BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Persalinan
dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal dalam kehidupan.
Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan keluarga.
Peranan ibu adalah melahirkan bayinya, sedangkan peranan keluarga adalah
memberikan bantuan dan dukungan pada ibu ketika terjadinya proses persalinan.
Dalam hal ini peranan petugas kesehatan tidak kalah penting dalam memberikan
bantuan dan dukungan kepada ibu agar seluruh rangkaian proses persalinan
berlangsung dengan aman baik bagi ibu maupun bagi bayi yang dilahirkan
(Sumarah, 2008).
Setiap
kehamilan merupakan resiko dan sebagian besar resiko tersebut tidak dapat
diduga. Persalinan pertama merupakan hal yang paling berbahaya bagi ibu dan
bayinya (Unicef, 2006).
Lebih
dari 50 ibu meninggal dunia setiap hari karena berbagai masalah yang berkaitan
dengan kehamilan dan persalinan. Hingga saat ini masih banyak ibu yang
menderita komplikasi kehamilan yang mengancam kehidupan atau menyebabkan
kecacatan berat pada ibu dan bayinya (Unicef, 2006).
Tingginya kasus
kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang, terutama disebabkan
oleh perdarahan pasca persalinan, eklamsi, sepsis dan komplikasi keguguran.
Sebagian besar penyebab utama kesakitan dan kematian ibu tersebut sebenarnya
dapat dicegah. Melalui upaya pencegahan yang efektif, beberapa negara
berkembang dan hampir semua negara maju, berhasil menurunkan angka kesakitan
dan kematian ibu ketingkat yang sangat rendah (JNPK-KR, 2008).
Persalinan normal yaitu proses
pengeluaran buah kehamilan cukup bulan yang mencakup pengeluaran bayi, plasenta
dan selaput ketuban, dengan presentasi kepala (posisi belakang kepala), dari
rahim ibu melalui jalan lahir (baik jalan lahir lunak maupun kasar), dengan
tenaga ibu sendiri (tidak ada intervensi dari luar) (Chapman, 2006).
Setiap intervensi yang akan diaplikasikan bidan dalam asuhan persalinan normal
harus memiliki alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang manfaat intervensi
tersebut bagi kemajuan dan keberhasilan proses persalinan (JNPK-KR, 2008).
Bidan adalah
orang yang berada di posisi istimewa yang bertugas memberikan asuhan dan
dukungan selama masa-masa penting dalam kehidupan seseorang wanita. Tanggung
jawab bidan adalah memonitor kondisi ibu dan janin dalam uterus, mengenali
adanya abnormalitas yang mungkin membutuhkan penanganan dan tindakan yang tepat
dari dokter. Tujuan asuhan kebidanan adalah untuk membantu kelahiran seorang
bayi yang sehat, keluar dengan sehat dan memuaskan ibu. Dukungan dan bantuan
pada ibu membantu mengurangi kecemasan (Henderson, 2006).
Fokus
asuhan persalinan normal adalah persalinan bersih dan aman serta mencegah
terjadinya komplikasi. Hal ini merupakan pergeseran paradigma dari menunggu
terjadinya dan kemudian menangani komplikasi menjadi pencegahan komplikasi.
Persalinan bersih dan aman serta mencegah komplikasi selama dan pasca
persalinan terbukti mampu mengurangi kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru
lahir. Setiap intervensi yang akan diaplikasikan dalam asuhan persalinan normal
harus mempunyai alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang mamfaat intervensi
tersebut bagi kemajuan dan keberhasilan proses persalinan (JNPK-KR, 2008).
Penyebab
langsung kematian ibu terutama disebabkan pendarahan 50%, Eklamsi 13 %,
Infeksi 10%, Komplikasi Abortus 11%,
partus lama 9%, sedangkan penyebab
tidak langsung, untuk ibu hamil menderita KEP 37 % Anemia (Hb < 11 gr%) 40
%. Kejadian anemia pada ibu hamil akan meningkatkan resiko terjadinya kematian
ibu dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia (Depkes RI, 2005)
Peranan bidan
dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah peranan profesional yang mana
setiap tahap dari perkembangan persalinan harus memenuhi standar kebidanan yang
berlaku, bidan bertanggung jawab atas semua tindakan yang diberikan terhadap
setiap perkembangan persalinan mulai kala 1 sampai 4 dan sesuai dengan standar
kebidanan yang baku.
Penyebaran masalah kesehatan berbeda untuk tiap individu, kelompok dan
masyarakat dibedakan atas tiga macam yaitu : Ciri-ciri manusia/karakteristik,
tempat dan waktu. Menurut Azwar, Azrul (2003) salah satu faktor yang menentukan
terjadinya masalah kesehatan di masyarakat adalah ciri manusia atau
karakteristik .Yang termasuk dalam unsur karakteristik manusia antara lain:
umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan,status sosial
ekonomi,ras/etnik,dan agama
Pengetahuan
adalah merupakan hasil dari “tahu” dan ini
terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang
(Notoatmodjo, 2003)
Pelatihan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan tidak
dari awal tetapi sekedar menambah pengetahuan dan keterampilan sehingga sesuai
dengan klasifikasi yang diharapkan (Azwar, 2003).
Masa kerja merupakan, masa yang di jalankan seorang dalam
melakukan pekerjaannya, dihitung mulai pertama memulai pekerjaan. masa kerja
dapat meningkatkan pengalaman dan pengetahuan tentang pekerjaan yang dilakukan,
sehingga dapat mencari solusi terhadap suatu masalah berdasarkan pengalaman
pada tugas terdahulu (www.tempointeraktif.com).
0 komentar:
Post a Comment