Sekitar 5 - 10% kasus hipertensi dapat
ditemukan penyebabnya disebut hipertensi sekunder karena hal ini di sebabkan
oleh penyakit atau kelainan lain (Sheps,
2005).
Menurut Shep, 2005, Penyebab hipertensi
sekunder diantaranya 1). Kelainan ginjal
Ginjal
yang polikisti ( ini suatu kelainan yang menurun) dan penyakit ginjal yang
lainnya yang berakhir dengan kerusakan ginjal yang bias menjadi gagal ginjal
kronis. Ginjal lalu tidak dapat membuang garam, air dan produk sisa secara
normal.
2). Disfungsi Tiroid
Hipertiroidisme,
Produksi
berlebihan hormon tiroid dapat meningkatkan darah sistolik serta frekuensi
denyut jantung. Tanda dan gejalanya mudah gugup, keringat berlebihan, mudah
kepanasan, berdebar-debar, tremor, lelah, berat badan turun dan bola mata
menonjol.
Hipotiroidisme,
Penurunan
produksi hormon tiroid dapat juga meningkatkan tekanan darah baik sitolik maupun diastolik. Tanda
dan gejalanya: tidak tahan dingin, mudah lelah, fungsi-fungsi tubuh melambat,
kenaikan berat badan, kulit kasar, suara rendah dan parau. Keadaan ini dapat
terjadi setelah pengobatan terhadap tiroid yang aktivitasnya berlebihan atau
peradangan kelenjar tiroid.
3). Penggunaan
obat-obat terlarang
Obat-obatan
seperti kokain dan amfetamin dapat menyebabkan hipertensi karena penyempitan
arteri yang memasok darah ke jantung, hal ini mengakibatkan frekuensi denyut
jantung meningkat atau merusak otot jantung.
0 komentar:
Post a Comment