a.
Pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI)
pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya
dilakukan setelah menstruasi, yaitu hari ke 7-10 dari hari menstruasi pertama
karena saat ini pengaruh hormon estrogen-progesteron sangat rendah dan jaringan
kelenjar payudara saat itu dalam keadaan tidak oedema/tidak membengkak sehingga
lebih mudah meraba adanya tumor atau kelainan.
American Cancer Society dalam proyek Breast Cancer Screening menganjurkan untuk melakukan SADARI :
American Cancer Society dalam proyek Breast Cancer Screening menganjurkan untuk melakukan SADARI :
- Wanita > 20 tahun, melakukan
SADARI tiap bulan.
- Wanita 20-40 tahun, tiap 3 tahun
memeriksakan diri ke dokter.
- Wanita lebih dari 40 tahun, tiap
1 tahun.
- Wanita 35-40 tahun, dilakukan
base line mammografi.
- Wanita < 50 tahun, konsul ke
dokter untuk kepentingan mammografi.
- Wanita > 50 tahun, tiap tahun
mammografi kalau bisa.
Wanita dengan riwayat keluarga (+)
memerlukan pemeriksaan fisik oleh dokter lebih sering dan pemeriksaan
mammografi rutin/periodik sebelum umur 50 tahun.
b.
Teknik
SADARI
1.
Berdiri
di depan cermin dengan badan bagian atas terbuka (dada terbuka).
2.
Lengan
ke bawah : Bandingkan payudara kanan dan kiri, besarnya dan simetrinya.
3.
Puting
susu : Dilihat sama besar/tinggi/bentuknya atau tidak.
4.
Lengan
di atas kepala : Seperti tangan di bawah. Kadang- kadang dalam gerakan lengan
ke atas dapat dilihat bayangan tumor di bawah kulit ikut bergerak.
5.
Berbaring.
Sebaiknya bagian payudara yang diperiksa misalnya kanan, bahu kanan diganjal
sedikit dengan bantal agar semua payudara jatuh rata di atas lapangan dada.
Demikian juga untuk yang sebelahnya.
6.
Dengan
jari-jari II-IV bagian tengah dan kaudal dilakukan perabaan seluruh payudara
secara sistematis, dari atas ke bawah dari pusat (papila) ke tepi. Jika meraba
adanya tumor atau kelainan, secepatnya berkonsultasi ke dokter.
7.
Untuk
wanita di atas 40 tahun dianjurkan untuk tidak lupa memeriksakan ini tiap bulan.
c.
Mammografi
Pemeriksaan mammografi terutama
berperan pada payudara yang mempunyai jaringan lemak yang dominan serta
jaringan fibroglandular yang relatif lebih sedikit. Pada mammografi, keganasan
dapat memperlihatkan tanda-tanda primer dan sekunder. Tanda primer berupa
fibrosis reaktif, comet sign (stellata), adanya perbedaan yang nyata antara
ukuran klinis dan radiologis, adanya mikrokalsifikasi, adanya spikulae, dan
distorsi pada struktur arsitektur payudara. Tanda sekunder berupa retraksi,
penebalan kulit, bertambahnya vaskularisasi, perubahan posisi papilla dan
areola, adanya bridge of tomor, keadaan daerah tumor dan jaringan
fibroglandular tidak teratur, infiltrasi dalam jaringan lunak di belakang Mammae,
dan gambaran metastasis ke kelenjar (gambaran ini tidak khas).
0 komentar:
Post a Comment