Penyakit tidak menular selain disebabkan oleh gaya hidup yang sehat juga
karena konsumsi tembakau/rokok, pola makan yang tidak seimbang terutama
konsumsi buah dan sayur, kurang bergerak atau aktivitas fisik dan adanya
kondisi lingkungan yang tidak kondusif terhadap kesehatan (Interaktif, 2007).
Diabetes militus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai
kelainan metabolisme akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah, disertai lesi
pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikkroskop elektron (Mansjoer,
2001).
Diabetes militus suatu gangguan
dari kelenjer pankreas, kelenjer pankreas adalah organ yang menghasilkan organ
yang menghasilkan kelenjer insulin. Menurut perkiraan medis diabetes militus
tidak dapat disembuhkan, tetapi hanya bisa di control dengan pengobatan seumur
hidup. Kalangan medis kedokteran mencatat bahwa penderita diabetes 25 kali
lebih mudah terserang kebutaan, 17 kali lebih mudah terserang penyakit ginjal
serta 2 kali lebih mudah terserang penyakit koroner. Terdapat dua jenis
penyakit diabetes. Tipe I diabetes yang tergantung pada insulin (Insulin
dependen), terjadi pada anak-anak, dan pengobatan memerlukan suntikan insulin.
Tipe II (non-insulin dependen) diabetes yang tidak tergantung pada insulin
biasanya terjadi pada orang dewasa, dan biasanya bisa dikontrol dengan diet (Proyogo
Utoma, 2005).
Kepatuhan
merupakan ketaatan seseorang dalam melasanakan sesuatu kegiatan yang telah ditentukan, juga suatu dorongan dari
dalam diri seseorang untuk mematuhi atau menuruti apa yang
sudah di perintahkan (George Boeree, 2008). Pada prakteknya kepatuhan
didefinisikan sebagai tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku
yang disarankan oleh dokter atau paramedis, sebagaimana ketetentuan yang
disarankan pada penderita diabetes mellitus, masih banyak pasien diabetes
mellitus yang mengalami kegagalan dalam pengobatan, hal ini dapat
disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya tidak menjalani diit dengan baik.
Komplikasi dari penyakit diabetes militus dapat timbul oleh
karena ketidak patuhan pasien dalam menjalankan program terapi adalah
sebagai berikut, pengaturan diit. olah raga, dan penggunaan obat-obatan. Pada pasien
yang dirawat di Rumah Sakit, pengontrolan kadar gula
darah dilakukan setiap pagi hari, disini pada pasien yang sudah teratur dengan
pola terapi dan diit akan terlihat stabil tetapi pada pasien yang tidak teratur dengan terapi dan
diit pada pagi hari akan ada peningkatan kadar gula darah (Tjokroprawiro,2003)
Diet merupakan
kebiasaan dalam jumlah dan jenis makanan dan minuman yang dimakan seseorang dari hari kehari, terutama makanan yang telah
dirancang untuk memperbaiki kebutuhan individu yang spesifik mencakup atau
tidak mencakup makanan tertentu. Diet diabetik merupakan diet yang dianjurkan
bagi penderita diabites biasanya terbatas jumlah gulanya atau karbohidrat yang
mudah diserap (Dorland,
2012).
Selain mengontrol kadar gula secara teratur, melakukan
diet makanan dan olahraga yang teratur menjadi kunci sukses pengelolaaan
diabetes. Dalam hal makanan misalnya, penderita diabetes harus memperhatikan
takaran karbohidrat. Sebab lebih dari separuh kebutuhan energi diperoleh dari
zat ini. Menurut ahli gizi dari SEAMEO-Tropmed UI, ada dua golongan karbohidrat
yakni jenis kompleks dan jenis sederhana. Yang pertama mempunyai ikatan kimiawi
lebih dari satu rantai glukosa sedangkan yang lain hanya satu. Di dalam tubuh
karbohidrat kompleks seperti dalam roti atau nasi, harus diurai menjadi rantai
tunggal dulu sebelum diserap ke dalam aliran darah. Sebaliknya, karbohidrat
sederhana seperti es krim, jeli, selai, sirup, minuman ringan, dan permen,
langsung masuk ke dalam aliran darah sehingga kadar gula darah langsung melejit (Selamihardja, 2005)
Pada tahun 2003 ada lebih dari
150 juta kasus diabetes didunia, dan jumlah ini akan meningkat dua kali lipat
pada tahun 2025 (WHO, 2006). Pada tahun 2003 pasien diabetes di Indonesia
berjumlah sekitar 12 juta orang. Berdasarkan penelitian Dokter Krisna tahun
2006 ditemukan bahwa diantara 2606 pasien klinik internis FK Unsyiah/BPK RSUZA
Banda Aceh dari Juni 2005 hingga maret 2006, terdapat 900 pasien atau 35 %
didiagnosa sebagai penderita Diabetes militus Type II atau disebut juga Non
Insulin dependent diabetes mellitus (NIDDM) (Ami, 2008).
Di Indonesia dari seluruh populasi
kurang lebih 90% hingga 95% pasien mengalami DM tipe II, Ketidakpatuhan pasien
terhadap diet merupakan salah satu kendala dalam terapi DM, Konsumsi makanan
alami yang berserat sangat dianjurkan dan mematuhi terapi diet dengan 3J (tepat jadwal, tepat jumlah, tepat
jenis) (Tjokroprawiro,2003).
Diabetes militus tidak membutuhkan makanan spesial
diabetes atau deatetis. Pemilihan makanan dari semua golongan makanan adalah
cara terbaik untuk mendapatkan gizi yang dibutuhkan untuk dapat hidup dengan
sehat (Ami, 2008).
0 komentar:
Post a Comment