2.3.1. Pengertian kenakalan
remaja
Kenakalan remaja meliputi
semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan
oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang
di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah
mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui
masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.
Ia berada pada masa transis.
Kenakalan remaja adalah pelampiasan masalah yang dihadapi oleh
kalangan remaja yang tindakannya menyimpang. Menurut ahli sosiologi Kartono,
istilah kenakalan remaja adalah Juvenile delinquency. Istilah ini merupakan
gejala patolosis sosial pada remaja, yang disebabkan oleh suatu bentuk
pengabaian social. (Romdoni, 2011)
Kenakalan remaja adalah pelampiasan masalah yang dihadapi oleh
kalangan remaja yang tindakannya menyimpang. Kenakalan Remaja atau dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis
sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.
Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang (Kartono, 2007)
2.3.2. Penyebab
terjadinya kenakalan remaja
Perilaku
‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar
(eksternal).
Faktor
internal:
1. Krisis identitas: Perubahan
biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk
integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam
kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja
terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
2. Kontrol diri yang
lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari
dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat
diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah
mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan
kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor
eksternal:
1. Keluarga dan Perceraian
orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan
antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan
yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan
pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi
penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2. Teman sebaya yang kurang
baik
3. Komunitas/lingkungan
tempat tinggal yang kurang baik.
2.3.3. Jenis-Jenis kenakalan remaja
a. Membolos
sekolah
b. Kebut-kebutan di jalanan
c. Penyalahgunaan narkotika
d. Perilaku seksual pranikah
e. Perkelahian
antar pelajar
0 komentar:
Post a Comment