Artinya:
Dan tuhanmu telah mewahyukankepada lebah, buatlah sarang-sarang pada sebagian
pengunungan dan sebagian pepohonan dan sebagian tempat-tempat tinggi yang
mereka buat. Kemudian makanlah dari setiap buah-buaha, lalu tempuhlah jalan-
jalan tuhan mu dalam keadaan mudah. “keluar dari perutnya minuman yang bermacam
– macam warnanya, didalam nya terdapat penyembuhan bagi manusia. Sesunnguhnya
pada yang demikian itu benar – benar terdapat tanda bagi orang - orang yang
berfikir.
Ayat ini dalam mengarahkan kepada
nabi Muhammad saw dengan menyatakan: dan ketahuilah wahai nabi agung bahwa
tuhan mu yang membimbing dan selalu berbuat baik, telah mewahyukan dan
mengilhamkan kepada lebah sehingga menjadi naluri baginya: buatlah sebagaimana
keadaan seorang yang membuat secara sungguh, dan sarang – sarang pada bagian
gua – gua, pegunungan dan sebagian bukit- bukit dan pada sebagian celah – celah
pepohonan dan pada sebagian tempat – tempat tinggi.
Collembola
atau sering disebut serangga ekor pegas merupakan salah satu serangga yang
berasal dari Filum Arthopoda, Kelas Insekta, dan mempunyai 11 famili.
Collembola berasal dari bahasa Yunani colle
berarti pelekat dan embolon
berarti baji atau pasak, karena sebagian Collembola tetap seimbang. Serangga
ini tidak bersayap dan panjangnya 3 – 6 mm dan mampu melompat dengan jarak 75 –
100 m. tipe mulutnya merupakan tipe menggigit. (Borror et al, 1996).
Bentuk tubuh
memanjang atau oval dan kebanyakan berwarna hitam, abu-abu, kuning, hijau dan
putih. Tubuh terbagi dalam tiga bagian yang terdiri dari caput, abdomen dan
thorax. Pada caput terdapat sepasang antenna, terdiri dari empat ruas ,
sepasang mata dengan lensa (ocelli).
Bagian mulut agak panjang dan tersembunyi di dalam kepala( Lazarus, 2003). Pada
Collembola juga terdapat ommatidia (bagian
dari mata majemuk yang berjumlah satu pada tiap sisi kepala) yang terdiri dari
sejumlah mata facet yang masing-masing memiliki kornea sendiri, jumlah seluruh ommatidia ada delapan (Nayar et al,
1998)
Thorax terdiri dari tiga segmen yaitu prothorax,
mesothorax dan tathorax. Pada masing-masing segmen terdapat tungkai yang
bersatu dengan abdomen dan masing-masing tungkai bercabang menjadi tungkai yang
pendek. Prothorax pada family Entomobrydae lebih pendek ukurannya dibandingkan
dengan mesothorax dan mesothoraxnya (Heyman, 1997).
Abdomen
merupakan gabungan dari enam segmen. Segmen pada abdomen kesatu disebut ventral tube, segmen ketiga disebut retinaculum dan segmen keempat di sebut furcula, yang berfugsi sebagai peloncat.
Furcula tersebut timbul dari sisi
ventral ruas abdomen keempat, bila keadaan istirahat terlipat ke depan di bawah
abdomen (Greenslade,1991). Pada ruas abdomen pertama terdapat embelan berbentuk
seperti tabung (Collophore) yang merupakan sebuah gelembung bergelambir dua. Collophore ini berfungsi untuk mengambil
air secara langsung dan permukaan tubuh.1
(Jumar, 2000).
