Terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya temper tantrum (Hasan, 2009 ),
diantaranya :
a) Keinginan
anak yang tidak terpenuhi
Anak akan melalukan
tantrum dengan maksud untuk menekan orang tua agar keinginan anak terpenuhi,
sebagai contoh ketika anak menginginkan orang tua membelikan mainan di sebuah
took. Jika orang tua tidak memenuhi keinginan anak, maka anak akan menangis
sambil berguling di took sampai orang tua mau membelikan mainan yang dimaksud.
b) Ketidakmampuan
anak untuk mengungkapkan perasaan
Anak-anak khususnya anak
pada usia tiga tahun pertama memiliki keterbatasan bahasa. Ketika anak ingin
mengungkapkan sesuatu dan tidak dimengerti oleh orang tua maka anak akan
frustasi dan memicu munculnya perilaku tantrum.
c)
Kebutuhan yang tidak terpenuhi
Anak yang aktif membutuhkan ruang dan waktu yang cukup untuk selalu
bergerak. Anak yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya untuk bergerak akan
mengalami frustasi dan untuk melampiaskan kebutuhannya itu anak melakukan
tantrum. Sebagai contoh ketika anak melakukan perjalanan jauh dengan kendaraan.
Anak akanmerasa bosan dalamperjalanan karena tidak dapat bergerak sesuka hati,
maka untuk melampiaskannya anak melakukan tantrum.
d)
Pola asuh orang tua
Anak yang terlalu dimanjakan dan selalu mendapatkan apa yang diinginkan
akan melakukan tantrum ketika keinginan anak tersebut tidak dipenuhi oleh orang
tua. Contoh lain adalah anak yang mendapatkan pola asuh otoriter dari orang
tua, sekali waktu karena rasa tertekan anak, maka anak tersebut akan melakukan
tantrum. selain itu perbedaan pola asuh antara orang tua dan pengasuh dapat
pula memicu anak untuk melakukan tantrum. seperti misalnya pengasuh yang
permisif dan orang tua yang otoriter atau demokratis. Anak akan melakukan
tantrum untuk menyampaikan keinginan.
e)
Perasaan lelah, lapar, atau sakit
Perasaan lelah, lapar dan sakit
juga dapat memicu tantrum. Karena perasaan tidak enak yang muncul saat lelah
dan sakit atau ketika lapar dan kebutuhan itu tidak juga terpenuhi maka akan
membuat anak menjadi tantrum.
f)
Keadaan stress dan rasa tidak
aman pada diri anak
Stress atau frustasi adalah
perasaan tertekan yang dialami anak (Hasan, 2009). Hal ini akan memicu anak
melakukan tantrum sebagai pelampiasan dari rasa tertekan yang dialami anak
tersebut.
0 komentar:
Post a Comment