Sunday, 21 April 2013

Gambaran Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Manfaat Daun Katub Terhadap Asi



BAB I
PENDAHULUAN



A.        Latar Belakang
Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta ibu diseluruh dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI. Bahkan ibu yang buta hurufpun dapat menyusui anaknya dengan baik. Walaupun demikian, dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini melakuan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah (Roesli, 2004).
Menyusui merupakan hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan orang tua kepada bayinya. Pada keadaan miskin dan darurat, ASI mungkin merupakan hadiah satu satunya yang dapat diberikan. Pada keadaan sakit dan darurat, ASI dapat menjadi pemberian yang menyelamatkan jiwanya (Roesli, 2008).
Proses menyusui merupakan proses interaksi antara ibu dan bayi. Hubungan interaksi ibu dan bayi sebaiknya terjadi selama setengah jam pertama dari mulai beberapa menit setelah bayi dilahirkan (Unicef, 2003).
Menurut WHO (2000) bayi yang diberi susu selain ASI, mempunyai resiko 17 kali lebih besar mengalami diare, dan 3 sampai 4 kali lebih besar kemungkinan terkena ISPA dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI (Depkes RI, 2005).
Setiap ibu menghasilkan air susu, yang kita sebut Air Susu Ibu sebagai makanan alami yang disediakan untuk bayi. Pemberian ASI eksklusif serta proses menyusui yang benar merupakan sarana yang dapat diandalkan untuk membangun SDM yang berkualitas. Seperti kita ketahui, ASI adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna untuk menjamin tumbuh kembang bayi pada 6 bulan pertama. Selain itu dalam proses menyusui yang benar, bayi akan mendapatkan perkembangan jasmani, emosi, maupun spiritual yang baik dalam kehidupannya (Roesli, 2008).
Pemberian ASI pada bayi tentulah sangat besar manfaatnya. Banyak sekali manfaat dari ASI yang sangat dibutuhkan oleh bayi. Keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya adalah aspek gizi. Kalau dilihat dari aspek gizi, ada empat manfaat Kolostrum pada ASI yang penting diketahui para ibu dan sangat berguna bagi bayi (Anonimous, 2003).
Menurut Roesli (2008) Saat lahir, bayi dibekali daya tahan tubuh dari ibu cukup banyak. Daya tahan tubuh ibu akan cepat menurun, sedangkan daya tahan tubuh yang dibuat bayi terbentuk lebih lambat. Ada saatnya daya tahan tubuh dari ibu sudah menurun, sedangkan daya tahan tubuh bayi belum cukup banyak terbentuk. Saat seperti ini, bayi ASI akan dilindugi oleh daya tahan tubuh dari ASI. Selain makanan, ASI mengandung cairan hidup yang terdiri atas zat hidup, misalnya daya tahan tubuh.
Di Indonesia, daun Katub umumnya dimanfaatkan untuk melancarkan air susu ibu. Daun ini sudah diproduksi sebagai sediaan fitofarmaka yang berkhasiat untuk melancarkan ASI. Setidaknya sepuluh produk pelancar ASI  yang mengandung daun Katub telah beredar di Indonesia sejak tahun 2000. Selain itu, konsumsi sayur Katub oleh ibu menyusui dapat memperlama waktu menyusui bayi perempuan secara nyata dan untuk bayi pria hanya meningkatkan frekuensi dan lama menyusui. Namun demikian, penelitian terhadap efek samping penggunaan daun Katub sebagai pelancar ASI ini masih belum pernah dilakukan di Indonesia, sehingga belum teruji 100 persen keamanannya.

0 komentar:

Post a Comment