Pembelajaran
kooperatif menjadi salah satu pembaharuan dalam pergerakan reformasi
pendidikan. Pembelajaran kooperatif meliputi banyak jenis bentuk pengajaran dan
pembelajaran yang merupakan perbaikan tipe pembelajaran
tradisional.Pembelajaran kooperatif dilaksanakan dalam kumpulan kecil supaya
anak didik dapat bekerja sama untuk mempelajari kandungan pelajaran dengan
berbagai kemahiran sosial.
Pendekatan
pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa ciri, antara lain:
a.
Ketrampilan sosial
Artinya ketrampilan untuk menjalin
hubungan antarpribadi dalam kelompok untuk
mencapai dan menguasai konsep yang diberikan guru.
b.
Interaksi tatap muka
Setiap individu akan berinteraksi secara bersemuka dalam kelompok.
Interaksi yang serentak berlangsung dalam setiap kelompok melalui pembicaraan
setiap individu yang turut serta mengambil bagian.
c.
Pelajar harus saling bergantung
positif
Artinya setiap siswa harus melaksanakan
tugas masing-masing yang diberikan untuk menyelesaikan tugas dalam kelompok
itu. Setiap siswa mempunyai peluang yang sama untuk mengambil bagian dalam
kelompok. Siswa yang mempunyai kelebihan harus membantu temannya dalam kelompok
itu untuk tercapainya tugas yang diberikan kepada kelompok itu. Setiap anggota
kelompok harus saling berhubungan, saling memenuhi dan bantu-membantu.
Menurut Kagan
(1994), pembelajaran kooperatif mempunyai banyak manfaat, yaitu:
a. dapat meningkatkan pencapaian dan
kemahiran kognitif siswa;
b. dapat meningkatkan kemahiran sosial dan
memperbaiki hubungan sosial
c. dapat meningkatkan keterampilan kepemimpinan;
d. dapat meningkatkan
kepercayaan diri;
e. dapat meningkatkan kemahiran teknologi.
Beberapa tipe pembelajaran kooperatif, yaitu: Jigsaw II, Student Teams
Achievement Devition (STAD), Team Assisted Individualization (TAI), Teams Game
Tournament (TGT), Group Investigation (GI) dan metode struktural .
0 komentar:
Post a Comment