Monday, 8 April 2013

VARISELLA



Varisella ialah penyakit akut, menular yang ditandai oleh vesikel di kulit dan selaput lender yang disebabkan oleh virus varisela. Varisela disebabkan oleh Herpes virus varisela atau disebut juga virus varisela zoster (virus V-Z). Virus tersebut dapat pula menyebabkan herpes zoster. Kedua penyakit ini mempunyai manifestasi klinik yang berbeda. Diduga setelah ada kontak dengan virus V-Z akan terjadi varisela, kemudian setelah pasien varisela tersebut sembuh, mungkin virus itu teta[ ada dalam bentuk laten (tanpa ada manifestasi klinik) dan kemudian V-Z diaktifasi oleh trauma sehingga menyebabkan herpes zoster. Virus V-Z dapat ditemukan dalam cairan vesikel dan dalam darah pasien varisela, dapat dilihat dengan mikroscop electron dan dapat diisolasi dengan biakan dari fibroblasparu embrio manusia.
Varisela sangat mudah menular, melalui percikan ludah dan kontak. Dapat mengenai semua golongan umur termasuk neonates (varisela kongenita), tetapi yang sering pada masa kanak-kanak. Pasien dapat menularkan penyakit selama 24 jam sebelum kelainan kulit (erupsi) timbul sampai 6-7 hari kemudian. Biasanya seumur hidup varisella hanya di derita 1 kali. Resedif dapat terjadi pada pasien penyakit keganasan dan pada anak dengan pencangkokan ginjal yang sedang diberi pengobatan imonosupresif.
Patologi
Terjadi vesikel di epidermis dengan degenerasi dan badan inklusi did lam nukleu. Terdapat pula infiltrasi sel bulat dikorium dan dilatsi kapiler.

Komplikasi
Pneumonia varisela hnya terdapat 0,8% pada anak, biasanya disebabkan oleh infeksi sekunder dan anak sembuh sempurna. Pneumonia yang disebabkan oleh V-Z jarang didapatkan pada anak dengan system  imunologis normal; pada anak dengan defisiensi imunologi atau orang dewasa tidak jarang ditemukan. Pada keadaan ini kelainan radiologis paru-paru masih didapatkan selama 6-12 minggu da angka kematiannya sebesar 20%. Mungkin  juga terjadi kmplikasi pada susunan saraf seperti ensefalitis, ataksia, nistagmus,tremor,mielitis tranversa, kelumpuhan saraf muka, neomilitis optika atau penyakit devic dengan kebutaan sementar,sindrom hipotalamus yang disertai dengan obesitas dan panas badan berulang-ulang.
Pasien varisela  dengan komplikasi ensefalitis setelah sembuh dapat menggalkan gejala sisa seperti kejang, retardasi mental, dan kelainan tingkah laku. Anak dengan system imunologis yang normal jarang mendapat komplikasi tersebut, sedangkan anak dengan defisiensi imunologis, pasien leukemia dan anak yang sedang mendapatkan pengobatan anti metabolit atau steroid (pasien sindrom nefrotik, demam reumatik) dan orang dewasa sering mendapat komplikasi tersebut. Kadang – kadang varisela pada pasien tersebut dapat menyebabkan kematian.
Gambaran Klinis
Masa tunas  11-12 hari, terbiasanya 13-17 hari. Perjalanan penyakit dibagi menjadi 2 stadium yaitu :
Stadium prodromal : 24 jam sebelum kelainan kulit timbul terdapat gejala panas,perasaan lemah (malaise), anoreksia. Kadang-kadang terdapat kelainan skarlatinaform atau morbiliform.
Stadium erupsi : dimulai dengan terjadinya papula merah, kecil yang berubah menjadi vesikel yang berisi cairan jernih dan mempu yai dasar eritematous. Permukaan vesikel tidak memperlihatkan cekungan ditengah (unumbilicated). Isi vesikel berubah menjadi keruh dalam waktu 24 jam. Biasanya vesikel menjadi kering sebelum isinya menjadi keruh. Dalam 3-4 hari erupsi tersebar, mula-mula di dada kemudian kemuka,bahu dan anggota gerak.erupsi ini disertai perasaan gatal.
Pada suatu saat terdapat bermacam-macam stadium erupsi, ini merupakan tanda khas penyakit varisela. Vesikel tidak hanya terdapat di kulit, tetapi juga diselaput lender mulut. Jika terdapat infeksi sekunder, maka akan terjadi limfadenopatia umum. Karena kemungkinan mendapat varisela selam masa kanak-kanak sangat besar, maka varsela jarang ditemukan pada wanita hamil (hanya 0,7% tiap 1000 kehamilan). Diperkirakan 17% dari anak yang dilahirkan oleh wanita yang mendapat varisela ketika hamil akan menderita kelainan bawaan berupa bekas luka di kulit (cutaneous scare), berat badan lahir rendah, hipoplasia tungkai,kelumpuhan dan atrofik tungkai, retardasi mental,koreoretinitis,atrofik kortikal,katarak atau kelainan mata lainnya. Angka kematian tinggi, bila seseoran wania hamil mendapat varisela dalam 21 hari sebelum melahirkan, maka 25% dari neunatus yang dilahirkan akan memperlihatkan…….

