Sunday, 29 June 2014
Aktifitas Fisik Ibu Hamil
14:09
No comments
Ibu hamil perlu menjaga kesehatan
tubuhnya dengan cara berjalan-jalan dipagi hari, renang, olahraga ringan dan
senam hamil.
1.
Berjalan-jalan di Pagi hari
Yang banyakdianjurkan adalah jalan-jalan waktu pagi hari untuk
ketenangan dan mendapatkan udara segar. Jalan-jalan saat hamil terutama pagi
hari mempunyai arti penting untuk dapat
menghirup udara pagi yang bersih dan segar, mnguatkan otot dasar panggul, dapat mempercepat turunnya kepala bayi ke dalam posisi yang
optimal atau normal, dan mempersiapkan
mental menghadapi persalinan. Berjalan juga dapat dengan cukup lembut sehingga
walaupun belum pernah mengerjakannya dapat memulai pada waktu hamil.
Agar latihan fisik pada ibu hamil tidak menimbulkan masalah
sebaiknya :
a.
Konsultasilah dengan tenaga
kesehatan mengenai latihan fisik yang diinginkan untuk diteruskan sepanjang
masa hamil.
b.
Cari bantuan untuk menentukan
latihan fisik rutin, yang sesuai dengan kemampuan terutama jika tidak melakukan
latihan fisik secara teratur sebelumnya.
c.
Hindari aktivitas dan latihan
berisiko, dan membutuhkan kekuatan seperti berselancar, mendaki gunung, berlari
dll. Aktivitas yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi prima bisa
membahayakan. Hindari aktivitas yang membutuhkan menahan napas (valsava manver) Gerakan melompat
sebaiknya juga dihindari.
d.
Berlatih secara teratur,
sekurang-kurangnya tiga kali seminggu selama keadaan sehat, untuk meningkatkan
tonus otot dan meningkatkan atau mempertahankan stamina. Latihan yang sporadic
tidak baik untuk otot.
e.
Batasi waktu aktivitas dan
kurangi tingkat latihan. Latihan selama 10 sampai 15 menit, istirahat dua
sampai tiga menit kemudian latihan lagi selama 10 sampai 15 menit. Latihan
berat untuk waktu yang lama dapat menimbulkan stress fisiologis.
f.
Hitung denyut nadi setiap 10
sampai 15 menit sewaktu melakukan latihan fisik. Apabila denyut nadi melampaui
40 kali/menit, kurang latihan sampai denyut nadi mencapai 90. Harus tetap mampu
bercakap-cakap dengan mudah selama latihan. Bila tidak mampu, kurangi latihan.
g.
Hindari lungkungan yang terlalu
panas dan berendam dalam air panas dan sauna. Sebaiknya tidak melakukan latihan
lebih dari 35 menit, terutama dalam kondisi udara panas dan lembab. Seiring
peningkatan suhu tubuh, panas akan ditransmisi ke janin untuk waktu yang lama
atau berulang dapat menimbulkan defek kelahiran terutama selama tiga bulan
pertama. Suhu tubuh tidak boleh melampau 38 C.
h.
Latihan pemanasan dan
perenggangan menyiapkan sendi-sendi untuk latihan yang lebih berat dan
mengurangi kemungkinan cidera pada sendi. Setelah bulan keempat, jangan lagi
melakukan latihan fisik yang mengharuskan berdiri terlentang.
i.
Periode pendinginan setelah
latihan dengan melakukan aktivitas ringan yang melibatkan tungkai bawah dapat
membuat pernafasan , denyut jantung, dan tingkat metabolisme kembali normal dan
menghindari akumulasi darah di otot-otot yang banyak bekerj dalam latihan
tersebut.
j.
Istirahat selama 10 menit
setelah melakukan latihan, berbaring dan miring kiri. Peningkatan ukuran rahim
akan mnenekan vena besar disisi kanan perut, yang membawa darah kembali ke
jantung. Hal ini memperbaiki aliran darah ke plasenta dan janin. Saat bangun
tidur dari posisi berbaring lakukan secra bertahap agar tidak merasa pusing
atau pingsan (hipotensi ortostatik).
k.
