Manajemen kebidanan proses pemecahan yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah, penemuan – penemuan keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang
logis untuk mengambil keputusan yang berfokus kepada klain (Verney, 1997)
1. Defenisi
Manajemen Kebidanan
Adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam
menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis melalui pengkajian analisa data, diagnosa kebidanan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
2. Defenisi
Kebidanan
Kebidanan adalah ilmu yang terbentuk dari sintesa
berbagai disiplin ilmu atau multi disiplin yang terkait dengan pelayanan
kebidanan, ilmu kedokteran, ilmu keperwatan untuk dapat member pelayanan kepada
ibu pada masa pra konsepsi, hamil bersalin post partum dan bayi baru lahir.
3. Defenisi
Bidan
International
Confederation of Midwife (ICM),
Federation of International Gynecologists and Obstetrician (FIGO), World Health
Organization (WHO) menyempurnakan pengertian bidan adalah seseorang yang telah
menyelesaikan program pendidikan yang diakui oleh negara serta memperoleh
kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negara itu.
Dia harus mampu memberikan pelayanan kebidanan pada wanita selama masa hamil,
persalinan dan masa persalinan (Post
Partum Period), memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri serta
asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan ini termasuk tindakan preventif,
pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi dan mengupayakan bantuan medis
serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya
tenaga medis lainnya. Dia mempunyai tugas penting dalam konsultasi pendidikan
kesehatan, tidak hanya untuk wanita tersebut, tetapi juga termasuk keluarga dan
komunitasnya. Pekerjaan ini termasuk pendidikan antenatal dan persiapan untuk
menjadi orang tua dan meluas ke daerah tertentu dari genekologi keluarga
berencana dan asuhan anak. Dia bisa berpraktek di rumah sakit, klinik, unit
kesehatan, rumah parawatan atau tempat-tempat pelayanan lainnya.
4. Definisi Asuhan Kebidanan
Penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi
tanggungjawab dalam memberikan pelayanan kepada pasien yang mempunyai kebutuhan
atau masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas bayi
setelah lahir serta keluarga berencana. (Sofyan, 2004).
5.
Langkah-langkah Manajemen Kebidanan
Langkah-langkah Manajemen Kebidanan Menurut Verney Hellen.
a) Langkah
I (Pengumpulan Data Dasar)
Pengumpulan data dasar
dilakukan untuk mengevaluasi keadaan pasien termasuk didalamnya, riwayat
kesehatan, pemeriksaan fisik, catatan rumah sakit sebelum atau baru, data
laboratorium.
b) Langkah
II (Interprestasi Data Dasar)
Identifikasi yang benar
terhadap masalah atau diagnosa dan kebutuhan klain berdasarkan interprestasi
yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. sehingga ditemukan masalah
atau diagnosa yang spesifik. Masalah dan diagnosa keduanya digunakan karena
beberapa masalah tidak dapat diselesaikan seperti diagnosa tetapi dibutuhkan
penaganan yang dituangkan ke dalam sebuah rencana asuhan terhadap klien.
c) Langkah
III (Antisipasi Masalah atau Diagnosa Potensial)
Setelah didapatkan masalah atau
diagnosa, maka masalah tersebut dirumuskan mencakup masalah potensial yang
berkaitan dengan diagnosa kebidanan adalah merupakan masalah yang mungkin
timbul apabila tidak segera ditanggulangi maka dapat mempegaruhi keselamatan
hidup pasien/klien. Oleh sebab itu masalah potensial haruslah segera diatasi,
dicegah dan diawasi serta segera dipersiapkan untuk mengatasinya.
d) Langkah
IV (Tindakan segera atau Kolaborasi)
Beberapa hal yang mencerminkan
kesinambungan dan kegiatan yang dilakukan dari mulai ANC sampai persalinan.
Dalam langkah tersebut mencakup kegiatan yang dilakukan secara mandiri,
kolaborasi ataupun rujukan. Bisa jadi dalam kegiatan ini dapat mengumpulkan
data baru yang kemudian dievaluasi bila menunjukan klien gawat dapat
direncanakan tindakan segera baik mandiri maupun kolaborasi.
e) Langkah
V (Rencana Manajemen)
Perencanaan asuhan kebidanan merupakan
lanjutan dan masalah atau diagnosa yang telah ada. Di dalam langkah ini bidan
dapat mencari informasi yang lengkap dan memberi informasi tambahan.
Pesencanaan asuhan yang mencakup kegiatan bimbingan, penyuluhan dan rujukan
pada klien.
f) Langkah
VI (Pelaksanaan)
Dalam langkah pelaksanaan ini, bidan
dapat melakukan secara mandiri kolaborasi maupun rujukan, namun bidan tetap
bertanggung jawab untuk terus mengarahkan pelaksanaan tindakan asuhan
kebidanan.
g) Langkah
VII (Evaluasi)
Menjelaskan tentang penilaian atau
evaluasi terhadap asuhan yang telah dilaksanakan apakah efektif atau tidak,
sehingga dapat diambil suatu kesimpulan apakah perlu mengulang kembali rencana
asuhan pemeriksaan fisik seterusnya (Varney, 1997)
6.
Pendokumentasian metode SOAP
a. Pengertian
SOAP
SOAP
adalah catatan yang tertulis secara singkat, lengkap dan bermanfaat bagi bidan
atau pemberian asuhan yang lain maulai dari data subjektif, objektif,
assessment atau planning.
1) Tujuan catatan SOAP
2) Menciptakan
catatan permanen tentang asuhan yang diberikan.
3) Memungkinkan
berbagai informasi antara pemberian asuhan
4) Menfasilitasi
asuhan yang berkesinambungan
5) Memungkinkan
pengevaluasian dari asuhan yang diberikan
6) Memberikan
data untuk catatan nasional, riset dan statistic, mortalitas dan morbilitas.
7) Meningkatkan
pemberian asuhan yang lebih aman dan bermutu tinggi kepada pasien.
b. Manfaat
catatan SOAP
1) Pendokumentasian
metode SOAP merupakan kemajuan informasi yang sistematis yang mengorganisir
pertemuan data kesimpulan bidan menjadi rencana asuhan.
2) Metode
ini merupakan penyaringan intisari dari proses pelaksanaan kebidanan untuk
tujuan penyediaan dan pendokumentasian asuhan.
3) SOAP
merupakan urutan-urutan dalam mengorganisir pikiran bidan dan pemberian asuhan
yang menyeluruh.
c. Tahab-tahab
manajemen SOAP
(S)
Subjektif : Informasi atau data yang diperoleh dari
apa yang dikatakan oleh klien.
(O)
Objektif : Data yang diperoleh dari apa yang
dilihat dan dirasakan oleh bidan saat melakukan pemeriksaan dari hasil
laboratorium.
(A)
Assesment : Kesimpulan yang dibuat untuk mengambil
suatu diagnosa berdasarkan data subjektif dan data objektif.
(P) Planning : Perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi sesuai dengan kesimpulan. (Pusdiknakes, 2003)
0 komentar:
Post a Comment