Tingkah laku yang ditampilkan oleh
setiap individu dalam sebuah organisasi merupakan suatu hal yang dinilai dalam
pengukuran kerja. Banyak hal yang dapat dipengaruhi tingkah laku tersebut,
seperti faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal adalah segala
hal yang berwujud stimulus (rangsangan), seperti perlengkapan kerja, teman
sekerja dan pendukung lainnya. Faktor internal seperti respon. Setiap individu
masing-masing terdapat perbedaan, sehingga respon terhadap stimulus juga akan
berbeda-beda pula (Mukhlas, 2001).
Notoadmojo, (2005) berpendapat bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi performance (penampilan kerja) ialah faktor
fisik dan non fisik. Faktor fisik termasuk kesehatan fisik dan gizi, kemudian
seluruh faktor tersebut dapat disingkat menjadi ACHIEVE, yang terdiri dari :
A : Ability
( kemampuan bawaan )
C : Capacity
( kemampuan yang dikembangkan )
H : Help
( bantuan untuk mewujudkan penampilan kerja )
I : Insentive (material maupun non material)
E : Environment (lingkungan tempat kerja karyawan)
V : Validity
(pedoman dan uraian kerja)
E : Evaluation (umpan balik dan hasil kerja).
Ilyas (2001),
menyampaikan model teori kinerja dan melakukan analisis terhadap jumlah
variabel yang mempengaruhi perilaku dan kinerja individu yaitu:
a.
Faktor individu yang meliputi
kemampuan, keterampilan fisik maupun mental, latar belakang keluarga,
pengalaman tingkat sosial dan demografis, umur, jenis kelamin, asal muasal dan
sebagainya.
b.
Faktor organisasi yaitu,
sturuktur organisasi, disamping pekerjaan kepemimpinan dan struktur imbalan
c.
.Faktor psikologi seperti
nilai, sikap, kepuasan kerja dan motivasi kerja.
Teori lain yang
perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan upaya kinerja adalah yang dikemukan
oleh Lauren Green (2001), yaitu faktor predisposing
(predisposisi), faktor reinforcing
(penguat), dan faktor enabling
menentukan prilaku untuk bekerja. Faktor predisposisi yaitu pengetahuan,
pengalaman, jenis kelamin, status, asal dan sebagainya. Faktor kedua enabling meliputi pelatihan pedoman
kerja, sarana dan sebagainya. Sedangkan faktor reinforcing meliputi dukungan pimpinan/teman sekerja, dukungan
sosial masyarakat, dukungan pemerintah dan sebagainya.
0 komentar:
Post a Comment