Bayi
demam yang disebabkan oleh Flu, batuk, pnemonea,
Ikterus, hipertermi, diare dan penyakit lainnya. Demam juga timbul karena hanya
menderita batuk pilek saja atau infeksi
virus lainnya. menderita penyakit demam dan sesak nafas yang merupakan suatu
tanda pneumonia. Demam dan ruam yang menyeluruh merupakan tanda-tanda utama
penyakit Campak. Sedangkan demam akut 2 sampai 7 hari, lemah, cengeng. Bayi
yang merasa sakit akan bereaksi dengan cara menghisap jarinya, mengayunkan
tubuh, membenturkan kepalanya, wajah bayi akan tampak pucat. tubuh berada dalam
kondisi waspada. (Depkes RI, 2005).
Menurut Depkes
RI (2004) system kekebalan tubuh ada 2 yaitu:
1. Kekebalan
aktif
Kekebalan aktif terjadi sebagai akibat stimulasi
sitem imunologi yang menghasilkan antigen spesifik humoral (antibody) dan
kekebalan seluler. Tidak seperti kekebalan pasif, kekebalan aktif biasanya
dapat bertahan untuk beberapa yahun dan sering sampai seumur hidup.
Salah satu cara untuk mendapatkan kekebalan aktif
adalah bila seseorang menderita sesuatu penyakit. Secara umum dapat dikatan,
setelah seseorang sembuh dari suatu penyakit mereka menjadi kebal terhadap
penyakit tersebut sampai seumur hidup. Perlindungan yang menetap untuk beberapa
tahun sesudah infeksi dikenal sebagai memori kekebalan. Setelah adanya paparan
antigen terhadap system kekebalan, sel limfosit (sel limfosit B memori) beredar
dalam darah (dan juga menetap dalam sumsum tulang) selama beberapa tahun.
Apabila terpaparlagi dengan antigen yang sama, maka sel itu akan memperbanyak
diri dan menghasilkan antibody dengan sangat cepat untuk memberikan
perlindungan terhadap penyakit tersebut.
Cara lain untuk menghasilkan kekebalan akttif adalah
melalui imunisasi. Vaksin akan berinteraksi dengan system kekebalan untuk
menghasilkan respon imun yang setara dengan yang dihasilkan setelah seseorang
menderita penyakit secara alami, tetapi tidak menyebabkan orang tersebut sakit
atau mengalami komplikasi. Vaksin menghasilkan memori kekebalan yang sama
apabila menderita penyakit tersebut.
Banyak factor yang mempengaruhi respon imun terhadap
vaksin, termasuk adanya antibody maternal, sifat dan dosis antigen, cara
pemberian dan adanya adjuvant (misalnya: aluminium utuk menambah potensi
vaksin). Factor-faktor yang berasal dari tubuh penerima vaksin seperti ; imur,
factor gizi, genetic, dan penyakit lain yang menyertai dapat juga mempengaruhi
rspon kekebalan.
2. Kekebalan
Pasif
Kekebalan pasif dapat terjadi dengan
pemberian antibody yang berasal dari hewan atau manusia kepada menusia lain.
Kekabalan pasif memberikan perlindungan terhadap beberapa infeksi tetapi
bersifat sementara. Kadar antibody akan berkurang setelah beberapa minggu atau
bulan, dan penerimaan tidak lagi kebal terhadap penyakit tersebut.
Bentuk yang paling umum dan kekebalan
pasif adalah bayi yang menerima kekebalan dari ibunya. Antibodi disalurkan
melalui plasenta pada 1-2 bulan akhir
kehamilan, sehingga seseorang bayi akan mempunyai antibody seperti yang
dipunyai ibunya. Antibody ini melindungi bayi dari penyakit tertentu samapai
bayi berumur 1 bulan sampai 1 tahun antibody seperti yang dipunyai ibunya.
Antibody ini melindungi bayi dari penyakit tertentu sampai bayi berumur 1 bulan
sampai 1 tahun. Perlindungan maternal ini terhadap polio dan pertusis.
Faktor yang mempengaruhi sisrim
kekebalan tubuh bayi yaitu Sistim imunisasi ibu, pemberian kolustrum, pemberian
ASI eksklusif, Berat badan lahir rendah, Kelahiran tidak cukup bulan (Prematur)
dan status imunisasi bayi (Depkes RI, 2004).
0 komentar:
Post a Comment