Sikap dapat dirumuskan sebagai
kecenderungan untuk merespon (secara positif maupun negatif) terhadap orang,
objek atau situasi tertentu. Sikap itu tidaklah sama dengan prilaku dan
tidaklah mencerminkan sikap seseorang memperlihatkan tindakan yang berlawanan
dengan sikap (Sarwono, 2004).
Menurut Ilyas (2001), menyatakan
bahwa sikap merupakan produk dari proses sosialisasi dimana seorang berinteraksi
sesuai dengan rangkaian yang diterima. Sikap merupakan tanggapan batin terhadap
rangsangan diluar diri subjek, baik bersifat fisik maupun non fisik. Sikap
mengorbankan keadaan suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu objek yang
sering diperoleh dari pengalaman sendiri ataupun orang lain.
Sikap adalah proses mental yang
terjadi pada individu yang akan menentukan respon yang baik dan nyata ataupun
yang potensial dari setiap orang yang berbeda, dengan kata lain bahwa sikap
mental adalah mental manusia untuk bertindak atau menentang suatu objek
tertentu (Notoadmojo, 2005).
Notoadmojo (2005), menyatakan bahwa
sikap mempunyai tiga komponen pokok, yaitu: 1). Kepercayaan (keyakinan) ide dan
konsep terhadap suatu objek. 2).Kehidupan emosional terhadap suatu objek.
3).Kecendrungan untuk bertindak.
Ketiga komponen tersebut secara
bersama-sama membentuk sikap yang utuh ini, pengetahuan berfikir, keyakinan dan
emosional pada diri seseorang memegang peranan penting untuk bertindak. Suatu
sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Sikap adalah suatu kesiapan
individu untuk bertindak sesuai perasaan dan pikirannya.Berdasarkan nilai-nilai
yang diyakini, sikap adalah suatu yang dapat dipelajari, tidak dibawa sejak
lahir, tidak menetap dan dapat berubah (IBI, 2006). Azwar (2001) mengatakan
bahwa sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri,
orang lain dan objek.
Sikap merupakan hasil belajar yang
diperoleh dari pengalaman dan interaksi yang terus menerus dengan lingkungan.
Sikap akan selalu berhubungan dengan objek seperti manusia, wawasan, peristiwa
atau pun ide, sikap merupakan wujud kesiapan untuk bertindak dengan cara-cara
tertentu terhadap objek dan diperoleh dalam interaksi dengan manusia lain baik
di rumah, di sekolah, tempat ibadah ataupun tempat lainnya melalui nasehat,
teladan ataupun percakapan (Jalaluddin, 1998)
Menurut Sulaiman (2001) sikap yang
baik akan menentukan seberapa jauh sukses yang dapat dicapai seseorang, karena
sikap adalah ekspresi diri sebuah perasaan di dalam, apa yang dirasakan akan
terekspresikan keluar, sikap yang dimiliki seseorang merupakan reflex sebuah
keputusan yang dipilihnya untuk menjadi suatu sikap. Percaya kepada diri
sendiri merupakan suatu sikap positif, karena dengan kepercayaan pada diri sendiri
mampu percaya terhadap orang lain. Sebagai bidan sangatlah dituntut untuk
percaya pada diri sendiri, hal ini merupakan modal dasar untuk meraih sesuatu
dan memiliki keinginan untuk menghadapi segala tantangan baik di dalam hidup
maupun dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Bidan yang percaya pada diri sendiri
mengetahui betul keterbatasan dirinya dan bekerja sebatas kemampuannya dan akan
selalu mempelajari cara-cara yang digunakan untuk memperbaiki kelemahan tanpa
harus terpuruk kedalamnya terutama dalam menjalankan tugas keprofesiannya
(Depkes, RI 2008)
0 komentar:
Post a Comment