Minum dua atau tiga gelas air
setelah melakukan latihan fisik untuk mengganti cairan tubuh yang hilang lewat
pernafasan. Selagi melakukan latihan fisik, minum air kapan saja jika merasa
perlu.
l.
Tambah asupan kalori, untuk
mengganti kalori yang terbakar saat
latihan an untuk menyediakan energy tambahan yang dibutuhkan pada masa hamil.
Pilih makanan yang berprotein tinggi seperti ikan, keju, telur, dan daging.
m.
Bersantai. Ini bukan saatnya
melakukan aktivitas yang membutuhkan ketahanan fisik yang lama.
n.
Kenaikan bra penopang.
Peningkatan berat payudara dapat menyebabkan perubahan postur dan menekan
syaraf fulnaris.
o.
Kenaikan sepatu penopang.
Karena uterus bertambah besar, pusat berat bergeser dan di imbangi dengan melengkungkan punggung.
Perubahan normal ini bias membuat kehilangan keseimbangan dan mudah jatuh.
p.
Segera berhenti berlatih dan
kunjungi tenaga kesehatan jika mengalami esak nafas, pusing, nyeri kontraksi
lebih dari empat kali dalam satu jam, aktivitas janin berkurang atau terjadi
perdarahan pervaginam.
Saturday, 14 June 2014
Pemanfaatan Internet sebagai media pembelajaran
10:37
No comments
Kemajuan teknologi informasi banyak
membawa dampak positif bagi kemajuan dunia pendidikan dewasa ini, khususnya
teknologi komputer dan internet, baik dalam hal perangkat keras maupun lunak.
Kemajuan teknologi memberikan banyak tawaran dan pilihan bagi dunia pendidikan
untuk menunjang proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif
dan efisien bagi siswa. Keuntungan yang ditawarkan dalam kemajuan teknologi
bukan saja terletak pada faktor kecepatan untuk mendapatkan infomasi namun juga
fasilitas multimedia yang dapat membuat belajar lebih menarik, visual dan
interaktif. Sejalan dengan perkembangan teknologi internet, banyak kegiatan
pembelajaran yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi.
Parera menegaskan bahwa media dalam
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai suatu perantara
atau sarana untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan, sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat untuk proses
komunikasi. Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang dapat
menyajikan, menyampaikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, sedangkan
media berbasis komputer adalah media yang menggabungkan dan menseinergikan
berbagai elemen, yaitu teks, grafis, foto, video, animasi, musik, dan narasi
yang paling terhubung memungkinkan pemakai melakukan interaksi dan komunikasi.
Fungsi media dalam pembelajaran ialah mengatasi keterbatasan pengalaman siswa,
dapat melampaui batasan ruangan kelas, memungkinkan interaksi langsung antara
siswa dan lingkungannya, menghasilkan keseragaman pengamatan, menanamkan konsep
dasar yang benar, konkret dan realistik.
Berkembangnya teknologi informasi
internet yang sangat pesat telah mendorong upaya-upaya dalam mememanfaatkan
media pembelajaran. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga
proses belajar terjadi. Pemanfaatan media secara tepat guna akan memperlancar
proses pembelajaran, dimana telah disebutkan di atas bahwa semua ilmu
pengetahuan yang ada diseluruh dunia bisa diakses melalui internet dengan cepat
dan mudah, hal ini semakin menambah dan meningkatkan pemanfaatan internet oleh
kalangan masyarakat maupun anak sekolah, dengan berkembangnya teknologi
internet tersebut guru dituntut sekurang-kurangnya menguasai cara penggunaan
media pembelajaran yang ada di sekolah agar ketika proses pembelajaran berjalan
dengan lancar, hal ini diharapkan akan menjadikan tercapainya tujuan pendidikan
nasional, untuk itu guru harus memiliki pengetahuan tentang pemahaman yang
cukup mengenai media pembelajaran yang meliputi: media sebagai alat komunikasi
guna mengefektifkan proses pembelajaran, fungsi media dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan, hubungan antara metode pembelajaran dengan media
pembelajaran, dan penggunaan media pembelajaran, dan lain-lain.
