Langkah-langkah yang dilakukan dalam merencanakan suatu penulisan karya
tulis ilmiah adalah sebagai berikut: (Alimul 2003)..
2.2.3.1. Memilih Topik
Dalam proses penyusunan riset, topik merupakan tahab awal yang harus
ditentukan oleh peneliti sebelum melakukan penulisan. Pemilihan topik sangat
penting dan merupakan dasar dari langkah-langkah selanjutnya. Dalam mencari
topik untuk penulisan riset hindari masalah yang bersifat sensasi, masalah yang
terlalu luas atau sebaliknya masalah yang terlalu sempit. Pilihlah topik yang
dapat dibahas dari salah satu segi saja, sehingga permasalahan menjadi tuntas
dan jelas
Memilih topik
harus memenuhi kriteria:
1.
Menarik
perhatian, sehingga mendorong penulis untuk mencari data dan menyelesaikan
riset dengan sebaik-baiknya.
2.
Penulis
mengetahui prinsip pokok yang dipilih seperti tiori dan latar belakangnya.
3.
Hindari topik
yang sulit untuk mendapatkan sumber datanya serta hindari pula topik yang
kontroversi yang akan menguranggi nilai objektifitas riset.
4.
Ruang lingkup
topik adalah seluruh masalah kesehatan.
2.2.3.2. Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan bahan atau informasi yang sesuai dengan topik penulisan, bahan
atau informasi dapat diperoleh dari penelitian ataupun studi kepustakaan
tergantung jenis penelitian. Informasi dapat berupa fakta, kutipan-kutipan,
opini, artikel dan lain sebagainya yang dapat membantu penulis dalam
mengembangkan topik.
2.2.3.3. Menilai dan memilih materi yang dikumpulkan
Mulailah menilai dan menentukan bahan mana yang benar-benar sesuai dengan
topik yang telah ditentukan, catatlah identitas sumber yang akan digunakan
dengan jelas dan lengkap meliputi nama pengarang, judul buku/artikel, dimana
diterbitkan, nama penerbit, tahun, volume/edisi dan halaman.
2.2.3.4. Menyusun Riset
Mulailah membuat kerangka (outline). Outline merupakan alat bantu rencana
kerja yang teratur sihingga karangan/tulisan dapat digambarkan dan disusun
secara sistematis dan logis. Kerangka ini tidak perlu terlalu rinci kerna
sifatnya hanya sebagai penuntun. Manfaat out-line adalah untuk :
1. Memudahkan penulis dalam menyusun tulisannya
sehingga tidak perlu megolah sustu ide sampai dua kali dan dapat mencegah
menyimpang dari sasaran atau tujuan penelitian.
2. Dapat menciptakan klimaks penulisan pada setiap
bab atau bagian
3. Dapat mengingatkan penulis pada bahan yang
diuraikan berdasarkan urutan dari tiap-tiap bab.
Dengan demikian
out-line tersebut dapat membantu penyusunan yang logis dan sisitematis serta
merupakan strategi bagi penempatan ide.
2.3. Teknik Penyusunan Riset
Teknik penyusunan riset merupakan cara yang dilakukan oleh peneliti untuk
menyusun suatu suatu riset penelitian. Sebelum melakukan penelitian yang harus
dilakukan adalah menyusun proposal penelitian. Dalam menyusun proposal
penelitian ada tiga kemampuan yang harus dimiliki peneliti.
1. Kemampuan bahasa.
2. Metodelogi
3. Materi ilmu
Syarat proposal
yang baik, diantaranya adalah:
1. Sistematis, yaitu menurut pola tertentu dari
sederhana sampai komplek. Proposal yang diajukan hendaknya dapat memberikan
gambaran sistematis tentang rencana penelitian yang diajukan, seperti
penyampaian latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, rencana
metodelogi, alat ukur yang akan digunakan sehingga memudahkan pembaca.
2. Berencana, yaitu harus sudah dipikirkan
langkah-langkah pelaksanaan. Proposal penelitian hendaknya memiliki perencanaan
seperti jadwal pengumpulan data, analisa data hingga penyajian dalam bentuk
laporan.
3. Mengikuti konsep ilmiah, proposal penelitian hendaknya
mengikuti kaedah-kaedah konsep ilmiah seperti tata cara penulisan disesuaikan
dengan peraturan yang ada, bahasa dan analisanya (Alimul, 2003)
Menurut Alimul,
2003 teknik penyusunan riset meliputi:
2.3.1. Latar Belakang
Latar belakang dalam proposal
penelitian merupakan suatu penghantar informasi tentang materi
keseluruhan secara sistematis dan terarah dalam kerangka logika yang memberikan
justifikasi terhadap dasar pemikiran, pendekatan, metode analisis, interpensi
untuk sampai kepada tujuan dan kegunaan penelitian.
