Thursday, 6 June 2013

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Balita Tentang Deteksi Dan Stimulasi Motorik Anak Sejak Dini



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Anak adalah amanah dan karunia Allah SWT, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Anak adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa yang memiliki peran strategis, dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang diharapkan dapat menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara dimasa depan. Anak perlu mendapat seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik secara fisik, mental maupun sosial dan mempunyai aklak yang mulia.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak memerlukan rangsangan yang berguna agar potensinya berkembang. Perkembangan akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Sebaliknya lingkungan yang tidak mendukung akan menghambat perkembangan anak.
Banyak kemampuan dari anak yang terpendam seperti misalnya berfikir, berbicara, bergaul dan keterampilan gerak, agar kemampuan-kemampuan tersembunyi ini dapat dimunculkan dan dimanfaatkan dalam kegiatan sehari-hari secara lebih baik, maka diperlukan alat atau benda bagi anak balita sebagai bahan untuk memunculkan kemampuan itu. Dengan adanya alat/ media pendidikan yang digunakan secara tepat serta suasana bermain/lingkungan yang menimbulkan rasa senang dalam diri balita pada saat mengunakannya, maka diharapkan proses belajar berjalan mulus
Dunia anak adalah dunia bermain, dalam kehidupan anak-anak, sebagian besar waktunya dihabiskan dengan aktivitas bermain. Filsuf Yunani, Plato, merupakan orang pertama yang menyadari dan melihat pentingnya nilai praktis dari bermain. Anak-anak akan lebih mudah mempelajari aritmatika melalui situasi bermain. Bermain dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak. Istilah bermain diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dengan mempergunakan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian, memberikan informasi, memberikan kesenangan, dan dapat mengembangkan imajinasi anak
Tentu sedini mungkin. Sejak usia batita, sodori anak dengan berbagai jenis permainan baik dengan mainan edukatif ataupun bukan. Sekadar mengingatkan saja, perkembangan otak anak di usia ini masuk dalam fase emas (the golden age) atau otak si kecil sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Karena itulah, stimulasi amat diperlukan. Semakin banyak stimulasi maka koneksi antarsarafnya semakin banyak terhubung.
Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Perkembangan motorik beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis atau kematangan fisik anak,Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.
Keterlambatan perkembangan ataupun masalah-masalah dalam dalam perkembangan, diperkirakan mencapai hingga 15% dari jumlah anak-anak dibawah diantara usia 0 hingga 5 tahun. (survey di denver)  Ini termasuk keterlambatan dalam bicara dan perkembangan bahasa, perkembangan motorik, perkembangan sosial-emosional dan perkembangan kognitif.  Dan hanya setengahnya yang dapat terdeteksi.  Kebanyakan, pada awalnya,  justru orang tuanya sendiri yang melihat adanya ketidak sempurnaan perkembangan dalam tubuh putra/inya.  Sayangnya dari sekian banyak orang tua yang telah menyadari,  hanya sedikit dari mereka yang mengambil langkah penanganan secara serius.
Skrining perkembangan merupakan prosedur yang didesain untuk mengidentifikasi anak yang harus mendapatkan penilaian yang lebih intensif. Skrining digunakan untuk mendeteksi deviasi yang tak terduga dari perkembangan normal yang tidak seharusnya ada. Tujuan utama dari skrining adalah untuk mengidentifikasikan secepatnya disabilitas perkembangan pada anak yang beresiko tinggi sehingga penanganan dapat dilakukan pada usia dini dimana penanganan paling efektif. Skrining bukan merupakan tes yang hanya dilakukan pada satu waktu, tetapi lebih merupakan proses dan prosedur yang digunakan pada periode waktu tertentu

0 komentar:

Post a Comment