Pemanfaatan teknologi informasi internet
yang belum maksimal di kalangan peserta didik dalam proses belajar akan
berdampak negatif terhadap prestasi belajar siswa karena pemanfaatan internet
yang ada di sekolah akan membantu sisiwa mendapatkan sumber pengetahuan
tambahan yang lebih cepat, terpercaya, hal ini merupakan salah satu faktor
pendukung dalam meningkatkan minat belajar siswa dengan adanya minat yang
timbul atas kesenangan siswa dalam mencari sumber belajar lainnya di internet
untuk menambah pengetahuannya tentang pelajaran, akan menyebabkan tingkat
motivasi siswa untuk mau menggunakan semua media pembelajaran yang ada di
sekolah sehingga dengan demikian penggunaan serta pemanfaatan teknologi
informasi internet dan media pembelajaran yang ada di lingkungan sekolah akan
dengan sendirinya meningkatkan prestasi belajar. Apabila pihak sekolah seimbang
dalam pemanfaatan teknologi informasi internet selama proses belajar mengajar
berlangsung dan penggunaan media pembelajaran yang lebih modern maka kemugkinan
besar akan mempercepat pertumbuhan semangat, minat, serta motivasi siswa untuk
giat belajar dan pada akhirnya akan terjadi peningkatan prestasi belajar siswa.
Dibalik manfaat yang sangat
banyak yang terdapat pada pemanfaatan
multimedia dalam pendidikan, namun terdapat pula Fakta-fakta yang menonjol
menyangkut penggunaan multimedia untuk pendidikan. Diantaranya sebagai berikut:
a.
Kemajuan
perkembangan teknologi dan informasi menuntut pendidikan tidak terbatas pada
pemanfaatan sarana pendidikan (guru, buku pelajaran, dan lainnya), tetapi juga
menggunakan media komunikasi berupa radio, televisi, VCD, OHP, komputer,
internet, dan sebagainya. Pada kenyataannya pendidikan di Indonesia masih
cenderung belum memanfaatkan sarana tersebut di atas secara optimal, karena
antara lain persediaan dana belum mencukupi.
b.
Pendidik dituntut
untuk mampu menguasai dan memanfaatkan berbagai multimedia. Sementara itu,
tenaga pendidik yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang multimedia
masih sangat terbatas, khususnya untuk wilayah perbatasan dan terpencil.
c.
Pemanfaatan multimedia dalam proses pendidikan berpotensi dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat di berbagai tempat dengan
mutu yang sama.
d.
Kepadatan kurikulum
sering dijadikan alasan untuk tidak beranjak dari cara mengajar yang lama. Daya
serap siswa terhadap kurikulum membuat guru tidak percaya kepada potensi
multimedia. Akibatnya multimedia tidak dianggap sebagai bantuan tetapi sebagai
beban.
e.
Adanya ketakutan
pada teknologi (technophobia). Ketakutan ini menyebabkan siswa atau bahkan guru
tidak mau/berani menggunakan sumber belajar yang baru. Ketakutan ini bersumber
dari belum dikuasainya cara pemanfaatan teknologi tersebut.
f.
Sikap pimpinan
banyak menentukan pemanfaatan multimedia di lembaga pendidikan. Sikap yang
positif akan menunjang berkembangnya multimedia di lembaga tersebut.
Media Pembelajaran
10:34
No comments
1.
Pengertian media pembelajaran
Media adalah sebuah
alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah
alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah
sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi
tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media
Selanjutnya menyatakan
bahwa media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan
untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Bentuk-bentuk media
digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih kongkrit.
Pengajaran dengan menggunakan media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata.
Dengan demikian, dapat kita harapkan hasil pengalaman belajar dapat lebih
berarti bagi siswa
Miarso, menyimpulkan
bahwa (a) media merupakan wadah dari pesan oleh sumber atau penyalurnya ingin
diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, (b) bahwa materi yang
ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan bahwa tujuan yang ingin dicapai
adalah terjadinya proses belajar. Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa media merupakan segala sesuatu yang dapat di indra yang
berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi dalam kegiatan
belajar
2.