Pada pembuatan proposal penelitian keperawatan, latar belakang harus dapat
mengemukakan hal – hal yang mendorong atau argumentasi pentingnya dilakukan
penelitian dan diuraikan proses identifikasi masalah, dan masalah yang diteliti
harus di ungkapkan dengan jelas pentingnya masalah yang diteliti, bagaimana
permasalahan hingga saat ini (apakah sudah diteliti atau belum), apakah sudah
ada problem solusi atau belum dan bagaimana solusinya.
2.3.2. Rumusan Masalah
Dalam menuliskan proposal penelitan keperawatan, rumus masalah hendaknya
memiliki konsekwensi terhadap relevansi maksud dan tujuan dari penelitian,
kegunaan penelitian, kerangka konsep dan metode penelitian. Rumusan masalah
pada umumnya dalam bentuk pertanyaan.
Dalam pembuatan proposal penelitian rumusan masalah harus jelas dari
permasalahan yang akan di teliti, kemudian uraikan konsepnya untuk menjawab
masalah yang diteliti, jelaskan hipotesis atau dugaan yang akan dibuktikan.
2.3.3. Tujuan Penelitian
Merupakan tindak lanjut dari masalah yang telah dirumuskan, tujuan terdidri
dari tujuan umum dan tujuan khusus.tujuan umum menjelaskan tujuan yang hendak
tercapai dalam penelitian secara umum sedangkan tujuan khusus mencakup langkah
– langkah dari penelitian yang akan dilakukan. Dalam pembuatan proposal
penelitian kata – kata yang digunakan dalam penulisan tujuan adalah kata kerja
operasional seperti untuk menjajaki, menguraikan, menerapakan,
mengidentifikasi, menganalisisi, membuktikan atau membuat prototip dan lain –
lain.
2.3.4. Manfaat Hasil Penelitian/Kontribusi Penelitian
Dalam pembuatan proposal penelitian keperawatan harus di uraikan dengan
jelas manfaat hasil penelitian dari pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi
keperwatan dan seni pemecahan masalah, penegembangan instunsi, profesi
keperawatan dan pasien.
2.3.5. Tinjauan Pustaka
Dalam membuat proposal penelitian hendaknya pustaka yang digunakan adalah
terburu, relevan dan asli seperti jurnal ilmiah, kemudian diuraikan dengan
jelas kajian yang menimbulkan gagasan penelitian. Tinjauan pustaka menguraikan
teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari acuan yang
dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan. Uraian dalam
tinjauan pustaka digunakan untun meyusun kerangka konsep dan hipotesisi yang
akan digunakan dalam penelitian dan tinjauan pustaka hendaknya mengacu pada
daftar pustaka.
2.3.6. Kerangka Konsep dan Hipotesa
Kerangka konsep merupakan justifikasi ilmiah terhadap penelitian yang
dilakukan dan memberi landasan kuat terhadap judulyang dipilih sesuai dengan
identifikasi masalahnya. Kerangka konsep harus didukung dengan landasan teori
yang kuat dan di tunjang oleh informasi yang bersumber pada berbagai laporan
ilmiah, hasil penelitian, jurnal penelitian, dan lain – lain. Ada tidaknya
hipotesis tergantung dari permasalahan yang ada dan tidak semua penelitian
terdapat hipotesis, apabila sifatnya maka tidak perlu hipotesis tetapi bila
sifatnya analitik maka perlu dilakukan hipotesis
2.3.7. Metode Penelitian
Merupakan metode yang akan dilakukan dalam proses penelitian. Dalam
penyusunan proposal penelitian harus diuraikan secara jelas metode penelitian
yang meliputi variabel dalam penelitian, rancangan penelitian, teknik
pengumpulan data, analisa data, cara penafsiran dan penyimpulanhasil
penelitian. Untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif dapat
dijelaskan juga dengan pendekatan proses pengumpulan data, analisa informasi,
proses penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian.
2.3.8. Jadwal dan lokasi penelitian
Merupakan rancangan tentang tempat dan jadwal yang akan dilakukan oleh
peneliti tentang pelaksanaan kegiatan peneliti. Dalam membuatan proposal
membuat jadwal penelitian merupakan sesuatu yang harus dilakukan karena dapat
memberikan rencana secara jelas dalam proses penelitian, jadwal penelitian
meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian yang
dapat digunakan dalam bentuk Bar Chart.
0 komentar:
Post a Comment