4. Perubahan Kejiwaan pada Masa Remaja.
Proses perubahan kejiwaan berlangsung lebih lambat
dibandingkan perubahan fisik, yang meliputi (depkes RI,2004):
a.Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi,
Sensitive ( mudah
menangis, cemas, frustasi dan tertawa ).
Agresif dan mudah
bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh, sehingga misalnya mudah
berkelahi.
b.Perkembangan
intelegensia, sehingga remaja menjadi,
Mampu
berpikir abstrak, senang memberikan kritik.
Ingin
mengetahui hal – hal baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba –coba.
Perilaku
ingin mencoba hal – hal yang baru ini jika didorong oleh rangsangan seksual
dapat membawa remaja masuk pada hubungan seks pranikah dengan segala akibatnya.
dari segi Kesehatan Reproduksi, perilaku ingin mencoba – coba dalam bidang seks
merupakan hal yang sangan rawan, karena dapat membawa akibat yang sangat buruk
dan merugikan masa depan remaja, khususnya remaja putri.
Antara lain akibat kematangan organ seks maka dapat akan
berkembang pula keinginan melakukan hubungan seks sehingga dapat terjadi
kehamilan remaja putri diluar nikah, upaya abortus, dan penularan penyakit
kelamin,termasuk HIV/AIDS. Perilaku ingin mencoba – coba juga dapat
mengakibatkan remaja mengalami ketergantungan NAFZA (narkotika, psikotropika
dan zat adiktif lainnya, termasuk rokok dan alkohal).
Kematangan organ seks dapat berpengruh buruk bila remaja
tidak mampu mengendalikan rangsangan seksualnya, sehingga tergoda untuk
melakukan hubungan seks pra nikah. Hal ini akan menimbulkan akibat yang dapat
dirasakan bukan saja oleh pasangan, khususnya remaja puteri, tetapi juga orang
tua, keluarga bahkan masyarakat.
2.2.Akibat hubungan seks pra
nikah :
2.2.1. Hubungan seks pranikah(Ami,2008):
a. Bagi remaja.
Remaja
pria menjadi tidak perjaka, dan remaja putri tidak perawan.
Menambah resiko tertular penyakit menular
seksual (PMS) seperti : gonore (GO), sifilis, harpes simplek ( genitalis ),
clamidia, kondiloma akuminata, HIV/AIDS.
Remaja
putri terancam kehamilan yang tidak diinginkan, pengguguran kandungan yang
tidak aman ,infeksi organ – organ
reproduksi, anemia, kemandulan dan kematian karena pendarahan atau
keracunan kehamilan.
Trauma
kejiwaan (depresi, rendah diri, rasa berdosa, hilang harapan masa depan ),
Kemungkinan
hilangnya kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan Melahirkan bayi yang kurang sehat /tidak sehat.
b. Bagi Keluarga.
Menimbulkan
aib keluarga.
Menambah
beban ekonomi keluarga.
Pengaruh
kejiwaan bagi anak yang dilahirkan akibat tekanan masyarakat di lingkungannya (
ejekan ).
c,Bagi
Masyarakat.
Meningkatnya
remaja putus sekolah, sehingga kualitas masyarakat menurun.
Meningkatnya
angka kematian ibu dan bayi sehingga derajat kesejahteraan masyarakat menurun.
Menambah beban ekonomi
masyarakat.
2.2.2. Beberapa
Penyakit menular seksual
Beberapa penyakit menular seksual (BKKBN,2000) :
a.Gonore (Kencing
Nanah)
Gonore adalah penyakit
yang di sebabkan oleh naiseria gonorroeae.masa ingkubasi berlangsung selama
2-1o hari setelah kuman masuk kedalam tubuh melalui hubungan seks.
