Wednesday, 17 July 2013

Konsep Diaper Rush



Diaper Rush Merupakan penyakit kulit pada bayi yang disebabkan karena pemakaian cawat (pampers). Hal tersebut disebabkan oleh dekomposisi amoniak dari air seni yang mengakibatkan radang. Kebenarannya belum terbukti, tapi yang nyata adalah urin akan menyebabkan maserasi, stratum korneum sembab menyebabkan bakteri dan ragi dapat berkembang biak (Henderson, 2007).
Diantara sejumlah gangguan kulit pada bayi, ruam popok adalah yang paling sering terjadi pada bayi baru lahir. Ruam ini terjadi padakulit di sekitar bokong bayi yang berwarna kemerahan, ruam kulit ini membuat bayi merasa gatal. Disebut ruam popok ( diaper rash ) Karena, gangguan kulit ini timbul di daerah yang tertutup popok, yaitu sekitar alat kelamin, bokong, serta pangkal paha bagian dalam (Estiwahyuni, 2005).
Pergantian popok bayi yang jarang-kain atau popok sekali pakai-udara yang panas dan pengguna celana plastic memacu peningkatan kontak urine dengan kulit. Hal ini menyebabkan produksi amoniak dan lepuhan/luka bakar akibat zat kimia. Distribusinya adalah ditempat kontaknya urine dengan kulit, yaitu terutama di bagian depan, menghindari lipatan paha dan lesi “satelit” yang tidak terpisahkan pada kaki atau perut. Pencegahan yang dilakukan termasuk menghindari presipitan dan melindungi kulit dengan krim seperti zat seng zink) dan krim minyak kastor. Ruam akibat popok terasa nyeri sehingga bayi menangis saat berkemih. Penatalaksanaannya adalah dengan perlindungan kulit yang terkelupas dan memaparkan kulit pada udara yang hangat dan lingkungan yang kering untuk membantu penyembuhan area ulkus (Meliana, 2007)
Infeksi sekunder dapat timbul, baik akibat bakteri ataupun kandida. Perluasan kulit yang merah sampai ke  lipatan paha dan perkembangan  lesi satelit mengindikasikan komplikasi ini yang memerlukan penatalaksanaan khusus. Apabila terdapat ruam akibat kandida,mulut juga harus diobati untuk mencegah kekambuhan, misalnya jeli mikonidazol yang dipakai secara oral dank rim tropical untuk mengatasi ruam, yang masing-masing dipakai selama 5 hari (Meliana, 2007)
      b. Penyebab Diaper Rush
Diaper rush adalah ruam kulit akibat radang pada daerah yang tertutup popok, yaitu pada alat kelamin, sekitar dubur, bokong, lipatan paha dan perut bagian bawah. Berupa bercak-bercak iritasi kemerahan, kadang menebal dan bernanah. Iritasi terjadi karena kontak terus menerus dengan keadaan lingkungan yang tidak baik. Diaper rush juga merupakan reaksi kulit dengan amonia dari urin kontaminasi bakteri dari maternal fecal (Meliana, 2007).

a. Terlalu lama menganti popok
Bila kulit basah terlalu lama, lapisan kulit yang melindungi kulit mulai rusak. Bila kulit basah digosok, juga lebih mudah rusak. Lembab akibat popok yang sudah penuh dapat berbahaya bagi kulit bayi dan membuat lebih mudah menjadi luka. Bila hal ini terjadi, maka dapat timbul ruam popok. Selanjutnya gesekan antara lipatan kulit yang lembab membuat ruam menjadi lebih berat. Hal inilah yang menyebabkan ruam popok sering terbentuk di lipatan kulit leher dan paha atas
b. Bayi yang mengkonsumsi anti biotika
Bayi yang mengkonsumsi antibiotik lebih mudah menderita ruam popok yang disebabkan oleh infeksi jamur. Jamur menginfeksi kulit yang lemah dan menyebabkan ruam merah terang dengan bintik-bintik merah di pinggirannya. Anda dapat mengobatinya keluhan-keluhan ini, anda dapat menghubungi dokter.
c. Jenis popok yang digunakan
Popok dibuat dari kain atau bahan disposibel. Setelah digunakan popok kain dapat dicuci dan digunakan kembali, sedangkan popok disposibel dapat dibuang setelah digunakan. Penelitian menyarankan bahwa ruam popok lebih jarang terjadi pada penggunaan popok disposibel. Pada anak yang menggunakan popok disposibel daya serap tinggi cenderung rendah angka terjadinya ruam popok. Terlepas dari tipe popok yang digunakan, ruam popok jarang terjadi bersifat ringan bila sering mengganti popok. Bila menggunakan popok kain, dapat menggunakan lapisan pelindung (stay dry liner) di bagian dalamnya untuk menjaga bayi lebih kering.
Menggunakan popok kain, popok disposibel atau keduanya, gantilah selalu jika diperlukan untuk menjaga bayi anda bersih, kering, dan sehat.
Tidak hanya sebatas pada pemilihan bahan popok saja, tetapi ruam popok juga dapat terpicu kerena beberapa sebab, yaitu:
1. Ruam yang memang disebabkan penggunaan popok, termasuk iritasi kulit, biang keringat dan infeksi jamur candida albicans yang berasal dari kotoran.
2. Ruam yang terjadi di area popok dan di tempat lain, tetapi diperparah dengan penggunaan popok. Misalnya radang kulit akibat alergi (dermatitis atopi), dermatitis seboroik, psoriasis.
3. Ruam popok yang sebenarnya dan akan sembuh hanya dengan mengganti popok lebih sering serta menjaga kebersihan sekitar popok. Tapi tetap berhati-hati bila bakteri atau jamur yang telah hinggap karena mengganti popok saja belum cukup.
d. Penyakit yang berhubungan dengan diaper rush
Beberapa gangguan kulit yang berhubungan dengan ruam popok, diantaranya:
·       Intertrigo, yakni iritasi atau lecet pada kulit dikarenakan kulit basah dan lembab serta gesekan dengan popok, sehingga permukaan kulit menjadi lebih mudah terkelupas.
·       Miliaria atau biang keringat, yakni timbulnya bintik-bintik merah pada permukaan kulit karena penyumbatan kelenjar keringat (kelenjar eccrine).
·       Dermatitis kontak (contact dermatitis), merupakan reaksi alergi terhadap bahan popok. Dapat juga karena reaksi alergi terhadap campuran urine dan feces yang dibiarkan terlalu lama melekat di popok. Selain itu, perubahan PH oleh urine dan feces pada kulit diduga memicu terjadinya reaksi alergi.
·       Candidal diaper dermatitis, yakni ruam popok yang disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans. Sekitar 40-70% ruam popok yang berlangsung lebih 3 hari dapat memicu terjadinya kolonisasi jamur kandida.
·       Bacterial diaper dermatitis, yakni ruam popok yang disebabkan oleh infeksi kuman (bakteri), terutama Staphylococcus, Streptococcus dan Enterobacteriaceae. Jenis ruam popok karena infeksi kuman yang kerap dijumpai adalah impetigo dan sesulitis (cellulitis) serta folikulitis (folliculitis).
·       Granuloma gluteal infantum, merupakan gangguan kulit pada ruam popok yang jarang terjadi. Biasanya timbul karena terlalu lama iritasi dan infeksi mikro-organisme yang tidak diobati. (Meliana, 2007)

0 komentar:

Post a Comment