Saturday, 13 April 2013

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja



Tingkah laku yang ditampilkan oleh setiap individu dalam sebuah organisasi merupakan suatu hal yang dinilai dalam pengukuran kerja. Banyak hal yang dapat dipengaruhi tingkah laku tersebut, seperti faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal adalah segala hal yang berwujud stimulus (rangsangan), seperti perlengkapan kerja, teman sekerja dan pendukung lainnya. Faktor internal seperti respon. Setiap individu masing-masing terdapat perbedaan, sehingga respon terhadap stimulus juga akan berbeda-beda pula (Mukhlas, 2001).
Notoadmojo, (2005) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi performance (penampilan kerja) ialah faktor fisik dan non fisik. Faktor fisik termasuk kesehatan fisik dan gizi, kemudian seluruh faktor tersebut dapat disingkat menjadi ACHIEVE, yang terdiri dari :
A           : Ability ( kemampuan bawaan )
C           : Capacity ( kemampuan yang dikembangkan )
H           : Help ( bantuan untuk mewujudkan penampilan kerja )
I             : Insentive (material maupun non material)
E            : Environment (lingkungan tempat kerja karyawan)
V           : Validity (pedoman dan uraian kerja)
E            : Evaluation (umpan balik dan hasil kerja).
Ilyas (2001), menyampaikan model teori kinerja dan melakukan analisis terhadap jumlah variabel yang mempengaruhi perilaku dan kinerja individu yaitu:
a.    Faktor individu yang meliputi kemampuan, keterampilan fisik maupun mental, latar belakang keluarga, pengalaman tingkat sosial dan demografis, umur, jenis kelamin, asal muasal dan sebagainya.
b.    Faktor organisasi yaitu, sturuktur organisasi, disamping pekerjaan kepemimpinan dan struktur imbalan
c.    .Faktor psikologi seperti nilai, sikap, kepuasan kerja dan motivasi kerja.
Teori lain yang perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan upaya kinerja adalah yang dikemukan oleh Lauren Green (2001), yaitu faktor predisposing (predisposisi), faktor reinforcing (penguat), dan faktor enabling menentukan prilaku untuk bekerja. Faktor predisposisi yaitu pengetahuan, pengalaman, jenis kelamin, status, asal dan sebagainya. Faktor kedua enabling meliputi pelatihan pedoman kerja, sarana dan sebagainya. Sedangkan faktor reinforcing meliputi dukungan pimpinan/teman sekerja, dukungan sosial masyarakat, dukungan pemerintah dan sebagainya.

0 komentar:

Post a Comment