Thursday, 13 June 2013

Gambaran Karakteristik Bidan Desa Tentang Asuhan Persalinan Normal Di Puskesmas



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal dalam kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan keluarga. Peranan ibu adalah melahirkan bayinya, sedangkan peranan keluarga adalah memberikan bantuan dan dukungan pada ibu ketika terjadinya proses persalinan. Dalam hal ini peranan petugas kesehatan tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan kepada ibu agar seluruh rangkaian proses persalinan berlangsung dengan aman baik bagi ibu maupun bagi bayi yang dilahirkan (Sumarah, 2008).
Setiap kehamilan merupakan resiko dan sebagian besar resiko tersebut tidak dapat diduga. Persalinan pertama merupakan hal yang paling berbahaya bagi ibu dan bayinya (Unicef, 2006).
Lebih dari 50 ibu meninggal dunia setiap hari karena berbagai masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan. Hingga saat ini masih banyak ibu yang menderita komplikasi kehamilan yang mengancam kehidupan atau menyebabkan kecacatan berat pada ibu dan bayinya (Unicef, 2006).
Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang, terutama disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan, eklamsi, sepsis dan komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab utama kesakitan dan kematian ibu tersebut sebenarnya dapat dicegah. Melalui upaya pencegahan yang efektif, beberapa negara berkembang dan hampir semua negara maju, berhasil menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu ketingkat yang sangat rendah (JNPK-KR, 2008).
Persalinan normal yaitu proses pengeluaran buah kehamilan cukup bulan yang mencakup pengeluaran bayi, plasenta dan selaput ketuban, dengan presentasi kepala (posisi belakang kepala), dari rahim ibu melalui jalan lahir (baik jalan lahir lunak maupun kasar), dengan tenaga ibu sendiri (tidak ada intervensi dari luar) (Chapman, 2006). Setiap intervensi yang akan diaplikasikan bidan dalam asuhan persalinan normal harus memiliki alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang manfaat intervensi tersebut bagi kemajuan dan keberhasilan proses persalinan (JNPK-KR, 2008).
Bidan adalah orang yang berada di posisi istimewa yang bertugas memberikan asuhan dan dukungan selama masa-masa penting dalam kehidupan seseorang wanita. Tanggung jawab bidan adalah memonitor kondisi ibu dan janin dalam uterus, mengenali adanya abnormalitas yang mungkin membutuhkan penanganan dan tindakan yang tepat dari dokter. Tujuan asuhan kebidanan adalah untuk membantu kelahiran seorang bayi yang sehat, keluar dengan sehat dan memuaskan ibu. Dukungan dan bantuan pada ibu membantu mengurangi kecemasan (Henderson, 2006).
Fokus asuhan persalinan normal adalah persalinan bersih dan aman serta mencegah terjadinya komplikasi. Hal ini merupakan pergeseran paradigma dari menunggu terjadinya dan kemudian menangani komplikasi menjadi pencegahan komplikasi. Persalinan bersih dan aman serta mencegah komplikasi selama dan pasca persalinan terbukti mampu mengurangi kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru lahir. Setiap intervensi yang akan diaplikasikan dalam asuhan persalinan normal harus mempunyai alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang mamfaat intervensi tersebut bagi kemajuan dan keberhasilan proses persalinan (JNPK-KR, 2008).
Penyebab langsung kematian ibu terutama disebabkan pendarahan 50%, Eklamsi 13 %, Infeksi 10%, Komplikasi Abortus 11%,  partus lama 9%, sedangkan  penyebab tidak langsung, untuk ibu hamil menderita KEP 37 % Anemia (Hb < 11 gr%) 40 %. Kejadian anemia pada ibu hamil akan meningkatkan resiko terjadinya kematian ibu dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia (Depkes RI, 2005)
Peranan bidan dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah peranan profesional yang mana setiap tahap dari perkembangan persalinan harus memenuhi standar kebidanan yang berlaku, bidan bertanggung jawab atas semua tindakan yang diberikan terhadap setiap perkembangan persalinan mulai kala 1 sampai 4 dan sesuai dengan standar kebidanan yang baku.
Penyebaran masalah kesehatan berbeda untuk tiap individu, kelompok dan masyarakat dibedakan atas tiga macam yaitu : Ciri-ciri manusia/karakteristik, tempat dan waktu. Menurut Azwar, Azrul (2003) salah satu faktor yang menentukan terjadinya masalah kesehatan di masyarakat adalah ciri manusia atau karakteristik .Yang termasuk dalam unsur karakteristik manusia antara lain: umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan,status sosial ekonomi,ras/etnik,dan agama
Pengetahuan adalah merupakan  hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003)
Pelatihan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan tidak dari awal tetapi sekedar menambah pengetahuan dan keterampilan sehingga sesuai dengan klasifikasi yang diharapkan (Azwar, 2003).
Masa kerja merupakan, masa yang di jalankan seorang dalam melakukan pekerjaannya, dihitung mulai pertama memulai pekerjaan. masa kerja dapat meningkatkan pengalaman dan pengetahuan tentang pekerjaan yang dilakukan, sehingga dapat mencari solusi terhadap suatu masalah berdasarkan pengalaman pada tugas terdahulu (www.tempointeraktif.com).

0 komentar:

Post a Comment