Ciri-ciri media pembelajaran
Secara umum ada tiga
ciri utama media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa
saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu melakukannya
adalah sebagaimana dikemukakan oleh Arsyad, antara lain (1) ciri fiksatif
(fixative property), yang menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan, dan menkonstruksi sesuatu peristiwa atau objek dapat diurut dan
disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, disket komputer dan
film; (2) ciri manipulatif (manipulative property), transformasi suatu kejadian
atau objek dimungkinkan karena memiliki ciri manipulatif; dan (3) ciri
distributif (distributive property), yang memungkinkan suatu objek atau
kejadian ditransformasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian
tersebut disajikan berdasarkan ciri-ciri tersebut
3.
Jenis-jenis media pembelajaran
Jenis dan jumlah media
banyak sekali, untuk mempermudah mengenalinya, maka ada beberapa ahli melakukan
pengelompokan media belajar seperti Bretz dalam Sadiman dkk yang mengelompokkan
media didasarkan pada bentuk, suara dan gerak, yaitu sebagai berikut :
a. Media
audio visual gerak yang menampilkan suara, gambar, garis,
simbol dan gerak
b. Media audio visual diam yang menampilkan
suara, gambar, garis dan symbol
c. Media audio semi-gerak yang menampilkan
garis, simbol, dan gerak
d. Media visual gerak yang menampilkan
gambar, garis, simbol, dan gerak
e. Media visual diam yang menampilkan
gambar, garis, dan symbol
f. Media semi gerak yang menampilkan garis,
simbol dan gerak
g. Media audio yang menampilkan suara saja
dan media cetak yang menampilkan simbol saja
Santoso dalam Azhar,
menyatakan bahwa media pembelajaran menurut
penggunaannya yang dikaitkan dengan teknologi pendidikan terdiri atas : media
dan teknologi pendidikan yang penggunaannya secara massal seperti televisi,
film, radio; media dan teknologi pendidikan yang metode penggunaannya secara
individual seperti kelas atau laboratorium elektronik, alat-alat otoinstruktif
(alat-alat pemeriksa dan pendengar individual) dan kontak unit instruktif (satu
unit instruktif yang dilengkapi dengan buku teks film-strip, tape recorder,
gambar-gambar dan bahan latihan); media teknologi yang penggunaannya secara
konvensional; dan media teknologi pendidikan modern seperti ruang kelas otomatis, sistem
proyeksi berganda (multi proyection System). Dengan demikian, penggolongan
jenis-jenis media dapat berdasarkan atas bentuk, suara, gerak, dan
penggunaannya di dalam kelas.
4.
Media Pembelajaran interaktif.
Media pembelajaran
interaktif adalah sebuah media yang dibuat guna memenuhi berbagai kebutuhan
pembelajar. Sifat dasar dari media ini adalah interaktif, bergerak dan
mengandung simulasi. Kelebihan yang bersifat atraktif ini mampu menarik minat
belajar serta mempercepat pemahaman materi palajaran yang disampaikan.
Media pembelajaran interaktif bersifat audio visual,
dilengkapi dengan tampilan animasi (gambar yang bergerak) serta suara (musik)
yang berfungsi untuk memudahkan pemahaman tentang materi yang diajarkan,
menarik perhatian, dan menggugah keaktifan peserta belajar, semangat dan minat
belajar. Alat bantu visual yang digunakan guru dalam mengajar, berwujud komputer
& LCD projector yang berfungsi menayangkan program pembelajaran:
memperlihatkan gambar, informasi, serta memperdengarkannya kepada siswa saat
mengajar.
Sifat dinamis dari
media interaktif merupakan kelebihan tersendiri jika dibandingkan dengan media
pembelajaran yang berupa buku tebal yangstatis sifatnya. Sifat yang dinamis
membuat pemahaman tentang suatu materi lebih jelas dan mudah dimengerti dalam
waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan harus membaca satu persatu dari
text-book. Pengajaran pada media interaktif
dirancang secara sistematis dan berurutan sehingga menjadi suatu alur
pengajaran yang mudah dimengerti secara bertahap, dan pada akhirnya
menghasilkan pemahaman yang baik tentang materi yang diajarkan.
5.
