Thursday, 31 January 2013
Faktor yang menyebabkan wanita belum menikah pada usia resiko 35-45 tahun
14:46
No comments
Kondisi
masyarakat dan perubahan-perubahannya di masa sekarang, akan merasakan banyak
hal yang luar biasa dan akan mengetahui berbagai persoalan yang
mengkhawatirkan. Masalah-masalah dan kendala-kendala yang kita temui ini
berpangkal dari kesalahan persepsi dan guncangan pemikiran di dalam masyarakat.
Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kondisi ini muncul lantaran kelemahan
akidah dan kesalahan penerapan syariat, yaitu kekhawatiran-kekhawatiran
terhadap masa depan dan rasa takut yang tidak beralasan. Faktor lain yang masih
terkait dengan rasa takut di sini adalah mental masyarakat yang mengandalkan
ijazah dan ketergantungan kepada pekerjaan-pekerjaan tetap, serta kesibukan
dalam jenjang akademik, sehingga banyak orang yang ketinggalan kereta
pernikahan; kemudian para orang tua pun ikut-ikutan merasakan kekhawatiran ini.
Kerelaan masyarakat menerima sikap yang seperti ini juga menegaskan terjadinya
kesalahan dalam persepsi, terbaliknya timbangan pemikiran, dan goyahnya
keyakinan kepada Allah, serta lemahnya pandangan yang rasional.
2.2.1.
Faktor Keinginan melanjutkan Pendidikan
Masalah ini menghinggapi pemuda dan pemudi. Terkadang seorang pemuda
sudah memiliki pekerjaan, dan sambil bekerja ia sekolah, akan tetapi studinya
belum selesai maka pernikahan terpaksa tertunda, sampai selesainya diwisuda dan
mendapatkan gelar, agar tampak "terhormat" di undangan kalau kedua
pasangan memiliki gelar di depan dan belakang namanya. Begitu pula pemudi, sekali pun ia telah sarjana, namun karena yang
datang melamarnya adalah pemuda yang belum selesai kuliahnya, maka niat untuk
menikah dicegah oleh keluarganya, ditunda sampai selesainya pendidikan calon
pasangannya.
2.2.2.
Faktor Belum menemukan kecocokan
Mungkin sudah lulus, sudah bekerja, bahkan telah memiliki rumah
sendiri, dan sudah berusaha mencari calon pasangannya. Akan tetapi karena
merasa belum ada yang cocok, sekali pun letupan syahwat semakin menggelora,
tetapi karena merasa tidak cocok baik dari segi harta, pendidikan, dan latar
keturunan, atau pun lainnya sehingga niat baik untuk menikah pun menjadi
tertunda.
2.2.3.
Faktor Kemapanan ekonomi.
Ini
masalah utama yang sering menghinggapi seorang wanita sehingga sekalipun telah
merasa cocok dengan seorang pemuda, dan jika ditunda akan menimbulkan fitnah,
akan tetapi ternyata sang pemuda belum memiliki pekerjaan tetap untuk
menghidupi keluarganya kelak, maka niat baik tersebut terpaksa harus tertunda.
Akibat yang terjadi bila Anemia pada remaja dan gejala-gejala yang timbul
14:25
No comments
Kebanyakan
penderita tidak tahu atau tidak menyadari bahkan menganggap hal itu sepele.
Sebagaimana termuat dalam brosur yang diterbitkan Phapros Produsen Supra
Livron, kalau dibiarkan anemia dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. Gejala -
gejala yang sering timbul antara lain pusing, lemah, letih, lelah dan lesu, sulit
konsentrasi dan mudah lupa. Mengingat hal ini juga biasa dialami oleh orang
sibuk yang sehat dan tidak kekurangan zat besi sekalipun, gejala – gejala
seperti ini sering terhindar dari perhatian. Pada
umumnya, seseorang mulai curiga akan adanya anemia bila keadaan sudah makin
parah sehingga gejalanya kelihatan lebih jelas, seperti kulit pucat, jantung
berdebar - debar, pusing, mudah kehabisan nafas ketika naik tangga atau
olahraga (karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa oksigen ke
seluruh tubuh)
Akibat dari anemia ini jika
tidak diberi intervensi dalam waktu lama
akan menyebabkan beberapa penyakit seperti gagal jantung kongesif sebab
otot jantung yang kekurangan oksigen tidak dapat menyesuaikan diri dengan
beban kerja jantung yang meningkat, parestesia dan konfusi kanker, penyakit
ginjal, gondok, gangguan pembentukan Heme (pigmen pembentuk warna
merah pada darah mengandung zat besi), penyakit infeksi kuman, Thalasemia
(kurang cepatnya pembuatan satu rantai / unsur pembentuk Hemoglobin),
kelainan jantung, rematoid, kecelakaan hebat, Meningitis, gangguan sistem
imun dan sebagainya.
akan menyebabkan beberapa penyakit seperti gagal jantung kongesif sebab
otot jantung yang kekurangan oksigen tidak dapat menyesuaikan diri dengan
beban kerja jantung yang meningkat, parestesia dan konfusi kanker, penyakit
ginjal, gondok, gangguan pembentukan Heme (pigmen pembentuk warna
merah pada darah mengandung zat besi), penyakit infeksi kuman, Thalasemia
(kurang cepatnya pembuatan satu rantai / unsur pembentuk Hemoglobin),
kelainan jantung, rematoid, kecelakaan hebat, Meningitis, gangguan sistem
imun dan sebagainya.
