BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fraktur adalah 1. pemecahan suatu bagian khususnya tulangp, 2. Pecah atau ruktur
pada tulang. ( Dorland,2012)
Fraktur adalah terputusnya
kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan umumnya di sebabkan oleh ruda paksa.
( Sneltzer,C, 2002)
Fraktur femur dapat
terjadi pada beberapa tempat, bila bagian kaput, colum, atau trokhanterik femur
yang terkena, terjadilah fraktur pinggul. Fraktur juga dapat terjadi pada
batang femur dan diaerah lutut (Fraktur Suprakondiler dan kondiler) ( Sneltzer,C, 2002)
Fraktur di bagi dalam beberapa jenis,
yaitu fraktur komplet, yaitu patah pada seluruh garis tengah tulang dan
biasanya mengalami pergeseran (bergeser
dari posisi normal), fraktur tidak komplet, patah hanya
terjadi pada sebagian dari garis tengah tulang, fraktur tertutup (fraktur
simple) tidak menyebabkan robeknya kulit, fraktur terbuka (fraktur komplikata/
kompleks) merupakan fraktur dengan luka pada kulit atau membrane mukosa sampai
kepatahan tulang (Smeltzer, 2002).
Penyebab fraktur
adalah trauma yaitu Dibagi menjadi dua, yaitu: Trauma
langsung, yaitu benturan pada tulang. Biasanya penderita terjatuh dengan posisi
miring dimana daerah trokhanter mayor
langsung terbentur dengan benda keras (jalanan). Trauma tak langsung,
yaitu titik tumpuan benturan dan fraktur berjauhan, misalnya jatuh terpeleset
di kamar mandi pada orangtu.( Hidayat, 2008)
Tanda dan gejala fraktur adalah Nyeri
hebat di tempat fraktur. Tak mampu menggerakkan ekstremitas bawah. Rotasi luar dari kaki
lebih pendek. Diikuti tanda gejala fraktur secara umum, seperti
: fungsi berubah, bengkak, kripitasi, sepsis pada fraktur, deformitas (Hidayat, 2008)
Fraktur sering kali terjadi di negara
kita, khususnya di kota.
Ratusan orang meninggal dan luka-luka tiap tahun karena peristiwa ini. Fraktur
sering terjadi pada laki-laki remaja dan dewasa yang umumya sering menggunakan
kenderaan dan melakukan aktivitas berat yang tidak terkontrol. Negara indonesia,
kasus fraktur femur sangat tinngi. Trauma merupakan pembunuh nomor tiga di indonesia.
Menurut data Kepolisian Republik Indonesia tahun 2003, jumlah fraktur fibula di
jalan mencapai 13.399 kejadian 6.142 orang mengalami luka berat, dan 8.694
mengalami luka ringan. Dengan data itu,rata-ratasetiap hari, terjadi 40
fraktur femur
yang menyebabkan 30 orang meninggal dunia. (Amrizal, 2007)
0 komentar:
Post a Comment