1. Beberapa Pengertian
Hidramnion
adalah suatu keadaan dimana jumlah air ketuban jauh lebih banyak dari normal,
biasanya melebihi dari 2 liter. beberapa para ahli mendapatkan 4 – 5 liter,
sedangkan Kustner bahkan menjumpai sampai 15 liter pada kehamilan baru 5 bulan.
Persalinan adalah Serangkaian kejadian pada ibu hamil
yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau 36 – 40 minggu,
disusul dengan pengeluaran plasenta
dan selaput janin dari tubuh si ibu..
Persalinan terbagi tiga
jenis yakni :
a. Persalinan Spontan yakni persalinan yang berlangsung tanpa usaha dari luar.
b. Persalinan Induksi
yakni persalinan yang dilakukan dengan
cara menimbulkan suatu rangsangan terlebih dahulu, misalnya :
- Amniotomi.
- Pitosin
c. Tindakan :
- Operatif : Seksio
Cesaria ( SC )
- Alat – alat
: - Forsep
- Vakum
Ektrasi
2. Etiologi
Mekanisme terjadinya Hidramnion hanya sedikit yang kita ketahui. pada penyelidikan yang
dilakukan oleh para sarjana, Tidak didapati kelainan pada epitel amnion yang dapat
menyebabkan hipersekresi dari air
ketuban.
Walaupun
etiologi tidak jelas namun ada faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya hidramnion antara lain: Penyakit
Jantung, Nefritis, Edeme umum (anasarka), Simpul tali pusat, Diabetes
militus, Gameli uniovulair, Malnutrisi, Penyakit
kelenjer hipofisis, pada hidramnion biasanya plesenta lebih besar dan lebih berat, lebih Kongenital anomaly (Cacat bawaan), anencephalus, spina bifida, atresia oesophagi-strictula, hidrocepalus,
srtuma blocking oesophagus. Dalam hal ini terjadi karena..
a)
Tidak ada stimulasi
dari otak dan spina.
b)
Excessive
urinary secretion.
c)
Tidak ada sebtrum menelan dan haus.
d)
Transsudasi
langsung dari meninges fluid ke dalam
amnion.
3. Patofisiologi
Hidramnion
terjadi bila produksi air kutuban bertambah , bila pengaliran air ketuban
ternganggu atau kedua duanya. diduga air ketuban dibentuk dari sel-sel amnion, Di samping itu ditambah oleh air
kencing janin dan cairan otak pada anensefalus.
Air ketuban yang dibentuk secara rutin dikeluarkan dan diganti dengan yang
baru. Salah satu cara pengeluarannya ialah ditelan oleh janin, di absorpsi kemudian dialirkan ke plasenta untuk akhirnya masuk peredaran
darah ibu. Ekresi air ketuban akan
terngangu bila bayi susah menelan seperti pada atresia esophagus atau tumor tumor plasenta. pada anencepalus
disebabkan pula karena transudat
cairan dari selaput otak dan sumsum tulang belakang dan berkurangnya hormone antideuretik.
Pada kehamilan
ganda mungkin salah satu janinnya mempunyai jantung yang lebih berat, karena
itu menghasilkan banyak kencing. Mungkin pula karena luasnya permukaan amnion.
Pada hidramnion sering ditemukan plasenta
yang besar. Sekarang disangka bahwa prolaktin
mempunyai peran dalam pengontrolan volume air ketuban.
4. Gejala Hidramnion
Gejala
Hidramnion semata-mata terjadi karena
faktor mekanik sebagai akibat penekanan uterus yang besar terhadap organ-organ
seputarnya. Uterus yang besar akan menekan diafragma
sehingga siwanita merasa sesak, penekanan vena-vena yang besar menyebabkan
edema terutama dikedua tungkai dan abdomen.
Diagnosis dapat ditegakkan sebagai
berikut :.
a)
Anamnase.
1)
Perut lebih besar dan
terasa lebih berat dari biasanya.
2)
Pada yang enteng
keluhan subjektif tidak banyak.
3)
Pada yang akut dan
pembesaran uterus cepat, maka kita peroleh keluhan-keluhan karena tekanan pada
organ terutama penekanan pada diafragma seperti sesak, nyeri ulu hati,
sianosis.
4)
Karena tegangnya uterus
nyeri seluruh perut.
5)
Edema pada tungkai,
vulva, dinding perut sering kita jumpai.
6)
Perasaan mau muntah
sampai muntah.
7)
Kalau proses akut dan
perut besar sekali, bisa jatuh syok, keringat dingin dan sesak.
b)
Inspeksi.
1)
Kelihatan perut sangat
buncit dan tegang, kulit perut kelihatan mengkilat, retak-retak kulit jelas dan
kadang-kadang pusat mendatar.
2) Kalau
akut kelihatan si ibu sesak (dispnoe)
dan sianosis.
3)
Ibu kelihatan payah
membawa kandungannya.
c)
Palpasi
1)
Fundus
Uteri lebih tinggi dari usia kehamilan
sesungguhnya.
