Friday, 26 April 2013

KESEHATAN REPRODUKSI PERORANGAN DI PENGARUHI OLEH



1.      Kemiskinan.
Diperkirakan sekitar 40 % penduduk Indonesia masih berada dibawah garis kemiskinan. Hal itu menghambat akses terhadap pelayanan kesehatan, yang pada akirnya dapat mengakibatkan kesakitan, kecacatan dan kematian.
2.      Kedudukan perembuan dalam keluarga dan masyarakat.
Ditentukan oleh banyak faktor, misalnya keadaan social ekonomi, budaya dan nilai nilai yang berlaku dimasyarakat dimana mereka menetap. dewasa ini masih banyak ditemukan perilaku diskriminatif terhadap perempuan, antara lain :
·         Perempuan dinomor duakan dalam segala aspek kehidupan. Misalnya dalam pemberian makanan sehari – hari, kesempatan memperoleh pendidikan, kerja dan kedudukan.
·         Perempuan sering kali terpaksa menikah dapa usia muda, karena tekanan ekonomi atau orang tua mendorongnya untuk menikah,agar terlepas dari beban ekonomi.
·         Keterbatasan perempuan dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan diri nya, misalnya dalam ber KB, dalam memilih bidan sebagai penolong persalinan dan lain sebagainya.
·         Tingkat pendidikan perempuan yang belum merata dan masih rendah menyababkan informasi yang diterima  sangat terbatas.
3.      Akses kefasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan  kesehatan reproduksi belum memadai, antara lain karena.
·         Jarak ke fasilitas kesehatan cukup jauh dan sulit tercapai.
·         Kurangnya informasi tentang kemampuan fasilitas kesehatan.
·         Keterbatasan biaya.
·         Tradisi yang menghambat pemamfaatan tenaga dan fasilitas kesehatan.
4.      Kualitas pelayanan kesehatan reproduksi yang kurang memadai antara lain karena
·         Pelayanan kesehatan yang kurang memperhatikan kebutuhan klain.
·         Kemampuan fasilitas kesehatan yang kurang memadai.

0 komentar:

Post a Comment