BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Berlakang.
Masa remaja menurut Mappiare
berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13
tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi
menjadi 3 bagian yaitu 12 atau 13 tahun remaja awal dan 17 atau 18 tahun adalah
remaja menengah, dan usia 21 atau 22 tahun adalah remaja akhir (Asrori, 2011).
Fluor albus
(Leukorea) atau
keputihan, walaupun tidak mengandung bahaya maut (kecuali pada korsioma
servisis uteri), cukup mengganggu penderita baiki fisik maupun mental, sifat
dan banyaknya keputihan dapat memberi petunjuk kearah etologinya.
Masalah
keputihan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita.
Keputihan adalah keluarnya sekret atau cairan dari vagina. Sekret tersebut
dapat bervariasi dalam konsistensi, warna dan bau. Keputihan dapat diartikan
sebagai semacam lendir yang keluar terlalu banyak, warnanya putih seperti sagu
kental dan agak kekuning-kuningan, jika slim atau lendir ini tidak terlalu
banyak, tidak menjadi persoalan. Umumnya wanita yang menderita keputihan
mengeluarkan lendir tersebut terlalu banyak dan menimbulkan bau yang tidak
enak. Ini disebabkan karena terjadinya peradangan dan infeksi pada liang
vagina. Jika keputihan sudah berlarut-larut dan menjadi berat, maka kemungkinan
wanita yang bersangkutan akan menjadi mandul (Wijayanti, 2009).
Keputihan
adalah cairan yang keluar dari vagina. Dalam keadaan biasa, cairan ini tidak
sampai keluar, namum belum tentu bersifat patologis. Pengertian lain setiap
cairan yang keluar dari vagina selain darah, dapat berupa sekret, transsudasi,
atau eksudat dari organ atau lesi dari saluran genital. Cairan normal vagina
yang berlebih, jadi hanya bersifat sekresi dan transsudasi yang berlebih tidak
termasuk eksudat. Sumber cairan ini dapat berasal dari sektresi vulva, cairan
vagina, sekresi serviks, sekresi uterus, atau sekresi tuba falopii, yang
dipengaruhi fungsi ovarium (Mansjoer, 2009).
Keputihan yang dialami remaja saat ini akibat
faktor keinginan remaja putri untuk melakukan hubungan intim, 56% remaja putri
berusia 13-16 tahun sudah pernah berhubungan intim. Keputihan yang dialami
remaja dalam 3bulan berturut-turut dan tidak diobati dengan benar akan
menyebabkan terjadinya kanker servik (Octaviyani, 2008)
Faktor-faktor yang memicu berkembangnya keputiahan antara lain karena
pengetahuan yang rendah, apalagi remaja yang secara biologis servik-nya
belum matang. Karena berada dalam masa peralihan, maka pada remaja sering
ditemukan masalah-masalah yang berkaitan erat dengan tumbuh kembang tubuhnya.
Terutama dalam hal ini adalah organ reproduksi yang memberi dampak besar terhadap
kehidupan remaja di masa datang. Terlebih pada remja putri yang memang
diciptakan Tuhan Yang Maha Esa dengan bentuk dan fungsi tubuh yang sangat
istimewah dan juga sangat rentan terhadap gangguan dari luar, dalam hal ini
Infeksi pada Saluran Reproduksi (ISR) dengan gejala yang umum adalah keputihan.
Manuaba dalam bukunya memaparkan bahwa keputihan merupakan manifestasi klinik
dari berbagi macam infeksi. Reaksi kejiwaan ini bermanifestasi sebagai ras
kecemasan yang berlebihan, minder bahkan membatasi kegiatan sosialnya. Ditambah
lagi remaja putri pada umumnya malu untuk menceritakan masalah yang berkaitan
organ kelamin apalagi untuk memeriksakannya (Depkes RI, 2009).
Untuk itulah sangat penting bagi remaja
putri untuk mendapat pengetahuan yang memadai kesehatan reproduksi khususnya
keputihan agar mereka tahu bagai mana seharusnya mereka bersikap ketika
menghadapi keputihan yang nantinya akan berpengaruh terhadap keputihan yang
dialaminya, apakah berperilaku sehat atau tidak sehat (Depkes RI, 2009).
Jumlah wanita di Dunia yang permah mengalami
keputihan 75%, sedangkan wanita Eropa yang mengalami keputihan sebesar 25%. Di
Indonesia sebanyak 75% wanita pernah mengalami keputihan minimal satu kali
dalam hidupnya dan 45% diantaranya bisa mengalami keputihan sebanyak dua kali
atau lebih (BKKBN, 2011).
Berdasarkan data statistik Indonesia tahun
2012 dari 43,3 juta jiwa remaja berusia 15-24 tahun di Indonesia berperilaku
tidak sehat. Remaja putri Indonesia dari 23 juta jiwa berusia 15-24 tahun 83,3%
pernah berhubungan seksual, yang merupakan salah satu penyebab terjadinya
keputihan.
0 komentar:
Post a Comment