Tuesday, 30 July 2013

Model Pembelajaran Kooperatif



Pembelajaran kooperatif menjadi salah satu pembaharuan dalam pergerakan reformasi pendidikan. Pembelajaran kooperatif meliputi banyak jenis bentuk pengajaran dan pembelajaran yang merupakan perbaikan tipe pembelajaran tradisional.Pembelajaran kooperatif dilaksanakan dalam kumpulan kecil supaya anak didik dapat bekerja sama untuk mempelajari kandungan pelajaran dengan berbagai kemahiran sosial.
Pendekatan pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa ciri, antara lain:
a.       Ketrampilan sosial
Artinya ketrampilan untuk menjalin hubungan antarpribadi dalam kelompok     untuk mencapai dan menguasai konsep yang diberikan guru.
b.      Interaksi  tatap muka
Setiap individu akan berinteraksi  secara bersemuka dalam kelompok. Interaksi yang serentak berlangsung dalam setiap kelompok melalui pembicaraan setiap individu yang turut serta mengambil bagian. 
c.       Pelajar harus saling bergantung positif
Artinya setiap siswa harus melaksanakan tugas masing-masing yang diberikan untuk menyelesaikan tugas dalam kelompok itu. Setiap siswa mempunyai peluang yang sama untuk mengambil bagian dalam kelompok. Siswa yang mempunyai kelebihan harus membantu temannya dalam kelompok itu untuk tercapainya tugas yang diberikan kepada kelompok itu. Setiap anggota kelompok harus saling berhubungan, saling memenuhi dan bantu-membantu.
Menurut Kagan (1994), pembelajaran kooperatif mempunyai banyak manfaat, yaitu:
a.       dapat meningkatkan pencapaian dan kemahiran kognitif siswa;
b.      dapat meningkatkan kemahiran sosial dan memperbaiki hubungan sosial
c.       dapat meningkatkan keterampilan kepemimpinan;
d.      dapat meningkatkan kepercayaan diri;
e.       dapat meningkatkan kemahiran teknologi.
Beberapa tipe pembelajaran kooperatif, yaitu: Jigsaw II, Student Teams Achievement Devition (STAD), Team Assisted Individualization (TAI), Teams Game Tournament (TGT), Group Investigation (GI) dan metode struktural .

0 komentar:

Post a Comment