Pubertas merupakan awal dari kematangan
seksual yaitu ketika terjadi perubahan fisik, hormonal, dan seksual yang telah
mampu untuk bereproduksi. Pubertas merupakan suatu proses yang alamiah dan
pasti dialami oleh semua manusia dimana terjadi perubahan fisik dari tubuh
anak-anak menjadi bertubuh layaknya orang dewasa dan telah memiliki kemampuan
bereproduksi. Keadaan ini diinisiasi oleh sistem hormon dari otak yang menuju
ke gonad (ovarium dan testes) dan meresponnya dengan menghasilkan berbagai
hormon yang menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan, fungsi atau transformasi
dari otak, tulang, otot, kulit, payudara, menstruasi dan organ-organ reproduksi
lainnya, seperti organ genitalia (penis dan vagina) dan organ seksual sekunder
lainnya (rambut pubis). Proses ini juga menandai peningkatan kematangan
psikologis manusia secara sosial yang disebut telah menjadi seseorang
remajaPubertas ditandai dengan pembesaran buah zakar (testis) diikuti
pembesaran penis, pembesaran payudara pada wanita, tumbuhnya rambut pada kemaluan,
menstruasi, bau badan serta pertumbuhan tinggi badan yang
meningkat. Disebut pubertas dini yaitu jika anak mulai menunjukkan
tanda-tanda pubertas sebelum memasuki usia pubertas anak-anak pada umumnya (Manuaba, 2008; 112)
Pubertas Prekoks adalah suatu keadaan
dimana masa pubertas anak terjadi lebih awal pada umumnya, yaitu sekitar umur
9-14 tahun pada anak perempuan dan usia 10-17 tahun pada anak laki-laki.
Kondisi ini terjadi dipicu oleh otak secara spontan dan biasanya proses ini
dimulai diakhir-akhir masa kanak-kanak (kurang dari umur 9 tahun) dengan
ditandai munculnya tanda-tanda kematangan organ reproduksi lebih awal dan telah
berakhirnya masa pertumbuhan. Pubertas yang lebih awal ini bisa merupakan
bagian dari variasi perkembangan normal seseorang, namun bisa pula merupakan
penyakit atau paparan hormon pertumbuhan yang tidak normal.
Perubahan hormon dalam tubuh dapat
mempengaruhi struktur tubuh. Dan tentu saja ada dampak buruk dari pubertas dini
pada anak. Pubertas dini pada anak perempuan sering disebabkan oleh gangguan
hormon di otak, yaitu di hipotalamus dan hipofise, sedangkan pada anak
laki-laki karena tumor. Pubertas yang timbul lebih awal tidak hanya ditandai
dengan pertumbuhan tubuh yang besar dan lebih cepat tinggi, tapi tulang juga
akan cepat menutup. Bila seorang remaja mengalami pubertas dini, awalnya
pertumbuhan badannya akan lebih tinggi, tapi karena tulangnya menutup lebih
cepat maka tubuhnya pada akhirnya akan menjadi lebih pendek dari anak lain yang
mengalami pubertas normal.
Terlalu cepat pubertas juga akan
menyebabkan hormon meningkat dan menjadikan anak menjadi “lebih cepat dewasa”,
padahal secara mental anak belum siap untuk dewasa. Bila anak mulai mengenal
dan menyenangi lawan jenis, ketidaksiapan mental ini dikuatirkan dapat
menimbulkan peristiwa yang tidak diharapkan akibat dorongan hormonal tersebut (Manuaba, 2008; 221)
Tidak hanya secara psikologi dan
pertumbuhan badan, pubertas dini juga dapat meningkatkan resiko kanker dan
tumor di kemudian hari. Pada anak perempuan dapat memicu kanker payudara.
Pubertas dini meningkatkan resiko kanker dan tumor karena tingkat hormon
estrogen, progesteron (pada wanita) dan testosteron (pada pria) dapat memicu
beberapa tumor menjadi ganas (Manuaba, 2008; 112)
1. Tanda dan gejala pubertas prekoks
Pada anak perempuan, maka tanda-tanda klinis bila
dialami pada usia kurang dari 9 tahun, antara lain :
a.
Payudara membesar.
b.
Tumbuhnya rambut pubis dan rambut
tipis pada lengan bawah.
c.
Bertambah tinggi dengan cepat.
d.
Mulainya menstruasi.
e.
Tumbuh jerawat.
f.
Munculnya bau badan.
Pada anak laki-laki, tanda-tanda terjadinya
Pubertas Prekoks akan muncul saat umur kurang dari 10 tahun meliputi :
a.
Pembesaran testis dan penis.
b.
Tumbuhnya rambut pubis, lengan
bawah dan wajah.
c.
Peningkatan tinggi dengan cepat.
d.
Suara memberat
e.
Tumbuh jerawat
f.
Munculnya bau badan
Banyak anak yang menunjukkan gejala pubertas lebih awal yang dikenal
sebagai Pubertas Prekoks parsial. Beberapa anak perempuan umumnya mulai muncul
keluhan diantara umur 6 bulan dan 3 tahun dengan ditandai terjadinya pembesaran
payudara yang kemudian akan berhenti atau akan tetap bertahan tanpa perubahan
fisik.
0 komentar:
Post a Comment