Eklamsi
adalah merupakan kumpulan gejala yang
timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri atas :
hipertensi, proteinuria, dan udema, yang kadang – kadang disertai konvulsi
sampai koma. Ibu tersebut tidak menunjukkan tanda – tanda kelainan vaskuler atau
hipertensi sebelumnya (Wiknjosastro, 2005)
Eklamsi
adalah pre-eklamsi yang memburuk disertai kejang – kejang. Keadaan ini dapat
terjadi pada masa kehamilan khususnya pada trisemister III, pada saat
persalinan dan pada masa nifas. Eklamsi mengancam kehidupan ibu dan janin,
sehingga merupakan keadaan gawat darurat, komplikasi ini merupakan penyebab
kematian ibu tersering setelah pendarahan Depkes, 1996)
Pre–eklamsi berat bila
tidak tertangani dengan baik maka menimbulkan eklamsi yang ditandai dengan
nyeri kepala didaerah frontal, gangguan penglihatan, mual keras, nyeri diepigastrium,
dan hiperrepleksia, bila tidak segera ditangani akan menimbulkan kejang – kejang. pre-eklamsi ringan jarang
sekali menyebabkan kematian ibu, oleh karena itu sebagian besar pemeriksaan
anatomi-patologik berasal dari penderita eklamsi yang meninggal. pada
pemeriksaan akhir-akhir ini pada pemeriksaan biopsy hati dan ginjal ternyata
bahwa perubahan anatomi patogenik pada alat-alat itu pada pre-eklamsi tidak
banyak perubahan dari pada yang ditemukan pada eklamsi. perlu dikemukan bahwa
tidak ada perubahan hispopatogenik yang khas pada pre-eklamsi dan eklamsi. Faktor penyebab pre-eklamsi adalah tekanan darah tinggi,
proteinuria dan udema.
1. Hipertensi
Hipertensi
adalah kondisi ukuran tekanan darah ≥ 140 mmHg (sistolik) dan/atau ≥ 90 mmHg
(diastolic). Berdasarkan penyebab hipertensi di bagi menjadi 2 golongan yaitu hipertensi esensial (Primer) dan
hipertensi sekunder (Ami, 2008)
Gejala
yang paling sering yang di keluhkan pasien dengan hipertensi antara lain nyeri
kepala, gelisah pusing, jantung berdebar kencang, penglihatan kabur, rasa berat
ditengkuk mudah lelah dan sulit tidur. secara objektif ini dibuktikan dengan
pengukuran tekanan darah ( Ami, 2008).
Hipertensi
pada kehamilan merupakan keadaan pada masa kehamilan dengan kenaikan tekanan
darah lebih dari 140/90 mmHg, atau kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari
30 mmHg dan atau diastol lebih dari 140/90 mmHg. kenaikan tekanan darah
tersebut terjadi akibat kehamilan. Hipertensi pada kehamilan yang sering
dijumpai adalah : pre-eklamsi dan eklamsi.
2. Udema
Udema
ialah
penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari
kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Udema pretibial yang ringan sering
ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan
diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak
yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau
meninggikan kaki. Udema yang mengkhawatirkan ialah udema yang muncul mendadak dan cenderung meluas. Udema biasa menjadi menunjukkan adanya
masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan tangan,
bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan
fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dan
lain-lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau
pre-eklampsi (Depkes RI, 2005).
3. Proteinuria
Proteinuria adanya protein serum yang berlebihan dalam
urine, seperti pada penyakit ginjal atau setelah latihan pisik yang berat
(Dorland, 2012)
Protein darah dalam bentuk albumin dan gamaglobulin dapat
menurun pada triwulan pertama, sedangkan fibrinogen meningkat. Pada post partum
dengan terjadinya hemokonsentrasi dapat terjadi tromboflebitik (Manuaba, 2011)
Penyebab proteinuria adalah
1)
Sekret vagina atau
cairan amnion dapat mengkontaminasi urine sehingga terdapat proteinuria
2)
Kateteritasi tidak
dianjurkan karena dapat mengakibatkan infeksi
3)
Infeksi kandung
kencinf, anemia berat, pajah jantung, partus lama juga dapat menyebabkan
proteinnuria
4)
Darah dalam urine,
skitosomiassis, kontaminasi darah vagina dapat menghasilkan proteinuria positif
palsu.
0 komentar:
Post a Comment