Tuesday, 23 July 2013

Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Tentang Denver Development Scrinning Test (DDST II)



BAB I
PENDAHULUAN


A.       Latar Belakang
Memiliki anak sehat dan cerdas adalah dambaan setiap orang tua. Untuk mewujudkan tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan, mengawasi dan merawat anak secara seksama, khususnya memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya (Sulistijani, 2004)
Pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan yang dimulai dari konsepsi sampai dewasa (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009). Peristiwa pertumbuhan ditandai dengan perubahan tentang besarnya, jumlah, ukuran di dalam tingkat sel, organ maupun individu. Sedangkan peristiwa perkembangan pada anak dapat terjadi pada perubahan bentuk dan fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial, emosional, dan intelektual (Hidayat, 2005). Aspek-aspek perkembangan yang dapat dipantau antara lain motorik kasar, motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian (Depkes RI, 2009)
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 2007).
Periode penting dalam tumbuh kembang adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral beserta dasar dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Sehingga setiap penyimpangan perkembangan sekecil apapun pada masa ini akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia kelak dikemudian hari (Soetjiningsih, 2007).
Pada perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian. Perkembangan psikososial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tua dewasa lainnya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Sedangkan lingkungan yang tidak mendukung akan menghambat perkembangan anak (Soetjiningsih, 2007).
Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah upaya melakukan penilaian yang umum digunakan untuk memeriksa anak-anak usia 0-6 tahun dalam mendeteksi  kemajuan perkembangan  mereka. Nama “Denver” diambil, karena tes pemeriksaan  ini diciptakan di University of Colorado Medical Center di Denver (Soetjiningsih, 2007).
Keterlambatan perkembangan ataupun masalah-masalah dalam dalam perkembangan, diperkirakan mencapai hingga 15% dari jumlah anak-anak dibawah diantara usia 0 hingga 5 tahun. (survey di denver)  Ini termasuk keterlambatan dalam bicara dan perkembangan bahasa, perkembangan motorik, perkembangan sosial-emosional dan perkembangan kognitif.  Dan hanya setengahnya yang dapat terdeteksi.  Kebanyakan, pada awalnya,  justru orang tuanya sendiri yang melihat adanya ketidak sempurnaan perkembangan dalam tubuh putra/inya.  Sayangnya dari sekian banyak orang tua yang telah menyadari,  hanya sedikit dari mereka yang mengambil langkah penanganan secara serius (Soetjiningsih, 2007).
Skrining perkembangan merupakan prosedur yang didesain untuk mengidentifikasi anak yang harus mendapatkan penilaian yang lebih intensif. Skrining digunakan untuk mendeteksi deviasi yang tak terduga dari perkembangan normal yang tidak seharusnya ada. Tujuan utama dari skrining adalah untuk mengidentifikasikan secepatnya disabilitas perkembangan pada anak yang beresiko tinggi sehingga penanganan dapat dilakukan pada usia dini dimana penanganan paling efektif. Skrining bukan merupakan tes yang hanya dilakukan pada satu waktu, tetapi lebih merupakan proses dan prosedur yang digunakan pada periode waktu tertentu (Sarwono, 2005)
Oleh karena itu DDSC merupakan sebuah “alat pendeteksi” yang sangat tepat dan rinci untuk mengetahui perubahan hal yang paling kecil dalam perkembangan anak. Melibatkan orang tua dalam proses pengamatannya, dapat bersifat fleksibel dan secara berkesinambungan (Soetjiningsih, 2007).
Beberapa teori perkembangan yang dianut oleh Erik Erikson (2003) tentang perkembangan dari berbagai aspek yang berbeda, namun semua sepakat bahwa proses perkembangan terjadi selangkah-demi selangkah secara urut dan teratur. Erikson mengungkapkan bahwa perkembangan emosional berjalan sejajar dengan pertumbuhan, dan interaksi antara perkembangan fisik dan psikologis. Sedangkan Sigmund Freud terkenal sebagai penggali teori alam bawah sadar dan pakar Psikoanalisis menerangkan bahwa berbagai problem yang dihadapi penderita dewasa ternyata disebabkan oleh gangguan atau hambatan yang dialami selama perkembangan psikososialnya. Jean Piaget adalah pakar paling terkemuka dalam bidang teori perkembangan kognitif. Adapun inti pengertian teori Piaget menurut Monks adalah bahwa perkembangan dipandang sebagai kelanjutan generasi Embrio. Sears mengembangkan teori belajar yang dikaitkan dengan perilaku anak dalam perkembangan. Ia juga sangat menekankan pengaruh orang tua terhadap perkembangan anaknya, ia berpendapat bahwa pola asuh sangat menentukan perkembangan kepribadian anak (Sarwono, 2005)

0 komentar:

Post a Comment