Sunday, 2 June 2013

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Tentang Amenorea Sekunder Di Desa



BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang.
Menstruasi atau haid merupakan periode pengeluaran cairan darah dari uterus, yang disebabkan oleh lepasnya endometrium. Lamanya menstruasi biasanya 3-5 hari. Menstruasi yang pertama atau menarche biasanya dimulai antara umur 10-16 tahun. Hal ini tergantung pada berbagai faktor termasuk kesehatan wanita, status nutrisi dan berat badan tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi kira-kira berlangsung sekali dalam sebulan sampai wanita mencapai umur 45-50 tahun, hal ini tergantung pula pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya. Akhir kemampuan wanita bermenstruasi disebut menoupause dan menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita (Safira, 2006).
Amenorea adalah keadaan tidak adanya menstruasi untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut. Amenorea terbagi menjadi amenorea fisiologik dan patologik. Amenorea fisiologik yaitu terdapat dalam masa sebelum pubertas, masa kehamilan, masalaktasi, dan sesudah menopause. Amenorea patologik yaitu amneorea yang terjadi karena sebab tertentu diluar amenorea fisiologik. Amenorea dapat dibagi menjadi amenorea primer dan amenorea sekunder.
Amenorea sekunder adalah penderita pernah mendapatkan menstruasi, tetapi kemudian tidak mendapatkan lagi atau 6 siklus setelah sebelumnya mendapatkan siklus menstruasi biasa. Angka kejadian berkisar antara 1 – 5%. Adanya amenorea sekunder lebih menunjuk kepada sebab-sebabyang timbul kemudian dalam kehidupan wanita, seperti gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor, penyakit infeksi dan lain-lain
Frekuensi Amerika Serikat Setiap tahun, sekitar 5-7% wanita mengalami amenore sekunder selama 3bulan. Internasional Tidak ada bukti menunjukkan bahwa prevalensi amenore bervariasi menurut asal-usul kebangsaan atau kelompok etnis. Namun, faktor lingkungan setempat yang berhubungan dengan gizi dan prevalensi penyakit kronis diragukan berpengaruh. Misalnya, usia menstruasi pertama (menarche) bervariasi tergantung lokasi geografis, seperti yang ditunjukkan oleh sebuah studi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yang membandingkan 11 negara,melaporkan rata-rata usia menarche dari 13-16 tahun. Data terbaru adanya peningkatan tingkat obesitas di seluruh dunia juga berkontribusi untuk onset menarche yang lebih awal dan meningkatan prevalensi gangguan menstruasi terkait obesitas, terutama di daerah di mana obesitas lebih dominan. Paparan racun lingkungan, yaitu hormonally active endocrine disruptors dapat juga meningkatkan gangguan haid dan gangguan reproduksi didaerah endemik.
Purwatyastuti (2008) mengemukakan bahwa amenorea dialami oleh banyak perempuan hampir di seluruh dunia, sekitar 70-80% wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang dan Indonesia. Menurut data salah satu peneliti gejala yang paling banyak dilaporkan adalah 40% merasakan hot flashes, 38% mengalami sulit tidur, 37% merasa cepat lelah dalam bekerja, 35% sering lupa, 33% mudah tersinggung, 26% mengalami nyeri pada sendi dan merasa sakit kepala yang berlebihan 21% dari seluruh jumlah wanita premenopause.
Beberapa wanita mengalami sebuah kondisi yang dikenal sebagai amenore, atau kegagalan bermenstruasi selama masa waktu perpanjangan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor termasuk stres, hilang berat badan, olahraga berat secara teratur, atau penyakit. Sebaliknya, beberapa wanita mengalami aliran menstruasi yang berlebihan, kondisi yang dikenal sebagai menoragi. Tidak hanya aliran darah menjadi banyak, namun dapat berlangsung lebih lama dari periode (Henderson, 2004).

0 komentar:

Post a Comment