Tanda-tanda : Nyeri, bengkak, kemerahan dan bernanah pada
alat kelamin. Pada
laki-laki ; Sakit saat kencing, keluar nanah kental kuning kehijauan, ujung
penis merah dan bengkak. Pada perempuan : 60% tidak
menunjukkan gejala, misalnya keputihan kental kekuningan dan sakit saat
kencing. Gonore pada wanita dan laki-laki dapat menyebabkan kemandulan.
b.Siphilis (Raja Singa)
Sifilis adalah penyakit yang di sebabkan oleh kuman
treponema pallidum,masa ingkubasi belangsung 3-4 minggu,kadang-kadang sampai 13
minggu.
Tanda-tanda
:Pusing, nyeri tulang seperti flu, bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12
setelah berhubungan seks. Setelah 5-10 tahun penyakit ini akan menyerang
susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung, pada perempuan hamil
menularkan kepada bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit,
hati, limpa dan keterbelakangan mental.
c.Herpes Genitalis
Herpes Genitalis adalah penyakit yang di sebabkan oleh virus herpes
simplex,masa inkubasi 4-7 hari sesudah
virus masuk kedalam tubuh melalui hubungan seks.
Tanda-tanda: Bintik-bintik
berair (berkelompok seperti anggur) yang sangat nyeri pada sekitar alat
kelamin. Kemudian pecah dan meninggalkan luka kering yang mengerak, lalu hilang
sendiri. Gejala kambuh lagi seperti diatas namun tidak nyeri tahap awal bila
ada faktor pencetus (stres, haid, minuman/makanan beralkohol) dan biasanya
menetap hilang timbul seumur hidup. Pada perempuan dapat menyebabkan kanker
mulut rahim beberapa tahun kemudian.
d. Klamidia
klamidia adalah penyakit yang
di sebabkan oleh chalamydia trakomatis.masa
tanpa gejala berlangsung 7 sampai 21 hari.
Tanda-tanda : Pada perempuan keluarnya cairan dari alat
kelamin atau “keputihan encer” berwarna putih kekuningan, rasa nyeri dirongga
panggul. Pendarahan setelah melakukan hubungan seksual. Pada laki-laki rasa
nyeri saat kencing dan keluar cairan bening dari saluran kencing. Bila infeksi
terus berlanjut, cairan makin sering keluar dan bercampur darah dan dapat
menyebabkan kerusakan dan cacatnya saluran telur bagi perempuan sehingga
menyebabkan kemandulan atau infeksi saluran kencing dan melahirkan bayi
prematur. Bagi laki-laki menyebabkan rusaknya saluran sperma dan menyebabkan
kemandulan dan infeksi saluran kencing.
e.HIV/AIDS
HIV/AIDS adalah kumpulan gejala akibat menurunnya sistem
kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi virus HIV.
Tanda-tanda : 3-4 tahun penderita tidak memperlihatkan
gejala yang khas. Sesudahnya, tahun ke 5 atau 6 mulai timbul diare berulang,
penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan dimulut dan terjadi
pembekakan didaerah kelenjar getah bening. AIDS dapat menyebabkan penurunan
daya tahan tubuh secara terus menerus
sehingga dapat menyebabkan kematian (BKKBN,2000).
2.3. Pengetahuan Seks Remaja
Pengetahuan remaja tentang seks bebas adalah segala
sesuatu yang di ketahui remaja mengenai seks. Pembekalan pengetahuan diperlukan
remaja (ami,2008):
1) Perkembangan fisik, kejiwaan dan kematangan seksual
remaja.
Pembekalan pengetahuan tentang perubahan yang terjadi
secara fisik,kejiwaan dan kematangan
seksual akan memudahkan remaja untuk memahami serta mengatasi berbagai keadaan yang membingungkannya. Informasi tentang haid dan mimpi basah, serta
tentang alat reproduksi remaja laki laki dan perempuan perlu diperoleh
setiap remaja.
2)Proses Reproduksi yang bertanggung jawab.
Manusia secara
biologis mempunyai kebutuhan
seksual, Remaja perlu mengendalikan naluri seksualnya dan menyalurkannya menjadi kegiatan yang positif,
seperti olah raga dan mengembangkan hobi
yang
0 komentar:
Post a Comment