Wednesday, 5 June 2013

gambaran pengetahuan ibu nifas tentang reflek bayi di Desa



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang.
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesahatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik Indonesia. (Depkes RI, 2010)
Masalah kesehatan ibu dan anak saat ini masih menempati posisi penting, kwalitas kesehatan ibu dan anak memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang akan datang, tingginya angka kematian ibu dan anak merupakan masalah utama saat ini (Depkes RI, 2004)
Bayi  memilki reflek saat lahir yang membantunya untuk  menyusuaikan diri hidup diluar rahim. Salah satu yang terpenting adalah reflek menghisap. Ketika bibir tersentuh, bayi akan langsung melakukan gerakan menghisap menyentuh mulut-mulut langit bayi semakin mengintensifkan reflek hisapan. Jika ibu menyentuh  pipi bayi, dia  akan menghadap ke arah itu dan  membuka mulutnya untuk menghisap itu disebut reflek dasar. Reflek menghisap dan dasar bekerjasama menyentuh bayi menyusui pada ibunya sejak lahir. Refleks menarik lain disebut reflek moro atau  reflek kejut. Jika bayi tiba-tiba mendengar suara keras atau dianggkat dengan kasar, dia akan terkejut dan mengayunkan kedua tanganya dengan cepat kemungkinan akan terjai reflek mnggenggam. Bayi akan langsung menyambar dan menggenggam dengan erat benda seperti jari atau benda serupa kekuatan genggaman BBL luar biasa kuat. Selain reflek ini masih banyak lagi reflek lainnya (Depkes RI, 2004)
Indonesia 2011 tercatat Angka Kematian Ibu (AKI atau MMR) masih sebesar 228/100.000 kelahiran hidup .Target nasional, pada 2015 AKI akan turun dari 228/100.000 kelahiran hidup menjadi 102/100.000 kelahiran hidup begitu juga dengan angka kematian bayi turun menjadi 23/1.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2011).
Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2012 di Aceh berkisar 190/100.000 kelahiran hidup (KH) dan AKB berkisar 30/1.000 KH karenanya, upaya pengurangan terus dilakukan oleh Pemerintah Aceh sebagai salah satu indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang kesehatan (Dinkesprop. Aceh, 2012).

0 komentar:

Post a Comment