BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang.
Komplikasi pada masa
kehamilan, persalinan dan pasca persalinan merupakan penyebab utama (23%)
kematian wanita usia subur (15 -49 tahun) sedang pada wanita yang berumur 20-24
tahun komplikasi tersebut bahkan mencapai 40% penyebab kematian. Sebahagian besar
kematian itu sebenarnya dapat dicegah melalui pelayanan antenatal yang mampu
mendeteksi dan menangani kasus resiko tinggi secara memadai, pertolongan
persalinan yang bersih dan aman, serta pelayanan rujukan kebidanan/perinatal
yang terjangkau pada saat diperlukan
Berdasarkan
penelitian WHO (Woldh Health Organization)
di seluruh dunia terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa / tahun dan kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10.000.000 jiwa/tahun.
Kematian maternal dan bayi tersebut
terjadi terutama di Negara berkembang sebesar 99 %..
Hidramnion adalah keadaan dimana banyaknya air ketuban melebihi 2000 cc. Penambahan
air ketuban ini bisa mendadak dalam beberapa hari disebut hidramnion akut, atau secara perlahan-lahan disebut hidramnion kronis. Angka kejadian hidramnion akut setiap 62 kelahiran
terdapat 1 hidramnion akut dan setiap
754 persalinan terdapat 1 hidramnion
kronis, tetapi hidramnion yang menyebabkan gangguan lebih jarang 1
setiap 1000 kelahiran. Hidramnion
yang disertai dengan kelainan kongenital
terutama dari susunan syaraf sentral dan traktus
gastrointersinal, cukup tinggi.
Untuk propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Hasil
laporan Kabupaten /kota pada tahun 2007
ibu yang bersalin berjumlah 73,592 orang, terjadi kasus pendarahan 565 orang dan meninggal 55 orang (0,07%)
kasus infeksi jalan lahir 69 orang yang
meninggal 13 orang (0,02%). Kasus eklamsi
145 orang. yang meninggal 32 orang (0,040 %) serta ibu meninggal karena sebab
lain ada 83 orang (0,11 %). diperkirakan kasus Hidramnion terjadi 94 kasus (0,12%)
0 komentar:
Post a Comment