Pre –eklamsi berat bila tidak tertangani
dengan baik maka menimbulkan eklamsi yang ditandai dengan nyeri kepala didaerah
frontal, ganguan penglihatan, mual keras, nyeri diepigastrium, dan hiperrepleksia,
bila tidak segera ditangani akan menimbulkan
kejang – kejang. pre-eklamsi ringan jarang sekali menyebabkan kematian
ibu, oleh karena itu sebahagian besar pemeriksaan anatomi-patologik berasal
dari penderita eklamsi yang meninggal. pada pemeriksaan akhir-akhir ini pada
pemeriksaan biopsy hati dan ginjal ternyata bahwa perubahan anatomi patogenik
pada alat-alat itu pada pre-eklamsi tidak banyak perubahan daripada yang
ditemukan pada eklamsi. perlu dikemukan bahwa tidak ada perubahan hispopatogenik
yang khas pada pre-eklamsi dan eklamsi. Faktor
penyebab pre-eklamsi adalah tekanan darah tinggi, proteinuria dan udema
1.1.1. Konsep
Hypertensi
Hipertensi
adalah kondisi ukuran tekanan darah ≥ 140 mmHg (sistolik) dan/atau ≥ 90 mmHg
(diastolic). Berdasarkan penyebab hipertensi di bagi menjadi 2 golongan yaitu hipertensi esessial (Primer) dan
hipertensi sekunder. (Ami, 2008)
Hipertensi
esensial biasanya hanya menunjukan gejala hipertensi tanpa gejala gejala lain.
Gejala-gejala sekunder seperti kelainan jantung arteriosklerosis umum dalam otak, penyakit ginjal, perdarahan atau
eksudat retina baru timbul apabila penyakitnya sudah lanjut.
Meningkatnya
tekanan darah disebabkan oleh meningkatnya hambatan dalam pembuluh-pembuluh
darah perifer, terutama akibat vasokontriksi umum.
Sebahagian
besar berlangsung normal sampai cukup bulan. Pada kira-kira sepertiga diantara para wanita penderita
tekanan darahnya meningkat setelah kehamilan 30 minggu tampa disertai
gejala-gejala lain. Kira-kira 20% menunjukan kenaikan yang lebih mencolok dan
dapat disertai satu gejala pre-eklamsi
atau lebih, seperti edema, proteinurea, nyeri kepala, nyeri epigastrium, muntah, gangguan visus (superimposed pre – eclamsia) , bahkan
dapat timbul serangan eklamsi dan pendarahan otak. Hipertensi esensial lebih
sering dijumpai pada multipara dalam usia lanjut, Selain itu factor keturunan
dan obesitas merupakan vaktor predisposisi.
(Wiknjosastro, 2005)
Gejala
yang paling sering yang di keluhkan pasien dengan hipertensi antara lain nyeri
kepala, gelisah pusing, jantung berdebar kencang, penglihatan kabur, rasa berat
ditengkuk mudah lelah dan sulit tidur. secara objektif ini dibuktikan dengan
pengukuran tekanan darah ( Ami, 2008).
1.1.2. Udema
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih
dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta
pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema
pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak
seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari
ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang
setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan
cenderung meluas. Oedema biasa
menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika
muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak
disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat,
pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal
jantung atau pre-eklampsia. (Depkes RI, 2005)
1.1.3. Proteinuria
Proteinuria adanya protein serum yang berlebihan dalam
urine, seperti pada penyakit ginjal atau setelah latihan pisik yang berat
(Dorland, 2012)
Protein darah dalam bentuk albumin dan gamaglobulin dapat
menurun pada triwulan pertama, sedangkan fibrinogen meningkat. Pada post partum
dengan terjadinya hemokonsentrasi dapat terjadi tromboflebitik (Manuaba, 2011)
Penyebab proteinuria adalah
-
Sekret vagina atau
cairan amnion dapat mengkontaminasi urine sehingga terdapan proteinuri
-
Kateteritasi tidak
dianjurkan karena dapat mengakibatkan infeksi
-
Infeksi kandung
kencinf, anemia berat, pajah jantung, partus lama juga dapat menyebabkan
proteinnuria
-
Darah dalam urine,
skitosomiassis, kontaminasi darah vagina dapat menghasilkan proteinuria positif
palsu.
0 komentar:
Post a Comment