PASI
adalah singkatan penganti air susu ibu dan umumnya berupa susu formula. PASI
merupakan makanan bayi yang dapat memenuhi kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. PASI dapat diberikan dalam keadaan dimana bayi harus
dipisahkan dari ibunya, misalnya jika ibu memderita sakit parah atau menular
bayi dapat diberikan PASI sesuai dengan petunjuk dokter .
Pada waktu ini puluhan macam susu
formula beredar di pasaran, umumnya bahan dasar susu formula adalah susu sapi,
tetapi sebagian ada juga terbuat dari susu kedelai dan ditambah dengan bahan-
bahan lainnya. Susu formula diproduksi khusus sebagai makanan bayi. Disamping
itu ada pula susu formula yang khusus dibuat untuk bayi yang mempunyai
kelainan-kelainan metabolism sejak lahir. Semua jenis susu formula dapat diperoleh
di toko-toko dengan harga yang relative mahal, kurang terjangkau bagi sebagian
masyarakat (Suhardjo, 2000).
Air susu ibu bukan sekedar sebagai
makanan, tetapi juga sebagai suatu cairan yang terdiri dari sel-sel yang hidup
(seperti darah). ASI mengandung sel darah putih , antibodi, hormon,
faktor-faktor pertumbuhan, mengandung enzim serta zat yang dapat membunuh
bakteri dan virus. Sedangkan Susu formula adalah cairan yang berisi zat yang
mati. di dalamnya tidak ada sel hidup seperti sel darah putih, zat pembunuh
bakteri, antibodi, mengandung enzim, hormon dan juga tidak mengandung faktor
pertumbuhan (Roesli, 2008).
Kerugian
pemberian Susu formula.
a). Menurunkan jalinan kasih sayang antara ibu
dan anak.
b). Komposisi zat tidak sesuai dengan
tingkat pertumbuhan dan kebutuhan bayi yang selalu berubah,
c).
Bisa menyebabkan alergi dan asma.
d).Tidak dapat melindungi bayi dari penyakit,
bayi dengan susu formula kemungkinan
dirawat dirumah sakit dua kali lebih sering dibandingkan dengan yang memberi
ASI eksklusif.
e).
Bayi yang diberi susu formula lebih sering menderita diare, kematian
bayi mendadak, penyakit hati, kurang gizi dan busung lapar.
f). Menurut WHO setiap tahun terdapai 1 – 1,5
juta bayi yang meninggal karena tidak diberi ASI eksklusif.
g).
Susu Formula mahal, dan sulit menyiapkannya serta sulit dicerna bayi.
h).
Suhu susu formula tidak tepat. i) Susu Formula memerlukan tempat bila
bepergian.
j). Susu Formuila tidak dapat menghindari dari
kegemukan.
ASI merupakan makanan otak yang tepat selama
tahun pertamaserta dapat meningkatkan IQ bayi sampai 12,9 poin, sedangkan susu formula tidak meningkatkan IQ.
1. Pemberian Susu Formula
Bayi
yang diberi susu formula sangat rentan terserang penyakit, berikut penyakit
yang mengintai bayi susu formula:
a). Insfeksi saluran pernafasan.
b).
Inspeksi saluran pencernaan,
c).
Meningkatkan resiko alergi, meningkatkan resiko terserang asma, menurunkan
perkembangan kecerdasan kognitif meningkatkan resiko kegemukan, Meningkatkan
resiko penyakit jantung dan membuluh darah menigkatkan resiko kencing manis
(diabetes) meningkatkan resiko kanker ada anak, Meningkatan resiko penyakit
menahun, Meningkatkan resiko infeksi saluran tengah. Meningkatkan resiko
infeksi yang berasal dari susu formula
yang tecemat, meningkatkan resiko efek samping zat pencemar lingkungan, meningkatkan
kurang gizi. Meningkatkan resiko kehamilan (Roesli, 2008).
1.
Pemberian
susu botol
Botol susu dan dot lebih sulit
dibersihkan dan mudah tercemar oleh bakteri ataupun kuman penyakit. Susu botol
tidak mengandung zat kekebalan karena itu bayi/anak sering menderita sakit,
terutama diare. Susu botol harganya
mahal, karena harus diproses dari susu sapi. Memerlukan peralatan yang tidak
sedikit serta penyediaannya sangat merepotkan dan besar kemungkinan alergi (Depkes RI, 2005).
Tabel
1
Perbandingan
manfaat dan bahaya ASI dan Susu Formula
No
|
Perbandingan
|
ASI
|
SUSU
FORMULA
|
1
|
Pencemaran
Bakteri
|
Tidak
ada
|
Mungkin
ada
|
2
|
Zat
anti Infeksi
|
banyak
|
Tidak
ada
|
3
|
Protein
-
Kasein (%)
-
Whey (%)
|
40
60
|
80
20
|
4
|
Asam
amino - taurin
|
Cukup untuk
pertumbuhan otak
|
Tidak
ada
|
5
|
Lemak
|
Ikatan panjang
untuk pertumbuhan otak
|
Ikatan pendek
dan sedang
|
6
|
Kolestrol
|
Cukup untuk
pertumbuhan otak
|
Tidak
cukup
|
7
|
Lipase untuk
mencerna lemak
|
ada
|
Tidak
ada
|
8
|
Laktosa/gula
(%)
|
7
(cukup)
|
3-4
(tidak cukup)
|
9
|
Garam
|
Tepat untuk
pertumbuhan
|
Terlalu
banyak
|
10
|
Mineral
-
Kalsium
-
Fosfat
|
350 (tepat)
150 (tepat)
|
1440 (terlalu
banyak)
900 (terlalu
banyak)_
|
11
|
Zat
Besi
|
Jumlah sedikit
baik diserap
|
Jumlah sedikit
Diserap tidak baik
|
12
|
Vitamin
|
Cukup
|
Tidak
cukup
|
13
|
Air
|
Cukup
|
Diperlukan
lebih banyak
|
Sumber, Rusli, 2007
0 komentar:
Post a Comment