Pola makan remaja
14:22
No comments
Pola makan
remaja akan berpengaruh pada kesehatan gizi. Pemilihan
makanan tidak lagi didasarkan pada kandungan gizi tetapi sekedar bersosialisasi untuk kesenangan dan supaya tidak kehilangan status. Kehadiran Fast Food dapat mempengaruhi pola makan remaja. Fast Food umumnya rendah zat besi, kalsium, Riboflavin, vitamin A dan asam folat. Fast Food mengandung tinggi lemak jenuh kolesterol dan sodium
makanan tidak lagi didasarkan pada kandungan gizi tetapi sekedar bersosialisasi untuk kesenangan dan supaya tidak kehilangan status. Kehadiran Fast Food dapat mempengaruhi pola makan remaja. Fast Food umumnya rendah zat besi, kalsium, Riboflavin, vitamin A dan asam folat. Fast Food mengandung tinggi lemak jenuh kolesterol dan sodium
Berbagai bentuk gangguan gizi pada
usia remaja yang sering
terjadi diantaranya adalah kekurangan energi dan protein, anemia gizi serta
defisiensi berbagai vitamin. Anemia merupakan salah satu dari berbagai masalah gizi di Indonesia yang harus ditanggulangi secara serius, terutama anemia gizi besi
terjadi diantaranya adalah kekurangan energi dan protein, anemia gizi serta
defisiensi berbagai vitamin. Anemia merupakan salah satu dari berbagai masalah gizi di Indonesia yang harus ditanggulangi secara serius, terutama anemia gizi besi
Zat besi merupakan Microelement yang esensial bagi tubuh
zat ini terutama diperlukan dalam hemopesis
(pemindahan darah), yaitu dalam sintesa hemoglobin (Hb) (Ahmad, 2008) Zat
besi membantu membentuk darah, kekurangan zat besi akan menyebabkan anda
menjadi anemia. Sumber yang terbaik adalah hati dan ginjal. 1000 gram hati dan
ginjal akan memberikan sekitar sepertiga kebutuhan harian anda disertai dengan
sumber keduanya. Tiram, daging merah dan unggas-unggas. Lainnya pesaing yang
lebih rendah termasuk sayuran hijau seperti bayam, biji-bijian, kacang-kacangan
dan kedelai, roti berserat dan sereal, vitamin C membantu badan menyerap besi
Masukkan zat besi setiap hari diperlukan untuk mengganti zat besi yang
hilang melalui tinja, air kencing, dan kulit. Bagi wanita usia subur kehilangan
zat besi melalui darah haid juga harus diperhitungkan Volume darah haid relatif konstan pada seorang wanita dari bulan
kebulan. Namun variasi dari satu wanita kewanita lain. Banyak wanita menunjukan
bahwa nilai tengah darah yang hilang selama haid berkisar antara 25-30cc
perbulan
Sumber zat besi terdapat dalam makanan hewanin seperti
daging, ayam, dan ikan. Sumber baik lainnya adalah telur, sereal tumbuk, kacang-kacangan,
sayuran hijau seperti bayam, kedelai dan umbi-umbian.
Macam-Macam Anemia
14:20
No comments
Anemia
terbagi atas 4(Emapat) macam yaitu:
a. Anemia Defesiensi
Zat Besi adalah Kurangnya asupan zat besi dalam sel darah merah, karena
kurangnya masukan unsur zat besi dengan makanan, karena adanya gangguan
resorpsi, gangguan penggunaan, atau karena terlampau banyaknya zat besi yang
keluar dari badan seperti pendarahan.
b. Anemia Megaloblastik
adalah Anemia ini biasanya terbentuk makrosit/pernisiosa penyebabnya adalah
karena kekurangan asam folik, jarang sekali akibat karena kekurangan vitamin
B12 (Cyanocobalamin), biasanya karena
Malnutrisi
c. Anemia
Hipoplastik adalah Anemia
ini disebabkan karena sumsum tulang belakang tidak mampu membuat sel-sel darah
baru
d. Anemia
Himolotik adalah Anemia ini
disebakan oleh keracunan sel darah merah berlangsung lebih cepat dari
pembuatannya ini dapat disebabkan oleh: Faktor Intrakorpuskuler seperti Talasemia,
dan Faktor Ekstrakorpuskuler yang
disebabkan oleh malaria, keracunan zat-zat logam dan obat-obatan
Konsep Dasar Anemia
14:18
No comments
1.
