2.3.1
Pengertian
Kenakalan remaja adalah pelampiasan masalah yang dihadapi oleh kalangan
remaja yang tindakannya menyimpang. Menurut ahli sosiologi Kartono, istilah
kenakalan remaja adalah Juvenile delinquency. Istilah ini merupakan gejala
patolosis sosial pada remaja, yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian
social. (Romdoni, 2011)
Kenakalan remaja adalah pelampiasan masalah yang dihadapi oleh kalangan
remaja yang tindakannya menyimpang. Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial
pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang (Kartono, 2007)
2.3.2
Jenis-Jenis kenakalan remaja
a. Membolos sekolah
b. Kebut-kebutan di jalanan
c. Penyalahgunaan
narkotika
d. Perilaku seksual
pranikah
e. Perkelahian antar
pelajar
2.3.3
Penyebab kenakalan remaja
Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
a.
Faktor
internal:
1)
Krisis identitas: Perubahan
biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk
integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam
kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal
mencapai masa integrasi kedua.
2) Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan
membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima
akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah
mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan
kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
b.
Faktor
eksternal:
1) Keluarga dan Perceraian
orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan
antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan
yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan
pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi
penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2)
Teman sebaya yang kurang
baik
3) Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
2.3.4 Cara
mengatasi kenakalan remaja
a. Kegagalan mencapai identitas peran dan
lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan.
Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang
telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
b. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman
sebaya untuk melakukan point pertama.
c. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi
keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi
remaja.
d. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan
yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana
remaja harus bergaul.
e. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak
mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak
sesuai dengan harapan.
2.3.5 Dampak
kenakalan remaja
a.
Kenakalan dalam
keluarga: Remaja yang labil umumnya rawan sekali melakukan hal-hal
yang negatif, di sinilah peran orang
tua. Orang tua harus
mengontrol dan mengawasi putra-putri mereka dengan melarang hal-hal
tertentu.Namun, bagi sebagian anak remaja, larangan-larangan tersebut malah
dianggap hal yang buruk dan mengekang mereka. Akibatnya, mereka akan
memberontak dengan banyak cara. Tidak menghormati, berbicara kasar pada orang
tua, atau mengabaikan perkataan orang tua adalah contoh kenakalan remaja dalam
keluarga.
b.
Kenakalan dalam pergaulan:
Dampak kenakalan remaja yang paling
nampak adalah dalam hal pergaulan. Sampai saat ini, masih banyak para
remaja yang terjebak dalam pergaulan yang tidak baik. Mulai dari pemakaian
obat-obatan terlarang sampai seks bebas.Menyeret remaja pada sebuah pergaulan
buruk memang relatif mudah, dimana remaja sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal
negatif yang menawarkan kenyamanan semu. Akibat pergaulan bebas inilah remaja,
bahkan keluarganya, harus menanggung beban yang cukup berat.
c.
Kenakalan dalam pendidikan: Kenakalan dalam bidang pendidikan
memang sudah umum terjadi, namun tidak semua remaja yang nakal dalam hal
pendidikan akan menjadi sosok yang berkepribadian buruk, karena mereka masih
cukup mudah untuk diarahkan pada hal yang benar. Kenakalan dalam hal pendidikan
misalnya, membolos sekolah, tidak mau mendengarkan guru, tidur dalam kelas,
dll.
d.
Dampak kenakalan
remaja pasti akan berimbas pada remaja tersebut. Bila tidak segera ditangani,
ia akan tumbuh menjadi sosok yang bekepribadian buruk.
e.
Remaja yang melakukan
kenakalan-kenakalan tertentu pastinya akan dihindari atau malah dikucilkan oleh
banyak orang. Remaja tersebut hanya akan dianggap sebagai pengganggu dan orang
yang tidak berguna.
f.
Akibat dari dikucilkannya ia dari pergaulan sekitar, remaja tersebut bisa
mengalami gangguan
kejiwaan.
Yang dimaksud gangguan kejiwaan bukan berarti gila, tapi ia akan merasa
terkucilkan dalam hal sosialisai, merasa sangat sedih, atau malah akan membenci
orang-orang sekitarnya.
g.
Dampak kenakalan remaja yang terjadi, tak sedikit keluarga yang harus menanggung malu. Hal ini
tentu sangat merugikan, dan biasanya anak remaja yang sudah terjebak kenakalan
remaja tidak akan menyadari tentang beban keluarganya.
h.
Masa depan yang suram dan tidak menentu bisa menunggu para remaja yang
melakukan kenakalan. Bayangkan bila ada seorang remaja yang kemudian
terpengaruh pergaulan bebas, hampir bisa dipastikan dia tidak akan memiliki
masa depan cerah. Hidupnya akan hancur perlahan dan tidak sempat
memperbaikinya.
i.
Kriminalitas bisa menjadi salah satu dampak kenakalan. Remaja yang terjebak hal-hal
negatif bukan tidak mungkin akan memiliki keberanian untuk melakukan tindak
kriminal. Mencuri demi uang atau merampok untuk mendapatkan barang berharga (Anneahira, 2008).
0 komentar:
Post a Comment