1. Perubahan
Perubahan adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat
dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja
organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan lingkungan. Perubahan terlihat dari adanya perubahan bentuk luar atau dalam
suatu makhluk hidup sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat
hidupnya. Perubahan ini bersifat tetap dan khas untuk setiap jenis sehingga
bisa diwariskan kepada keturunannya (Ferrer, 2006)
Setiap
manusia tentu menginginkan agar hidupnya sukses. Untuk
dapat hidup sukses ia harus senantiasa beradaptasi
(menyesuaikan diri) dengan lingkungan. Dengan penyesuaian diri ia akan
mengalami perubahan-perubahan kearah yang lebih maju (modern). Sebagai makhluk
hidup, manusia memiliki daya upaya untuk dapat menyesuaikan diri, baik secara
aktif maupun pasif. Seseorang aktif melakukan penyesuaian diri bila terganggu
keseimbangannya, yaitu antara kebutuhan dan pemenuhan. Untuk itu ia akan
merespon dari tidak seimbang menjadi seimbang. Bentuk ketidakseimbangan yang
dapat muncul yaitu: bimbang/ragu, gelisah, cemas, kecewa, frustasi,
pertentangan (conflict), dsb. Penyesuaian diri seseorang dengan lingkungannya
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain: jenis kelamin, umur, motivasi,
pengalam, serta kemampuan dalam mengatasi masalah. Dua bentuk ketidakseimbangan
yang perlu mendapat perhatian yaitu Frustasi dan konflik (Meliani, 2006)
2. Psikologis
Sedangkan gangguan
psikologis adalah Perubahan psikologi pada ibu hamil merupakan hal yang normal
dan merupakan hal yang individual. Didasarkan pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada
pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini diperlukan proses
belajar melalui serangkaian aktifitas(Ferrer, 2005)
3. Kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan Janin intrauterin mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2007). Lamanya kehamilan dari
ovolasi sampai partus kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300
hari (43 minggu) (Prawirohardjo, 2007).
Kehamilan merupakan suatu proses yang
alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat,
yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang
pria sangat besar kemungkinan akan mengalami kehamilan (Mandriwati, 2008).
Tanda-tanda kehamilan merupakan
saat yang paling dinantikan oleh seorang perempuan yang menginginkan dirinya
memiliki seorang buah hati dambaan keluaga (family hoping). Dengan
terjadinya kehamilan menandakan bahwa pasangan suami isteri memiliki tingkat
kesuburan yang baik dan hal ini juga menandakan bahwa mereka tidak
memiliki masalah kesehatan yang berarti. Dengan datangnya tanda-tanda kehamilan,
hadirnya seorang buah hati dalam keluarga mereka tinggalah menunggu waktu.
Keluarga terasa semakin lengkap dengan kehadiran buah hati yang dinanti. Namun
ada kalanya, pasangan suami isteri belum mengetahui secara betul mengenai tanda-tanda
kehamilan ini. Mereka kadang masih bingung membedakan mana
tanda-tanda kehamilan (pregnancy symptoms) sebenarnya dengan
tanda akan datang menstruasi, karena banyak kasus terjadi bahwa tanda-tanda
kehamilan biasanya mirip dengan tanda-tanda akan datang menstruasi.
Ketidaktahuan mengenai hal ini juga menyebabkan beberapa kasus terjadinya
keguguran (miscarriage).
0 komentar:
Post a Comment