Collembola berasal dari bahasa
yunani: colla=lem dan embolon= baji atau pasak. Serangga ini tidak bersayap dan
ukurannya kurang dari 6 mm. Tubuh memanjang atau oval dan umumnya berwarna
hitam. Antena terdiri atas empat ruas. Pada ruas abdomen keempat atau kelima
biasanya terdapat struktur menggarpu (furcula) yang berfungsi sebagai alat peloncat. Pada ruas abdomen
pertama terdapat struktur berbentuk seperti tabung (collopore) yang berfungsi untuk melekat dari pada ruas ketiga
terdapat struktur pemegang furcula yang disebut tenaculum.[1]
Gambar 2. 1 Morfologi Collembola (Greenslade 1996)
Collembola
sering dijumpai di dalam tanah, di bawah serasah, di bawah kulit kayu yang
lapuk, dalam bahan organik yang membusuk dan pada permukaan air. Kebanyakan
Collembola sebagai pemakan bahan organic (saprofag)
dan pemakan cendawan (misetofag)
dan jarang sebagi hama. Ordo Collembola di bagi menjadi dua subordo, yaitu
subordo Arthopleona dan subordo Symphypleona.[2]
Collembola dikenal juga dengan
istilah Spiringtails (ekorpegas)
karena mempunyai struktur bercabang (furka) pada bagian ventral ruas abdomen
keempat. Saat istirahat furka terlipat ke depan dan dijepit oleh gigi
retinakulum. Retinakulum atau tenakulum merupakan embelan berbentuk capit yang
terdapat pada bagian ventral abdomen ketiga. Ketika otot berkontraksi, furka
kembali ke posisi tidak lentur kemudian akan memukul substrat sehingga
mendorong Collembola ke udara (Greensslade 1996)
Menurut Partosoedjono (2006:13)
Collembola termasuk yang tidak mengalami metamorphosis (Ametabola) tetapi hanya mengalami pergantian kulit sebanyak lima
sampai dengan enam kali. Kebanyakan Collembola penghuni tanah memakan bahan tumbuh-tumbuhan
yang sedang membusuk, jamur dan bakteri.
Menurut Suharjono (1992;42) kebanyakan
Collembola hidup di dalam tanah dan serasah, akan tetapi Collembola dapat juga
hidup di tempat tersembunyi seperti di dalam tanah, jamur, reruntuhan pohon, di
bawah kulit keyu, kayu-kayu membusuk, vegetasi tanaman, kanopi, gua, guano.
Kelelawar, laut dan pesisir pantai.
Menurut Wallwork (1970) Collembola
termasuk termasuk kelompok mesofauna ( 200 um sampai dengan 1 cm) karena
mempunyai ukuran tubuh berkisar antara 0.25 mm dan 8.00 mm. Warna tubuh
bervariasi, putih, hitam, abu-abu, warna lain. Dan bercorak. Tubuh dilengkapi
seta tetapi bersayap (Apterygota).
Tubuh
Collembola terbagi atas tiga bagian, yaitu kepala, toraks, dan
abdomen(Gambar 1 ). Antena empat ruas
dengan panjang bervariasi. Antena jantan kadang-mengalami modifikasi sebagai
organ penjepit. Antena mempunyai seta kemosensorik . Ujung antenna bentuknya
bervariasi, berfungsi sebagai olfaktori. Oseli
maksimum 8+8. Bagian mulut tersembunyi di dalam kepala (entognathus), lonjong, dan menonjol. Mulut beradaptasi untuk
menggigit dan mengunyah atau untuk mnghisap cairan. Mandibula kadang-kadang
tidak ada. Labium dan palpus maksila berkembang baik, kadang-kadang ada yang
tereduksi atau tidak punya (Greenslade 1996)
Akan tetapi ada beberapa spesies
Collembola teresterial yang bersifat endemic, bahkan dikenal mempunyai tingkat
endemisme yang tingi ( Hopkin 1997). Contoh Xenylla
orientalis Handschin yang hanya terdapat di pulau Jawa (Handschin 1932
dalam Suhardjono 1992). Endemisme dapat terjadi salah satunya karena seleksi
alam, seperti adanya pembatas alam berupa laut, sifat tanah, dan cara
penyebaran (Suhardjono 1992 )
[1] Jumar, Entomologi Pertanian (Jakarta:pt rineka
cipta 2000) hal .135
0 komentar:
Post a Comment