Dalam pengimplementasian yang hal
yang harus diperhatikan yaitu.
a.
Pembelajaran terpusat pada
siswa
b. Proses pembelajaran dengan suasana
berkompetisi
c. Pembelajaran bersifat aktif (siswa
berlomba untuk dapat menyelesaikan persoalan)
d. Pembelajaran diterapkan dengan
mengelompokkan siswa menjadi tim-tim
e. Dalam kompetisi diterapkan system point
f.
Dalam
kompetisi disesuaikan dengan kemampuan siswa atau dikenal kesetaraan dalam
kinerja akademik
g. Kemajuan kelompok dapak diikuti oleh
seluruh kelas melalui jurnal kelas yang diterbitkan secara mingguan
h. Dalam pemberian bimbingan guru mengacu pada jurnal
i.
Adanya
system penghargaan bagi siswa yang memperoleh point banyak
2.
Kelemahan
dan Kelebihan Model Pembelajaran TGT
Riset
tentang pengaruh pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran telah banyak
dilakukan oleh pakar pembelajaran maupun oleh para guru di sekolah. Dari
tinjuan psikologis, terdapat dasar teoritis yang kuat untuk memprediksi bahwa
metode-metode pembelajaran kooperatif yang menggunakan tujuan kelompok dan
tanggung jawab individual akan meningkatkan pencapaian prestasi siswa. Dua teori utama yang mendukung
pembelajaran kooperatif adalah teori motivasi dan teori kognitif.
Dari
pespektif motivasional, struktur tujuan kooperatif menciptakan sebuah situasi
di mana satu-satunya cara anggota kelompok bisa meraih tujuan pribadi mereka
adalah jika kelompok mereka sukses. Oleh karena itu, mereka harus membantu
teman satu timnya untuk melakukan apa pun agar kelompok berhasil dan mendorong
anggota satu timnya untuk melakukan usaha maksimal.
Sedangkan
dari perspektif teori kognitif, Slavin (2008) mengemukakan bahwa pembelajaran
kooperatif menekankan pada pengaruh dari kerja sama terhadap pencapaian tujuan
pembelajaran. Asumsi dasar dari teori pembangunan kognitif adalah bahwa
interaksi di antara para siswa berkaitan dengan tugas-tugas yang sesuai mengingkatkan
penguasaan mereka terhadap konsep kritik. Pengelompokan siswa yang heterogen
mendorong interaksi yang kritis dan saling mendukung bagi pertumbuhan dan
perkembangan pengetahuan atau kognitif. Penelitian psikologi kognitif menemukan
bahwa jika informasi ingin dipertahankan di dalam memori dan berhubungan dengan
informasi yang sudah ada di dalam memori, orang yang belajar harus terlibat
dalam semacam pengaturan kembali kognitif, atau elaborasi dari materi. Salah
satu cara elaborasi yang paling efektif adalah menjelaskan materinya kepada
orang lain.
Namun
demikian, tidak ada satupun model pembelajaran yang cocok untuk semua materi,
situasi dan anak. Setiap model pembelajaran memiliki karakteristik yang menjadi
penekanan dalam proses implementasinya dan sangat mendukung ketercapaian tujuan
pembelajaran. Secara psikologis, lingkungan belajar yang diciptakan guru dapat
direspon beragama oleh siswa sesuai dengan modalitas mereka. Dalam hal ini,
pembelajaran kooperatif dengan teknik TGT, memiliki keunggulan dan kelemahan
dalam implementasinya terutama dalam hal pencapaian hasil belajar dan efek
psikologis bagi siswa.
beberapa
laporan hasil riset tentang pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap
pencapaian belajar siswa yang secara inplisit mengemukakan keunggulan dan
kelemahan pembelajaran TGT, sebagai berikut:
a.
Para
siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT memperoleh teman yang secara
signifikan lebih banyak dari kelompok rasial mereka dari pada siswa yang ada
dalam kelas tradisional.
b.
Meningkatkan
perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung dari kinerja
dan bukannya pada keberuntungan.
c.
TGT
meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi tidak untuk rasa harga diri
akademik mereka.
d.
TGT
meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja sama verbal dan
nonberbal, kompetisi yang lebih sedikit)
e.
Keterlibatan
siswa lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi menggunakan waktu yang lebih
banyak.
f.
TGT
meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada remaja-remaja dengan gangguan
emosional, lebih sedikit yang menerima skors atau perlakuan lain.
Sebuah
catatan yang harus diperhatikan oleh guru dalam pembelajaran TGT adalah bahwa
nilai kelompok tidaklah mencerminkan nilai individual siswa. Dengan demikian,
guru harus merancang alat penilaian khusus untuk mengevaluasi tingkat
pencapaian belajar siswa secara individual.
a.
Kelebihan Pembelajaran TGT
Metode pembelajaran kooperatif Team
Games Tournament (TGT) ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. yang merupakan
kelebihan dari pembelajaran TGT antara lain:
1)
Lebih meningkatkan pencurahan
waktu untuk tugas
2)
Mengedepankan penerimaan
terhadap perbedaan individu
3)
Dengan waktu yang sedikit dapat
menguasai materi secara mendalam
4) Proses belajar mengajar berlangsung dengan
keaktifan dari siswa
5) Mendidik siswa untuk berlatih
bersosialisasi dengan orang lain
6)
Motivasi belajar lebih tinggi
7)
Hasil belajar lebih baik
8) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan
toleransi
b.
Kelemahan TGT
1) Bagi Guru
Sulitnya
pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis.
Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang
kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok waktu yang dihabiskan untuk
diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan.
Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara menyeluruh.
2)
Bagi Siswa
Masih adanya siswa berkemampuan
tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya.
Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa
yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan
pengetahuannya kepada siswa yang lain.
0 komentar:
Post a Comment