Sunday, 28 July 2013

Penyebab



Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya temper tantrum (Hasan, 2009 ), diantaranya :
a)    Keinginan anak yang tidak terpenuhi
Anak akan melalukan tantrum dengan maksud untuk menekan orang tua agar keinginan anak terpenuhi, sebagai contoh ketika anak menginginkan orang tua membelikan mainan di sebuah took. Jika orang tua tidak memenuhi keinginan anak, maka anak akan menangis sambil berguling di took sampai orang tua mau membelikan mainan yang dimaksud.
b)    Ketidakmampuan anak untuk mengungkapkan perasaan
Anak-anak khususnya anak pada usia tiga tahun pertama memiliki keterbatasan bahasa. Ketika anak ingin mengungkapkan sesuatu dan tidak dimengerti oleh orang tua maka anak akan frustasi dan memicu munculnya perilaku tantrum.

c)    Kebutuhan yang tidak terpenuhi

Anak yang aktif membutuhkan ruang dan waktu yang cukup untuk selalu bergerak. Anak yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya untuk bergerak akan mengalami frustasi dan untuk melampiaskan kebutuhannya itu anak melakukan tantrum. Sebagai contoh ketika anak melakukan perjalanan jauh dengan kendaraan. Anak akanmerasa bosan dalamperjalanan karena tidak dapat bergerak sesuka hati, maka untuk melampiaskannya anak melakukan tantrum.

d)    Pola asuh orang tua

Anak yang terlalu dimanjakan dan selalu mendapatkan apa yang diinginkan akan melakukan tantrum ketika keinginan anak tersebut tidak dipenuhi oleh orang tua. Contoh lain adalah anak yang mendapatkan pola asuh otoriter dari orang tua, sekali waktu karena rasa tertekan anak, maka anak tersebut akan melakukan tantrum. selain itu perbedaan pola asuh antara orang tua dan pengasuh dapat pula memicu anak untuk melakukan tantrum. seperti misalnya pengasuh yang permisif dan orang tua yang otoriter atau demokratis. Anak akan melakukan tantrum untuk menyampaikan keinginan.

e)    Perasaan lelah, lapar, atau sakit

Perasaan lelah, lapar dan sakit juga dapat memicu tantrum. Karena perasaan tidak enak yang muncul saat lelah dan sakit atau ketika lapar dan kebutuhan itu tidak juga terpenuhi maka akan membuat anak menjadi tantrum.

f)     Keadaan stress dan rasa tidak aman pada diri anak

Stress atau frustasi adalah perasaan tertekan yang dialami anak (Hasan, 2009). Hal ini akan memicu anak melakukan tantrum sebagai pelampiasan dari rasa tertekan yang dialami anak tersebut.

 

0 komentar:

Post a Comment