BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Menstruasi
atau haid merupakan periode pengeluaran cairan darah dari uterus, yang
disebabkan oleh lepasnya endometrium. Lamanya menstruasi biasanya 3-5 hari.
Menstruasi yang pertama atau menarche biasanya dimulai antara umur 10-16 tahun.
Hal ini tergantung pada berbagai faktor termasuk kesehatan wanita, status
nutrisi dan berat badan tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi
kira-kira berlangsung sekali dalam sebulan sampai wanita mencapai umur 45-50
tahun, hal ini tergantung pula pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya.
Akhir kemampuan wanita bermenstruasi disebut menoupause dan menandai akhir dari
masa-masa kehamilan seorang wanita (Safira,
2006).
Menurut Prawiroharjo, (2008) Gangguan menstruasi dan siklusnya khususnya dalam masa
reproduksi dapat digolongkan dalam,
1.
Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan,
yang meliputi hipermenorea atau menoralgia dan hipomenorhea.
2.
Kelainan siklus, yang meliputi polimenorea, oligomenorea
dan amenorea,
3.
Perdarahan diluar siklus mentruasi /metrolagia dan
4.
Gangguan lain yang berkaitan dengan menstruasi, seperti
ketengangan pramenstruasi, mastodinia, rasa nyeri pada ovilasi, dan dismenorea.
Purwatyastuti
(2008) mengemukakan bahwa amenorea dialami oleh banyak perempuan hampir di seluruh
dunia, sekitar 70-80% wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di
Cina dan 10% di Jepang dan Indonesia. Menurut data salah satu peneliti gejala
yang paling banyak dilaporkan adalah 40% merasakan hot flashes, 38% mengalami
sulit tidur, 37% merasa cepat lelah dalam bekerja, 35% sering lupa, 33% mudah
tersinggung, 26% mengalami nyeri pada sendi dan merasa sakit kepala yang
berlebihan 21% dari seluruh jumlah wanita premenopause.
Gangguan
menstruasi dan siklusnya khususnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan
dalam, 1 kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan, yang meliputi
hipermenorea atau menoralgia dan hipo menorrhea. 2. kelainan siklus, yang
meliputi polimenorea, oligomenorea dan amenorea, 3. perdarahan diluar siklus
mentruasi /metrolagia dan 4. gangguan lain yang berkaitan dengan menstruasi,
seperti ketengangan pramenstruasi, mastodinia, rasa nyeri pada ovilasi, dan
dismenorea. (Prawiharjo, 2008)
Amenonera
adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut. Lazim
diadakan pembagian antara amenorea primer
dan amenorea
sekunder .kita berbicara tentang
amenorea primer apibila seorang wanita
berumur 18 tahun ke atas tidak pernah dapat haid; sedang pada amenorea sekunder
penderita pernah mendapat haid, tetapi kemudian tidak dapat lagi. Amenorea
primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk
diketahui, seperti kelainan-kelainan congenital dan kelainan-kelainan genetic.
Adanya amenorea sekunder lebih menunjukkan kepada sebab-sebab yang timbul
kemudian dalam kehidupan wanita, seperti gangguan gizi, gangguan metabolisme,
tumor-tumor, penyakit infeksi, dan lain-lain (Wiknjosasstro, 2005)
Istilah kriptomenorea menunjuk kepada keadaan di
mana tidak tampak adanya haid karena darah tidak keluar berhubung ada yang
menghalangi, misalnya pada ginatresia himenalis, penutupan kanalis servikalis,
dan lain-lain. (Wiknjosasstro, 2005).
Beberapa
wanita mengalami sebuah kondisi yang dikenal sebagai amenore, atau kegagalan
bermenstruasi selama masa waktu perpanjangan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh
bermacam-macam faktor termasuk stres, hilang berat badan, olahraga berat secara
teratur, atau penyakit. Sebaliknya, beberapa wanita mengalami aliran menstruasi
yang berlebihan, kondisi yang dikenal sebagai menoragi. Tidak hanya aliran
darah menjadi banyak, namun dapat berlangsung lebih lama dari periode
(Henderson, 2004).
Penyakit
yang dapat disertai amenorea berupa, Anoreksia nervosa, terupama ditemukan pada
wanita muda yang menderita gangguan emosional yang cukup berat. Pseudosiesis
suatu keadaan dimana terdapat kumpulan tanda-tanda kehamilan pada seorang
wanita yang tidak hamil. (http://sehatnews.com)
0 komentar:
Post a Comment