Pengertian
Anemia Adalah merupakan penurunan
jumlah sel darah merah atau jumlah Hemoglobin
yang terkandung dalam sel darah merah, Hemoglobin
(HB) normal 12-14 gr%
Anemia
adalah suatu keadaan di mana kadar Hemoglobin
dan hitung
Eritrosit lebih rendah dari normal. Menurut teori, normal Hemoglobin pada pria 14 - 18 gr % sedang wanita 12 - 16 gr %. Normal Eritrosit pada pria 4,5 –
5,5 jt / mm3 sedang untuk wanita 3,5 - 4,5 jt / mm3. Anemia umumnya terjadi pada wanita dan remaja putri dibandingkan dengan pria. Kebanyakan
penderita tidak tahu atau tidak menyadari bahkan menganggap hal itu sepele.
Sebagaimana termuat dalam brosur yang diterbitkan Phapros Produsen Supra
Livron, kalau dibiarkan anemia dapat mengganggu kegiatan sehari-hari.
Gejala - gejala yang sering timbul antara lain pusing, lemah, letih, lelah dan
lesu
Eritrosit lebih rendah dari normal. Menurut teori, normal Hemoglobin pada pria 14 - 18 gr % sedang wanita 12 - 16 gr %. Normal Eritrosit pada pria 4,5 –
5,5 jt / mm3 sedang untuk wanita 3,5 - 4,5 jt / mm3. Anemia umumnya terjadi pada wanita dan remaja putri dibandingkan dengan pria. Kebanyakan
penderita tidak tahu atau tidak menyadari bahkan menganggap hal itu sepele.
Sebagaimana termuat dalam brosur yang diterbitkan Phapros Produsen Supra
Livron, kalau dibiarkan anemia dapat mengganggu kegiatan sehari-hari.
Gejala - gejala yang sering timbul antara lain pusing, lemah, letih, lelah dan
lesu
Menurut
Taber Ben-Zion, MD anemia suatu keadaan dimana jumlah eritrosit yang beredar
atau konsentrasi hemoglobin menurun sebagian akibatnya ada penurunan
transportasi oksigen dari paru-paru kejaringan feriver
Menurut
Chamberlain, anemia difisiensi dapat disebabkan oleh difisiensi makanan yang
mengandung zat besi atau absorsi zat besi yang buruk akibat Ph asam lambung
Anemia
adalah dimana kondisi jumlah sel darah merah dalam darah tidak normal atau
kurang atau disebut juga dengan seseorang yang menderita kekurangan darah dan
anemia yang sering dijumpai adalah akibat kekurangan zat besi
2. Penyebab (Etiologi)
Penyebab
anemia pada umumnya adalah: kekurangan gizi (Malnutrisi), Kurang zat besi dalam diet, Malabsorsi, Kehilangan darah yang banyak haid, persalinan, dll, dan
penyakit-penyakit kronis seperti TBC, cacing usus, dan malaria. Perbandingan
pertambahan tersebut adalah: Plasma darah bertambah 30%, sel-sel darah
bertambah 18%, dan Haemoglobin bertambah
19%
Beberapa
penyebab ini terjadi bila keadaan anemia sudah kronis dan kurang mendapat
intervensi dari tim medis. Di antara akibat lain dari anemia adalah
meningkatnya kesakitan dan kematian, perkembangan otak, motorik, mental,
kecerdasan dan pertumbuhan fisik akan terhambat, menurunkan kemampuan fisik
olahragawati, mengakibatkan muka pucat sehingga hal itu bisa menurunkan
semangat dan prestasi belajar jika terjadi pada remaja usia sekolah. Pada
anemia yang berat dapat juga timbul gejala saluran cerna yang umumnya
berhubungan dengan keadaan defisiensi seperti Anoreksia, Nausea, Konstipasi atau diare dan Stomatitis (sariawan
lidah dan mulut)
Indikator yang paling umum digunakan
untuk mengetahui kekurangan zat besi adalah ukuran jumlah dan ukuran sel darah
merah serta nilai hemoglobin darah. Nilai hemoglobin kurang peka terhadap tahap
awal kekurangan zat besi, akan tetapi berguna untuk mengetahui berat ringannya
anemia. Nilai hemoglobin yang rendah dapat digunakan untuk menggambarkan
kekurangan zat besi yang sudah lanjut. Disamping kekurangan zat besi, nilai
hemoglobin yang rendah dapat disebabkan oleh kekurangan protein atau vitamin B6
Batas rendah kadar hemoglobin untuk wanita (tidak hamil) adalah 12 gram / dl
Subscribe to:
Posts (Atom)