Fungsi media pembelajaran
Media belajar merupakan suatu sarana atau
perantara yang digunakan dalam interaksi komunikasi pembelajaran. Oleh karena
itu, setiap media belajar harus menyumbangkan nilai-nilai positif yang
merupakan essensi dari potensi yang dikandungnya sekaligus yang disumbangkan
kepada penggunanya.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka ada beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang potensi penggunaan media belajar. Utuh dalam Irwansyah, 2004) mengemukakan bahwa media (1) meningkatkan produktivitas pendidikan (efisiensi waktu dan tenaga), (2) memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual (belajar mandiri), (3) memberi dasar pengajaran yang lebih ilmiah melalui pengajaran yang sistimatis dan logis, (4) pembelajaran dapat dilakukan secara mantap dikarenakan meningkatkan kemampuan manusia sejalan dengan pemanfaatan media, sehingga informasi disajikan lebih konkret dan rasional, (5) meningkatkan terwujudnya immediately of learning, karena memberi pengetahuan langsung, dan (6) memberi penyajian pendidikan lebih luas. Selain hal-hal di atas, media juga harus memberikan berbagai pengalaman yang konkret, membantu siswa mengintegrasikan pengalaman-pengalaman sebelumnya dengan yang sekarang, dapat menarik perhatian siswa, dan membangkitkan minat serta motivasi siswa dalam belajar.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka ada beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang potensi penggunaan media belajar. Utuh dalam Irwansyah, 2004) mengemukakan bahwa media (1) meningkatkan produktivitas pendidikan (efisiensi waktu dan tenaga), (2) memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual (belajar mandiri), (3) memberi dasar pengajaran yang lebih ilmiah melalui pengajaran yang sistimatis dan logis, (4) pembelajaran dapat dilakukan secara mantap dikarenakan meningkatkan kemampuan manusia sejalan dengan pemanfaatan media, sehingga informasi disajikan lebih konkret dan rasional, (5) meningkatkan terwujudnya immediately of learning, karena memberi pengetahuan langsung, dan (6) memberi penyajian pendidikan lebih luas. Selain hal-hal di atas, media juga harus memberikan berbagai pengalaman yang konkret, membantu siswa mengintegrasikan pengalaman-pengalaman sebelumnya dengan yang sekarang, dapat menarik perhatian siswa, dan membangkitkan minat serta motivasi siswa dalam belajar.
Hamalik, mengemukakan bahwa, pemakaian media
pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa pemakaian media belajar dapat berdampak pada hal-hal
sebagai berikut :
a. Pengajaran
bisa lebih menarik
b. Pembelajaran
menjadi lebih interaktif
c. Lama
waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat
d. Kualitas
hasil belajar dapat ditingkatkan
e. Pengajaran
dapat diberikan kapan dan di mana saja diinginkan
f. Sikap
positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar
dapat ditingkatkan
6. Penggunaan media pembelajaran
Pada awalnya media hanya berfungsi sebagai
alat bantu visual dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu berupa sarana yang dapat
memberikan pengalaman visual kepada siswa antara lain untuk mendorong motivasi
belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak, dan mempertinggi daya
serap siswa atau retensi belajar. Kemudian dengan masuknya pengaruh teknologi
audio visual pada sekitar abad ke-20 lahirlah peraga audio visual yang terutama
menekankan penggunaan pengalaman yang kongkret untuk menghindarkan verbalisme. Bentuk-bentuk media digunakan untuk
meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkrit. Pengajaran dengan
menggunakan media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata. Dengan demikian,
dapat kitaharapkan hasil pengalaman belajar dapat lebih berarti bagi siswa.
Dalam hal ini Gagne dan, menekankan pentingnya media sebagai alat untuk
merangsang proses belajar
Sudjana, mengemukakan salah satu alasan
penggunaan media pengajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pengajaran
adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Taraf berpikir manusia mengikuti
tahap perkembangan dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks.
Penggunaan media pengajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir tersebut
sebab melalui media pengajaran, hal-hal yang abstrak dapat dikongkritkan dan
hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.
Hamalik, mengemukakan bahwa pemakaian media
pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunan media
pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu.
Disamping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat
membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan
terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.
Jadi, penggunaan media sangat penting untuk
merangsang siswa dalam melakukan proses belajar mengajar.
Subscribe to:
Posts (Atom)