Wednesday, 13 March 2013

Distribusi Collembola



Telah banyak di publikasikan bahwa dilantai hutan Collembola tertumpuk pada lapisan atas yaitu di lapisan serasah dan lapisan humus.Walaupun demikian distribusi setiap jenis Collembola tidak sama. Ukuran-ukuran pori-pori tanah itu sangat menentukan distribusi Collembola karena hewan tanah itu tidak dapat mebuat lubang dalam tanah, dan demikian semakin kedalam tanah kemungkinan besar yang banyak ditemukan adalah Collembola yang ukurannya kecil.Di samping ukuran pori-pori tanah itu, distribusi suhu, kelembaban, dan factor lingkungan lainnya juga ikut menentukan distribusi Colembola. Distribusi tersidiannya makanan di lapisan tanah juga sangat menentukan distribusi Collembola di dalam tanah.[1]
Distribusi Collembola disuatu tempat menurut Suwondo, dkk (2006) dipengaruhi oleh faktor lingkungan, ketersediaan makanan, pemangsaan dan kompetisi. Tekanan dan perubahan lingkungan dapat mempengaruhi jumlah jenis dan perbedaan pada struktur.
Distribusi hewan di alam menurut Nurdin (1992) dapat dikelompokkan atas tiga bentuk. Bentuk teratur (uniform), yaitu yang individu-individunya tersebar teratur dilokasi penyebarannya. Bentuk random dimana individu tersebar secara sembarangan di daerah tersebut dan berkelompok (clump) dimana individu-individu selalu mengelompok dan jarang ditemukan sendiri-sendiri.
Distribusi Collembola sangat luas karena dapat ditemukan di berbagai macam habitat seperti daerah kutub, gurun, sub tropis, dan daerah tropis (Greenslade 1996). Distribusi Collembola bisa dengan bantuan partikel tanah dan bahan organik, bias juga dengan bantuan angin atau air (Dunger et al. 2002). Famili Hypogastruridae dapat ditemukan baik di daerah tropis maupun sub tropis. Genus Chrematocephalus, spesies C. celebensis mempunyai sebaran yang kosmopolitan, meliputi Jepang, China, Srilangka, Indonesia, Papua, Britania baru, dan Australia (Suhardjono 1992).
Akan tetapi ada beberapa spesies Collembola terrestrial yang bersifat endemik, bahkan dikenal mempunyai tingkat endemisme yang tinggi (Hopkin 1997). Contoh Xenylla orientalis Handschin yang hanya terdapat di pulau Jawa (Handschin 1932 dalam Suhardjono 1992). Endemisme dapat terjadi salah satunya karena seleksi alam, seperti adanya pembatas alam berupa laut, sifat tanah, dan cara penyebaran (Suhardjono 1992).


[1] Nurdin,m,s Ekologi hewan tanah (jakarta: pt bumi aksara,2003) hal 146

0 komentar:

Post a Comment