Pencegahan infeksi virus varisela
Aktif
Dilakukan dengan pemberian vaksin varisela yang live attenuated, dianjurkan agar vaksin varosela ini hanya diberikan pada pasien leukemia, pasien dengan keganasan lainnya dan pasien dengan defisiensi imunologis untuk mencegah  komplikasi dan kematian bila kemudian terinfeksi oleh varisela. Pada anak yang sehat vaksin ini tidak diberikan karena jika terkena perjalanan penyakit ringan. Selain itu semua virus herpes dapat menyebabkan suatu penyakit laten akibat baru akan nyata beberapa dasawarsa setelah vaksin diberikan.
Pasif
Dilakukan dengan memberikan zoster imum globulin (ZIG) dan zoster imun plasma (ZIP). ZIG adalah globulin-gama dengan titer antibodi yang tinggi, yang didapatkan dari pasien yang telah sembuh dari infeksi herpes zoster, pemberian ZIG sebanyak 5ml dalam 72 jam setelah kontak dengan pasien varisela dapat mencegah penyakit ini pada anak sehat. Tetapi pada anak defisiensi imunologis,leukemia atau penyakit keganasan lainnya, pemberian ZIG tidak menyebabkan pencegahan yang sempurna; lagi pula diperlukan ZIG dengan titer yang tinggi dan dalam jumlah yang lebih besar.
            ZIP adalah plasma yang berasal dari pasien yang baru sembuh dari herpes zoster dan diberikan secara intravena sebanyak 3-14,3 ml/kgBB. Pemberian ZIP dalam 1-7 hari setelah kontak dengan pasien varisela pada anak dengan defisiensi imunologis,leukemia atau penyakit keganasan lainya mengakibatkan menurunnya insidens varisela dan dapat mengubah perjalanan penyakit varisela menjadi ringan serta dapat mencegah varisela untuk kedua kalinya.
            Pemberian globulin gama akan menyebabkan perjalanan penyakit varisela menjadi ringan tetapi tidak dapat mencegah timbulnya varisela Gama-globulin dianjurkan diberikan pada bayi yang baru dilahirkan dalam waktu 4 hari setelah terlihat ibunya mempunyai tanda-tanda varisela dari dapat dilaksanakan pada jam pertama kehidupan bayi tersebut.
Gejala  varisela kongenital pada umur 5-10 hari. Dalam hal ini perjalanan penyakit varisela sering berat dab menyebabkan kematian sebesar 25-30%. Diduga ada hubungannya dengan kurun waktu fetus kontak dengan varisela dan dilahrkan antibodi itu melalui plaseta fetus.
            Seorang neonates jarang mendapat varisela di bangsal perinatologi dari perawat atau petugas bangsal lainnya. Jika terjadi, perjalanan penyakitnya lebih ringan dan gejalanya seperti pada anak yang lebih besar. Pernah terdapat anak dilahirkan oleh ibi yang menderita varisela ketika mengandung kemudian sebelum berusia 2 tahun menderita herpes zoster. Herpes zoster biasanya jarang terdapat pada anak dibawah umur 10 tahun, hanya sebanyak 0,7% tiap tahun.
Penatalaksanaan Medik
Pengobatan Simtomatik ; lokal bedak salisilat 1% dan mencegah infeksi sekunder (dengan menggunting kuku anak agar pendek, mengganti pakaian dan linen sesering mungkin). Serum imunologlobulin gama tidak dianjurkan kecuali pada pasien leukemia, penyakit keganasan lain dan bila terdapat defisiensi imunologis. Vidarabine atau adenine arabinosidein vitro mempunyai sifat antivirus terdapat virus V-V Vidarabine dapat digunakan dengan hasil yang baik pada pasien pneumonia varisela. Dosis yang dianjurkan ialah 15 mg/kg BB/ hari tidak toksik terhadap sumsum tulang dan tidak menekan respons imun. Jika terdapat infeksi sekunder diberikan antibodi.

0 komentar:

Post a Comment