Diabetes
Melitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis yang progresif yang disebabkan
oleh karena adanya gangguan sekresi insulin dan atau adanya resistensi insulin.
Pada dasarnya diabetes melitus disebabkan oleh hormon insulin penderita yang
tidak mencukupi (kuantitas) atau tidak efektif dan tidak dapat bekerja normal
(kualitas). Pada beberapa tahun belakangan ini, prevalensi penderita diabetes
melitus dari tahun ketahun semakin lama semakin meningkat. Bahkan umur saat
didiagnosa DM pertama kali juga semakin muda (semakin mengarah ke usia
produktif bahkan banyak juga pada usia sekolah) dan tentunya ini akan sangat
mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Modalitas yang ada pada
penatalaksanaan diabetes melitus terdiri dari; pertama terapi nonfarmakologis
yang meliputi perubahan gaya hidup dengan melakukan pengaturan pola makan yang
dikenal sebagai terapi gizi medis, maningkatkan aktivitas jasmani dan edukasi
berbagai masalah yang berkaitan dengan penyakit diabetes yang dilakukan secara
terus menerus, kedua terapi farmakologis yang meliputi pemberian obat antidiabetes
oral dan injeksi insulin (Puspita, 2007)
2.1.2. Penyebab
Diabetes Melitus
Insulin dependent diabetes millitus (IDDM) atau diabetes militus
tergantung
insulin (DMTI) disebabkan oleh β pulau langerhans akibat proses autoimun.
Sedangkan non insulin dependent diabetes militus (NIDDM) atau diabetes militus
tidak tergantung insulin (DMTTI) disebabkan kegagalan relatifsel β dan
resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk
merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan menghambat produksi
glukosa oleh hati. Sel β tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini
sepenuhnya. Artinya terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini
terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa bersama
bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel β pankreas mengalami desensitisasi
terhadap glukosa (Mansjoer, 2001).
Diabetes militus adalah suatu kondisi metabolik dimana tubuh tidak dapat
mempertahankan kadar gula dalam darah yang kronis dan memicu anggiopati dan
menyebabkan kecacatan, jika tidak ditangani dengan baik dengan cepat. Kecacatan
karena rusaknya pembuluh darah kecil pada mata mengakibatkan gangguan
penglihatan yang serius menyebabkan daya penglihatan menjadi sangat lemah dan
kebutaan. Ini merupakan penyebab utama kebutaan pada lanjut usia. Penderita
gangguan penglihatan akan mengalami masalah. Kerusakan pembuluh arteri
mengakibatkan mionikrosis diabetikum, yang menambah resiko timpulnya ulkus
ganggren dan infeksi, dan akhirnya amputasi jika tidak ditangani dengan benar
(Ami, 2009).
2.1.3. Jenis Diabetes Melitus
Terdapat dua jenis penyakit diabetes yaitu tipe I diabetes yang tergantung
pada insulin (insulin dependen) Penyakit diabetes militus tipe II (non-insulin
dependen), diabetes yang tidak tergantung pada insulin, terjadi pada orang
dewasa, dan biasanya bisa dikontrol dengan diet, latihan olah raga, dan obat
anti diabetes. Meskipun demikian beberapa kasus juga perlu suntikan insulin
(Prayogo, 2005).
0 komentar:
Post a Comment