BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan Pembangunan Kesehatan
Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya
Kesehatan Masyarakat yang optimal, melalui terciptanya masyarakat bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai
oleh penduduknya hidup dalam lingkungan
dengan berperilaku hidup yang sehat. memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan, yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki
derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia ( Dep Kes RI, 2003 )
Mutu pelayanan kebidanan berorientasi
pada penerapan kode etik dan standar pelayanan kebidanan, serta kepuasan yang
mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan kebidanan. Dari dua dimensi
mutu pelayanan kebidanan tersebut, tujuan akhirnya adlah kepuasaan pasien yang
dilayani oleh bidan. Tiap profesi pelayanan kesehatan dalam menjalankan tugasnya di suatu
institusi mempunyai batas jelas wewenangnya yang telah disetujui oleh antar
profesi dan merupakan daftar wewenang yang sudah tertulis.
Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan pemberi pelayanan kepada masyarakat harus memberikan pelayanan yang terbaik demi mendukung program pemerintah untuk pembangunan dalam negri, salah satunya dalam aspek kesehatan. (Prabowo, 2009,)
Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan pemberi pelayanan kepada masyarakat harus memberikan pelayanan yang terbaik demi mendukung program pemerintah untuk pembangunan dalam negri, salah satunya dalam aspek kesehatan. (Prabowo, 2009,)
Salah satu upaya yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan adalah dengan adanya sistem
pendokumentasian yang baik. Sistem pendokumentasian yang dilaksanakan dapat
memberikan manfaat antara lain sebagai sarana komunikasi antara tenaga kesehatan,
sarana untuk dapat mengikuti perkembangan dan evaluasi pasien, dapat dijadikan
data penelitian dan pendidikan, mempunyai nilai hukum dan merupakan dokumen
yang syah.
Dalam kebidanan banyak hal penting yang harus didokumentasikan yaitu segala asuhan atau tindakan yang diberikan oleh bidan baik pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi, dan keluarga berencana. Tujuan akhir dari hand out ini adalah memberikan pengetahuan pada mahasiswa mengenai 4 langkah dokumentasi SOAP, Memahami SOAP sebagai satu metode rekam medis yang diintisarikan dari manajemen proses asuhan kebidanan dengan sehingga mereka akan mampu menerapkan pendokumentasian pada saat memberikan pelayanan atau asuhan kebidanan (Nursalam, 2008)
Dalam kebidanan banyak hal penting yang harus didokumentasikan yaitu segala asuhan atau tindakan yang diberikan oleh bidan baik pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi, dan keluarga berencana. Tujuan akhir dari hand out ini adalah memberikan pengetahuan pada mahasiswa mengenai 4 langkah dokumentasi SOAP, Memahami SOAP sebagai satu metode rekam medis yang diintisarikan dari manajemen proses asuhan kebidanan dengan sehingga mereka akan mampu menerapkan pendokumentasian pada saat memberikan pelayanan atau asuhan kebidanan (Nursalam, 2008)
Menejemen kebidanan merupakan metode
atau bentuk pendekatan yang digunakan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan
sehingga langkah-langkah dalam menejemen kebidanan merupakan alur piker bidan
dlam pemecahan masalah atau pengembalan keputusan klinis. Asuhan yang dilakuakn
yang dilakukan harus dicatat secara benar, sederhana, jelas, dan logis sehingga
perlu suatu metode pendokumentasian. Dokumentasi ini peril karena dapat digunakan
sebagai bahan untuk mempertanggung jawabkan tindakan yang dilakukan dan juga
bila ada kejadian gugatan, maka dokumentasi kebidanan dapat membentu. Bidan sebagai
tenaga kesehatan dan pelaksana asuhan kebidanan bidan wajib mencatat dan
melaporkan kegiatannya yang dokumentasinya harus tersimpan dengan baik. Aspek
pelayanan yang didokumentasikan adalah semua pelayanan mandiri yang diberikan
oleh bidan, pelayanan konsultasi dan pelayanan kolaborasi. (Samsulhadi, 2008)
0 komentar:
Post a Comment