Berbicara
secara psikologis, tugas utama selama sembilan bulan hamil adalah memasukkan
bayi baru pada rencana jangka panjang, masa depan, perasaan dan gaya hidup Anda. Meskipun
merupakan tantangan yang sama bagi pria dan wanita, Anda bisa mempengaruhi
dengan cara yang berbeda. Kekacauan emosi yang Anda rasakan merupakan kekuatan
positif untuk memandu Anda melewati penyesuaian untuk menjadi seorang ibu atau
ayah. Setelah melewatinya, ada peluang yang baru bahwa Anda secara emosional akan
dipersiapkan dengan baik untuk kehadiran bayi baru. Faktanya, Anda mungkin
memiliki pemikiran alternatif kedua bukan berarti Anda telah membuat kesalahan.
Salah apabila berpikir memiliki bayi untuk menyengkan. Hal paling baik yang
bisa Anda lakukan untuk diri sendiri adalah bersikap terbuka mengenai perasaan
Anda. Jujur, Anda akan menjelaskan pemikiran Anda dan menyiapkan dasar untuk
pertukaran pemikiran yang konstan selama kehamilan (Stoppart, 2007).
Kehamilan
termasuk salah satu periode krisis dalam kehidupan seorang wanita. Tidak dapat
dielak, situasi ini menimbulkan perubahan drastis, bukan hanya fisik tetapi
juga psikologis. Dalam aspek psikologis, timbul pengharapan yang disertai
kecemasan menyambut persiapan kedatangan bayi. Semuanya itu ikut mewarnai
interaksi antara anggota dalam keluarga (Dagun, 2002).
Kehamilan
adalah suatu krisis maturnitas yang
dapat menimbulkan rasa stres, tetapi memberikan makna karena dengan keadaan
tersebut wanita akan menyiapkan diri untuk memberikan perawatan dan mengemban
tanggung jawab yang lebih besar. Krisis kehamilan umumnya berakhir ketika bayi dilahirkan. Titik akhir ini
merupakan pemecahan krisis tersebut, tetapi apakah wanita siap menjalani atau
tidak ini bergantung apakah proses psikologis yang normal selama kehamilan
dapat dia jalani dengan baik atau tidak (Kusmiati, dkk. 2008).
Menurut
Kusmiati (2008) perubahan psikologis ibu hamil dapat dibagi menjadi 3 bagian:
a. Trimester Pertama
Pada
trimester pertama sering dikatakan sebagai masa penentuan untuk membuktikan bahwa
wanita dalam keadaan hamil pada saat
inilah tugas psikologis pertama sebagai calon ibu untuk dapat menerima
kenyataan akan kehamilannya.
b. Trimester kedua
Trimester
kedua sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan atau saat ibu merasa
sehat, ini disebabkan karena pada trimester ini umumnya ibu sudah merasa baik
dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan.
c. Trimester ketiga
Trimester
ketiga tersebut sebagai periode penantian. Pada perioden ini ibu menanti
kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, ibu menjadi tidak sabar untuk
segera melihat bayinya. Ada perasaan tidak menyenangkan ketika bayinya tidak
lahir tepat pada waktunya.
Fase
terakhir pertumbuhan janin berlangsung pada periode tiga bulan terakhir (bulan
ke-7 sampai ke-9). Pada fase ini calon ibu mulai merasakan tertekan dan
gelisah. Semua gejala itu dapat membuat calon ibu merasakan cemas, mudah
tersinggung dan lekas marah seperti pada periode pertama masa kehamilan ibu
sering memikirkan kesehatan dan keamanan janin dan lebih cemas lagi menghadapi
saat-saat bersalin yang sudah dekat (Dagun, 2002).
Hampir
setiap calon orang tua, terutama ibu selalu dikelilingi oleh kecemasan tentang
bayinya, khususnya pada trimester terakhir. Cepatnya persalinan melahirkan bayi
memberikan kecemasan apakah bayi akan tidak normal, apakah Anda akan menjadi
orang tua yang baik, apakah Anda akan melakukan sesuatu yang tolol seperti
menjatuhkan bayi dan apakah Anda bisa mengatasi perawatan dari hari ke hari
pada minggu-minggu pertama. Semua perasaan tersebut cukup wajar dan sebagian
besar wanita mengalaminya. Jika Anda tahu perasaan seperti itu akan muncul dan
wajar secara normal, ini akan membantu menghilangkan kecemasan Anda (Stoppard,
2007).
Semua
wanita hamil pada beberapa tahap merasa khawatir sesuatu menjadi salah satu ada
yang salah dengan bayi. Membayangkan menjadi salah dengan bayi. Membayangkan
kehilangan bayi atau melahirkan bayi mati tidak berdasar dalam realita. Hal ini
lebih berkaitan dengan khayalan kehilangan bayi dalam rahim. Membayangkan bayi
meninggal merupakan bagian dari ketidakpahaman Anda mengenai kesehatan bayi
Anda. Meskipun saya tahu bahwa khayalan semacam ini sangat wajar, saya masih
tetap khawatir memiliki khayalan tersebut. Salah satu cara mengatasinya adalah
mencoba membuangnya dari pikiran dengan bangun dan melanjutkan beberapa aspek
yang menyenangkan dalam mempersiapkan bayi (Stoppard, 2007).
0 komentar:
Post a Comment