BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Memiliki anak sehat dan cerdas adalah
dambaan setiap orang tua. Untuk mewujudkan tentu saja orang tua harus selalu
memperhatikan, mengawasi dan merawat anak secara seksama, khususnya
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya (Sulistijani, 2004)
Pertumbuhan dan
perkembangan anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan yang
dimulai konsepsi sampai dewasa (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009).
Peristiwa pertumbuhan ditandai dengan perubahan tentang besarnya,
jumlah, ukuran di dalam tingkat sel, organ maupun individu. Sedangkan
peristiwa perkembangan pada anak dapat terjadi pada perubahan
bentuk dan fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial, emosional, dan
intelektual (Hidayat, 2005). Aspek-aspek perkembangan yang dapat
dipantau antara lain motorik kasar, motorik halus, kemampuan bicara dan
bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian (Depkes
RI, 2009)
Perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini
menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing
dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 2007).
Periode penting dalam tumbuh kembang
adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini
perkembangan kemampuan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan
intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan
berikutnya. Perkembangan moral beserta dasar dasar kepribadian juga dibentuk
pada masa ini. Sehingga setiap penyimpangan perkembangan sekecil apapun pada
masa ini akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia kelak dikemudian hari.
Pada perkembangan anak terdapat masa
kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi
berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian. Perkembangan psikososial sangat
dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tua dewasa
lainnya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai
dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi
masih dalam kandungan. Sedangkan lingkungan yang tidak mendukung akan
menghambat perkembangan anak.
TAHAB TUMBUH
KEMBANG
Denver Developmental Screening Test
(DDST) adalah sebuah upaya melakukan penilaian yang umum digunakan untuk
memeriksa anak-anak usia 0-6 tahun dalam mendeteksi kemajuan perkembangan
mereka. Nama “Denver” diambil, karena tes pemeriksaan ini
diciptakan di University of Colorado Medical Center di Denver.
Keterlambatan perkembangan ataupun
masalah-masalah dalam dalam perkembangan, diperkirakan mencapai hingga 15% dari
jumlah anak-anak dibawah diantara usia 0 hingga 5 tahun. (survey di denver)
Ini termasuk keterlambatan dalam bicara dan perkembangan bahasa,
perkembangan motorik, perkembangan sosial-emosional dan perkembangan kognitif.
Dan hanya setengahnya yang dapat terdeteksi. Kebanyakan, pada
awalnya, justru orang tuanya sendiri yang melihat adanya ketidak sempurnaan
perkembangan dalam tubuh putra/inya. Sayangnya dari sekian banyak orang
tua yang telah menyadari, hanya sedikit dari mereka yang mengambil
langkah penanganan secara serius.
Skrining perkembangan merupakan
prosedur yang didesain untuk mengidentifikasi anak yang harus mendapatkan
penilaian yang lebih intensif. Skrining digunakan untuk mendeteksi deviasi yang
tak terduga dari perkembangan normal yang tidak seharusnya ada. Tujuan utama
dari skrining adalah untuk mengidentifikasikan secepatnya disabilitas
perkembangan pada anak yang beresiko tinggi sehingga penanganan dapat dilakukan
pada usia dini dimana penanganan paling efektif. Skrining bukan merupakan tes
yang hanya dilakukan pada satu waktu, tetapi lebih merupakan proses dan
prosedur yang digunakan pada periode waktu tertentu
Oleh karena itu DDSC merupakan sebuah
“alat pendeteksi” yang sangat tepat dan rinci untuk mengetahui perubahan hal
yang paling kecil dalam perkembangan anak. Melibatkan orang tua dalam proses
pengamatannya, dapat bersifat fleksibel dan secara berkesinambungan.
Beberapa teori perkembangan yang
dianut oleh Erik Erikson (2003) tentang perkembangan dari berbagai aspek yang
berbeda, namun semua sepakat bahwa proses perkembangan terjadi selangkah-demi
selangkah secara urut dan teratur. Erikson mengungkapkan bahwa perkembangan
emosional berjalan sejajar dengan pertumbuhan, dan interaksi antara
perkembangan fisik dan psikologis. Sedangkan Sigmund Freud terkenal sebagai
penggali teori alam bawah sadar dan pakar Psikoanalisis
menerangkan bahwa berbagai problem yang dihadapi penderita dewasa ternyata
disebabkan oleh gangguan atau hambatan yang dialami selama perkembangan
psikososialnya. Jean Piaget adalah pakar paling terkemuka dalam bidang teori
perkembangan kognitif. Adapun inti pengertian teori Piaget menurut Monks adalah
bahwa perkembangan dipandang sebagai kelanjutan generasi Embrio. Sears mengembangkan teori belajar yang dikaitkan dengan
perilaku anak dalam perkembangan. Ia juga sangat menekankan pengaruh orang tua
terhadap perkembangan anaknya, ia berpendapat bahwa pola asuh sangat menentukan
perkembangan kepribadian anak (Sarwono, 2005)
0 komentar:
Post a Comment