Malaria
merupakan penyakit yang terdapat di daerah Tropis. Penyakit ini sangat dipengaruhi
oleh kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk untuk berkembangbiak
dan berpotensi melakukan kontak dengan manusia dan menularkan parasit malaria.
Contoh faktor-faktor lingkungan itu antara lain hujan, suhu, kelembaban, arah
dan kecepatan angin, ketinggian. Salah satu faktor lingkungan yang juga
mempengaruhi peningkatan kasus malaria adalah penggundulan hutan, terutama
hutan-hutan bakau di pinggir pantai. Akibat rusaknya lingkungan ini, nyamuk
yang umumnya hanya tinggal di hutan, dapat berpindah di pemukiman manusia,
kerusakan hutan bakau dapat menghilangkan musuh-musuh alami nyamuk sehingga
kepadatan nyamuk menjadi tidak terkontrol.
A. Pengertian
Malaria
adalah penyakit akut dan dapat menjadi kronik yang disebabkan oleh protozoa
(genus plasmodium) yang hidup intra sel (Iskandar Zulkarnain, 1999).
Malaria
adalah penyakit infeksi yang dapat bersifat akut maupun kronik, disebabkan oleh
protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam, anemia dan splenomegali.
B. Etiologi
Protozoa genus
plasmodium merupakan penyebab dari malaria yang terdiri dari empat spesies,
yaitu :
1)
Plasmodium
falcifarum penyebab malaria tropika
2)
Plasmodium
ovale penyebab malaria ovale
3)
Plasmodium
vivax penyebab malaria tertiana
4)
Plasmodium
malariae penyebab malarua Quartanu
Malaria
juga melibatkan proses perantara yaitu manusia maupun vertebra lainnya, dan
rosper definitif yaitu nyamuk anopheles.
C. Tanda dan Gejala
Pada
anamnesa adanya riwayat bepergian ke daeah yang endemis malaria tanda dan
gejala yang dapat ditemukan adalah :
- Demam
Demam periodik yang berkaitan
dengan saat pecahnya skizon matang (sporulasi) pada malaria tertiana (P. Vivax
dan P. Ovale). Pematangan skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap
hari ke 3, sedangkan malaria kuartania (P. Malariae) pematangannya tiap 72 jam
dan periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap seangan ditandai dengan bebeapa
serangan demam periodik. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu
menggigil (15 menit – 1 jam), puncak demam (2 – 6 jam), dan tingkat berkeringat
(2 – 4 jam). Demam akan mereda secara bertahan karena tubuh dapat beradaptasi
terhadap parasit dalam tubuh dan ada respon imun.
- Splenomegali
Merupakan gejala khas malaria
kronik. Limpa mengalami kongeori menghitam dan menjadi keras karena timbunan
pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat yang bertambah.
- Anemia
Derajat anemia tergantung pada
spesies penyebab, yang paling kerap adalah anemia karena P. Falciparum. Anemia
disebabkan oleh :
a.
Penghancuran
eritrosit yang berlebihan
b.
Eritrosit
normal tidak dapat hidup lama
c.
Gangguan
pembentukan eritrosit karena depresi eritrosit dalam sum-sum tulang belakang.
d.
Ikterus
Disebabkan karena hemolisis
dan gangguan hepar.
0 komentar:
Post a Comment