2)
Bagian – bagian janin
sukar dikenali karena banyaknya cairan.
3)
Kalau letak kepala/
kepala bisa diraba, maka ballatement jelas
sekali.
4)
Karena bebasnya janin
bergerak dan kepala tidak terfiksis
terjadi kesalahan – kesalahan letak janin.
5)
Perut tegang dan nyeri
tekan.
6)
Edema
pada dinding perut, vulva dan
tungkai.
d)
Auskultasi
Sukar
didengar atau kalau terdengar halus
sekali denyut jantung janin.
e)
RO- Foto abdomen
1)
Nampak bayangan
berselubug kabut karena banyaknya cairan, kadang-kadang banyangan janin tidak
jelas.
2) Guna
Ro- foto pada hidramnion.
-
Untuk diagnostic
-
Untuk menentukan
etiologi.
f)
Pemeriksaan dalam
Selaput
ketuban teraba tegang dan menonjol walaupun diluar his.
5. Klasifikasi Hidramnion
Hidramnion
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Hidramnion Khronik
1)
Kita dapati penambahan
air ketuban secara perlahan- lahan dalam beberapa minggu/bulan.
2)
Biasanya terjadi pada
kehamilan yang lanjut.
3)
Khronik
hidramnion ini yang banyak kita jumpai.
b) Hidramnion Akut
1)
Bila pertambahan air ketuban
sangat tiba-tiba dan cepat dalam beberapa minggu/bulan.
2)
Biasanya terjadi pada
kehamilan yang agak muda bulan ke 5 dan bulan ke 6. Komposisi dari air ketuban
pada hidramnion dalam penyelidikan
sama saja dengan air ketuban normal.
6. Komplikasi
Hidramnion
harus dianggap sebagai kehamilan dengan resiko tinggi karena dapat membahayakan
ibu dan anak.
Untuk Janin prognosa agak buruk terutama karena.
a) Kongenital anomaly
b) Prematuritas
c)
Kompilikasi karena
kesalahan letak
d)
Eritroblastosis
e) Diabetes Militus
f)
Solutio
Plasenta
g)
Mortalitas
bayi sekitar 50%.
Untuk Ibu bisa terjadi komplikasi
sebagai berikut.
a) Solutio Plasentae
b) Antonia Uteri
c)
Pendarahan postpartum
d) Retensio Plasenta
e)
Syok
f)
Kesalahan – kesalahan
letak janin menyebabkan partus jadi lama dan sukar.
7. Penanganan
Penangan
Hidramnion di bagi 3 fase
a)
Sewaktu Hamil
-
Hidramnion
yang ringan jarang diberi terapi klinis,
cukup observasi dan berikan terapi simptomatis.
-
Pada hidramnion yang berat dengan
keluhan-keluhan, maka dirawat dirumah sakit untuk istirahat sempurna. Lakukan
diet kurang garam dan sedative dan
obat lainnya. Diberikan juga obat-obatan untuk diuresis. Kalau sesak nafas hebat sekali dengab sianosis dan perut tegang lakukan Fungsi abdomen, seperti pada fungsi asites pada kanan bawah pusat.
tehnik,
dalam satu hari dikeluarkan 500 cc
perjam sampai keluhan berkurang. Kalau cairan dikeluarkan secara cepat takut
terjadi his dan solusio plasenta apalagi anak belum viable (Belum cukup bulan).
Komplikasi
:
1.
Timbul his
2.
Trauma pada Janin.
3.
Terkena Organ-organ
perut oleh tusukan.
4.
Infeksi.
5.
Syok
b)
Pimpinan Sewaktu Partus
1.
Kalau tidak ada hal-hal
mendesak kita hanya bersifat menunggu.
2.
Kalau keluhan hebat
(sesak, sianosis) lakukan pungsi transvaginal dilakukan via serviks bila sudah ada pembukaan.
Tehnik
dengan memakai jarum fungsi pada beberapa tempat, ketuban ditusuk maka air ketuban
akan mengalir perlahan, boleh juga memakai troika.
3.
Kalau sewaktu
pemeriksaan dalam ketuban tiba-tiba
pecah maka untuk menghindari air kutuban mengalir keluar dengan deras
masukkanlah tinju kedalam vagina sebagai tampon dan beberapa lama supaya air
ketuban mengalir perlahan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya :
-
Solusio
Plasenta.
-
Tiba-tiba perut kosong akan
terjadi syok
-
Terjadi pendarahan
postpartum karena antonia uteri.
c)
Pimpinan Postpartum
1. Harus
mewaspadai akan terjadinya postpartum.
2. Ada
baiknya infuse dipasang sebagai profilaksis dan persiapan untuk pertolongan
pendarahan postpartum.
3. Kalau
pendarahan banyak dan keadaan ibu setelah partus lemah maka untuk menghindari
infeksi berikan antibiotika yang cukup
0 komentar:
Post a Comment