BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Di Indonesia penderita hipertensi
diperkirkan sebesar 15 juta orang. hanya 4 % yang hipertensi terkotrol
(controlled hypertension). Hipertensi terkontrol berarti mereka yang menderita
hipertensi dan tahu bahwa mereka menderita hipertensi dan sedang berobat untuk
itu. Sebagai gambaran umum tentang hipertensi adalah prevalensi penderita
hipertensi 6 – 15 % pada orang dewasa, sebagai suatu proses degenerative,
hipertensi tentu hanya ditemukan pada orang dewasa. Ditemukan kecendrungan
peningkatan prevalensi menurut peningkatan umur. 50 % penderita tidak menyadari
sebagai penderita hipertensi, karena iu mereka cenderung menderita hipertensi
lebih berat karena tidak berubah dan menghindari faktor resiko. 70 % adalah
hipertensi ringan, karena itu hipertensi banyak diacuhkan atau diabaikan sampai
saat menjadi ganas (hipertensi maligna). 90 % hipertensi esensial adalah mereka
dengan yang menderita hipertensi yang tidak diketahui penyebab utamanya,
artinya sulit untuk mencari bentuk intervensi dan pengobatannya (Busman, 2000)
Dengan kurangnya pengetahuan tentang
hipertensi mengakibatkan sikap penderita hipertensi tentang pola makan menjadi
tak terkontrol yang mengakibatkan penderita tidak menghindari faktor resiko
hipertensi (Ami, 2008)
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Reskesdes)
2007 bahwa prevalensi stroke di Indonesia 8,3 % per 1000 penduduk pada kelompok
umur 55 – 64 tahun, Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia
baik didaerah perkotaan maupun didaerah pedesaan (Depkes RI, 2009).
Setiap tahun sekitar 50.000 ibu
meninggal dunia karena eklamsi (dullay,1994). Insiden eklamsi dinegara
berkembang berkisar dari 1 : 100 sampai 1 : 1700 (Crowther, 1985) karena itu
kejadian kejang harus dihindari.(Depkes RI, 2005)
WHO menyatakan 5 % kematian ibu
disebabkan oleh eklamsi, Hasil survey Kesehatan rumah tangga (SKRT)1995
mengatakan 13 % kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh eklamsi (Depkes,
2002)
Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
di Indonesia masih jauh dari keadaan yang diharapkan karena besarnya jumlah ibu
dan bayi mati. Dari sekitar 5 juta kehamilan pertahun, sekitar 20.000 kehamilan
berakir dengan kematian ibu. Akibatnya Indonesia memiliki angka kematian ibu
(AKI) yang tertinggi diantara Negara – Negara ASEAN, yaitu 334 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 1997 karena itu upaya kesehatan ibu dan bayi baru
lahir menjadi upaya prioritas dalam bidang kesehatan(Depkes RI, 2005)
Penyebab langsung kematian ibu
terutama disebabkan pendarahan 50%, Eklamsi 13 %, Infeksi 10%, Komplikasi Aborsi
11%, partus lama 9%, dan penyebab tidak langsung 15%. Komplikasi kehamilan dan
persalinan dialami oleh 15 – 20 % dari seluruh kehamilan dan kebanyakan terjadi
di sekitar saat persalinan. Terjadinya komplikasi sulit diperkirakan sehingga
sering muncul secara mendadak. Pertolongan terhadap komplikasi ini memerlukan
tindakan yang cepat dan tepat (dalam waktu kurang dari 2 jam) agar nyawa ibu
dan janinnya dapat diselamatkan (DepKes RI, 2004)
Penyakit Hipertensi merupakan
penyakit menahun yang telah diderita ibu hamil sebelum kehamilananya, Kehamilan
dengan hipertensi merupakan kehamilan yang beresiko terhadap terjadinya
pre-eklamsi yang bila tidak tertanggani dengan baik akan berubah menjadi
eklamsi.
Di Indonesia eklamsi masih
merupakan penyebab utama kematian ibu disamping pendarahan dan infeksi, dan
sebab kematian perinatal yang tinggi, oleh karena itu diaknogsa dini pre –
eklamsi yang merupakan tingkat
pendahuluan eklamsi sangat diperlukan, serta penanganannya perlu segera
dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Perlu ditekankan
bahwa syndrome pre – eklamsi ringan dengan hipertensi, udema dan proteinuria
sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita yang bersangkutan,
sehingga tanpa disadari dalam waktu singkat dapat timbul pre – eklamsi berat
bahkan eklamsi.
Dengan pengetahuan ini menjadi
jelas bahwa pemeriksaan ante natal, yang teratur dan secara rutin mencari tanda
– tanda pre-eklamsi, sangat penting dalam upaya mencegah pre-eklamsi berat dan
eklamsi. (wiknjosastro, 2005)
0 komentar:
Post a Comment