Wednesday, 10 July 2013

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Kekebalan Tubuh Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas



B A B   I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Visi Kementerian Kesehatan adalah “Masyarakat Sehat yang mandiri dan berkeadilan. Sedangkan misinya adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani; melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan; menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan; dan menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik (Depkes RI, 2010)
Dalam pembangunan nasional, perhatian terhadap bayi dan balita tidak dapat diabaikan. Karena bayi dan balita perlu mendapatkan perhatian sedini mungkin. Selain itu bayi dan balita dalam proses pertumbuhan dan perkembangan baik jasmani, kecerdasan, rohaniah maupun sosialnya. Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor keturunan, lingkungan sebelum lahir, lingkungan sesudah lahir, serta gizi dan penyakit (Depkes.RI, 2003).
Menurut Hasil Reskesdas 2010, Imunisasi campak merupakan salah satu dari indikator dalam Millenium Development Goals Cakupan imunisasi campak secara nasional tahun 2010 pada anak umur 12-23 bulan (74,5%) menurun dibandingkan tahun 2007 (81,6%). Cakupan imunisasi campak terbaik adalah di DI Yogyakarta (96,4%) dan terendah di Papua (47,4%). Sedangkan untuk propinsi Aceh terjadi penurunan yang cukup besar terhadap indikator keberhasilan imunisasi pada tahun 2007 terdapat 69,5 % pencapaian imunisasi campak, tetapi tahun 2010 pencapai imunisasi campak hanya 60,2 % terjadi penurunan hasil cakupan sampai 9,3% (Reskesdas, 2010)
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tahun 2011 cakupan Campak adalah 13.686 bayi (12,5 %) (Dinkes Aceh, 2011). Berdasarkan hasil laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie jumlah bayi seluruhnya 9798 bayi yang mendapat imunisasi adalah 9.180 bayi (93,69 %)  (laporan Dinkes Kab Pidie, 2011) sedangkan menurut data  Puskesmas Tiro  Kabupaten Pidie untuk tahun 2011 target imuniasasi 201 bayi cakupan imunisasi  adalah 181 bayi (90,04%) selebihnya 20 bayi (9,94%) tidak di imunisasi
Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat zat kekebalan/ zat daya tahan tubuh dari ibunya melalui plasenta/ari-ari tetapi kadar itu akan cepat menurun setelah kelahiran bayi sedangkan kemampuan bayi membantu daya tahan tubuhnya sangat lambat (Depkes RI, 2004)
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit (Depkes RI, 2004).
ASI yang diberikan sejak bayi lahir hingga umur 6 bulan diberikan asi saja dimana air susu ibu yang pertama keluar sampai 14 hari mengandung kolostrum. Kolostrum berwarna kekuning- kuningan dan merupakan zat kekebalan tubuh anak (Depkes RI, 2000).
Bila imunisasi dasar dilaksanakan dengan lengkap dan teratur maka imunisasi dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian balita sekitar 80-95%.  Pengertian teratur dalam hal ini yaitu teratur dalam menaati jadwal dan jumlah frekuensi imunisasi (Depkes RI, 2004).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kecamatan Tiro  Jumlah bayi seluruhnya dari bulan Januari sampai bulan Juni 2012 adalah berjumlah 50 orang.
Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi, dengan alasan fokus penelitian penulis adalah kekebalan bayi, sehingga ibu yang memiliki bayi sangat relevan dengan penelitian ini.

0 komentar:

Post a Comment