Perdarahan
pada kehamilan muda adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 22
minggu.
Seseorang ibu dengan kadar hemoglobin normal akan dapat menyesuaikan diri
terhadap kehilangan darah yang akan berakibat fatal pada yang anemia (Depkes,
2008)
1. Etiologi
Perdarahan
yang terjadi saat hamil muda disebabkan oleh beberapa hal, antara lain
keguguran (abortus), kehamilan di luar kandungan (Kehamilan Ektopik Terganggu),
ataupun hamil anggur. Meskipun tanda dan gejala yang sama dari ketiga penyakit
itu adalah perdarahan, ada gejala lain yang mesti kita ketahui tentang
masing-masing kasus tersebut.:
a. Keguguran
Keguguran
atau dalam bahasa medis biasa dikenal sebagai abortus adalah berakhirnya
kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar. Ada juga definisi lain yang
menyebutkan bahwa abortus adalah berakhirnya kehamilan pada umur kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin < 500 gram.
Keguguran
dibagi menjadi 2, keguguran spontan dan buatan. Keguguran spontan sendiri
sebabnya belum jelas, tapi dari beberapa literatur disebutkan ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi keguguran. Pertama ialah perkembangan sel telur
yang abnormal secara struktur maupun genetiknya. Selanjutnya adalah kondisi
ibu. Ibu harus memperhatikan dirinya sendiri seperti saat terkena demam,
infeksi akut (pneumonia, tifus, dsb), penyakit-penyakit kronis (misalnya kelainan
hormon), dan trauma (riwayat operasi atau kecelakaan saat hamil). Dan yang
terakhir adalah kelainan rahim seperti serviks yang inkompeten, ada tumor di
rahim, atau bahkan kelainan bentuk rahim yang dibawa dari lahir.
Sedangkan
abortus buatan adalah keguguran yang disengaja, bisa karena ada alasan medis
ataupun tanpa alasan medis yang melanggar hukum. Tanda-tanda dari keguguran
adalah perdarahan, atau bahkan keluarnya ‘sesuatu’ seperti daging. Gejala yang
juga bisa ditemukan adalah nyeri yang terus-terusan, seperti orang mau
melahirkan. Namun mungkin saja perdarahan tidak disertai rasa nyeri. Kalau ibu
hamil sudah menemui tanda-tanda seperti itu, segera hubungi dokter, sebaiknya
jangan ditunda lagi.
b. Kehamilan di luar
kandungan (Kehamilan Ektopik Terganggu)
Kehamilan ektopik adalah kehamilan di
tempat yang luar biasa. Tempat kehamilan normalnya di rongga rahim. Kehamilan
di tempat selain rongga rahim dapat terjadi di saluran telur, di indung telur,
di rongga perut, dan tempat lainnya. Paling sering kehamilan ektopik terjadi di
saluran telur. Ada beberapa penyebab terjadinya kehamilan di luar rongga rahim,
antra lain infeksi pada saluran telur, ada riwayat operasi saluran telur,
adanya cacat bawaan, kehamilan ektopik sebelumnya, penggunaan alat kontrasepsi dalam
rahim, dan abortus buatan. Kehamilan ektopik biasanya baru memberikan
gejala-gejala yang jelas dan khas kalau sudah terganggu.
Tanda dan gejala kehamilan ektopik
terganggu di daerah saluran telur adalah terlambat haid, nyeri perut di bagian
bawah yang tiba-tiba dan sangat nyeri, kadang-kadang nyerinya lebih terasa di
sebelah kiri atau kanan, keluarnya darah berwarna coklat tua dan sedikit,
pusing dan bahkan bisa pingsan akibat perdarahan di dalam. Gejala lainnya yang
juga dapat timbul antara lain adalah nyeri saat perut dipegang, pembesaran
rahim (namun biasanya besarnya rahim lebih kecil dari usia kehamilan yang
seharusnya), dan gangguan kencing. Jika seorang wanita (terutama yang sudah
pernah berhubungan seksual) menemukan tanda dan gejala, harus segera menemui
dokter karena diagnosanya harus ditegakkan dengan cepat.
c. Hamil Anggur (Mola Hydatidosa)
Hamil
anggur atau dalam bahasa kedokterannya disebut Mola Hydatidosa adalah salah
satu jenis tumor yang jinak dari lapisan korion (salah 1 lapisan yang melapisi
bayi). Kejadian dari hamil anggur ini berhubungan dengan usia dan status sosial
ekonomi seseorang. Mola biasanya terjadi pada wanita usia di bawah 20 ataupun
di atas 45 tahun. Dari suatu sumber juga dikatakan bahwa banyak melahirkan dan
kurang gizi menjadi salah 1 faktor risiko terjadinya mola.
Mola
dibagi menjadi 2 tipe, mola komplit dan mola sebagian. Mola komplit adalah
seluruh kehamilannya berupa hamil anggur. Sedangkan mola sebagian adalah di
dalam kehamilan masih bisa ditemukan janin. Hamil mola biasa disebut hamil
anggur karena isi kehamilannya berupa gelembung-gelembung sebesar butir kacang
hijau sampai sebesar buah anggur. Tanda dan gejala pada hamil anggur adalah
perdarahan yang kadang sedikit kadang banyak, keluar gumpalan berbentuk seperti
gelembung-gelembung telur ikan, tanda-tanda anemia (pucat, pusing), rahim lebih
besar dari usia kehamilan, muntah lebih sering terjadi, tidak ada tanda-tanda
adanya janin (seperti tidak ada bunyi jantung anak dan tidak tampak rangka
janin pada rotgen foto).
Jika
seorang wanita memiliki tanda-tanda seperti di atas, sebaiknya segera
menghubungi dokter. Mola harus segera diketahui karena jika tidak, dapat
berprogres manjadi tumor ganas yang disebut koriokarsinoma.
Dengan
begitu banyaknya kemungkinan yang terjadi dari perdarahan pada hamil muda, maka
sudah sebaiknya para wanita hamil bisa lebih memperhatikan kondisi dirinya
sendiri dan janin yang ada di kandungannya.
0 komentar:
Post a Comment