Friday, 5 April 2013

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Geografi siswa kelas VIII di SMP Negeri dengan Menggunakan Media Gambar



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat akan mempengaruhi tatanan sosial kemasyarakatan. Teknologi informasi saat ini dan yang akan datang merupakan tantangan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama yang berkaitan dengan masalah pendidikan. Pendidikan adalah suatu kegiatan universal dalam kehidupan manusia untuk mengupayakan manusia yang berkualitas. Oleh karena itu usaha konkret dari berbagai pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut.
Salah satu masalah pendidikan yang kita alami sampai saat ini adalah masalah mutu pendidikan yang merupakan masalah nasional yang sedang dihadapi dan  mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia. Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui pendidikan yang baik dan terencana dengan tepat. 
Upaya peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan harkat dan martabat manusia Indonesia untuk mencapai itu, pendidikan harus adaptif terhadap perubahan zaman. Sesuai dengan apa yang tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional RI Nomor 20 Tahun 2003 BAB I Pasal I dinyatakan bahwa : Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesi dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman (Sisdiknas, 2003)
Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan telah lebih ditekankan pada penyediaan fasilitas belajar mengajar (media pembelajaran), fasilitas ini harusdimiliki oleh setiap sekolah dalam jumlah yang cukup dan memenuhi syarat.Tetapi pada kenyataannya banyak sekolah-sekolah yang belum menyediakan ataudapat dapat memfungsikan fasilitas belajar mengajar (media) yang telah ada.Sejalan dengan hal di atas maka usaha peningkatan mutu pendidikan diSekolah Menengah Pertama sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam proses belajar mengajar hendaknya tidak didominasi kegiatan, tetapi membantu mengembangkan kondisi yang menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan potensi ydan aktivitasnya melalui kegiatan belajar mengajar.
Menurut Sudjana (1989), salah satu alternatif yang dapat ditempuh oleh guru adalah kegiatan penggunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi mempunya inilai praktis. Dengan demikian, penggunaan media yang tepat dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Media pembeajaran geografi terdiri dari beberapa jenis media yang biasa digunakan dalam proses belajar mengajar, seperti : peta, atlas, globe, gambar foto, slide, video pendidikan, VTR, diagram atau grafik, dan media cetak. Pemakaian media dalam proses pembelajaran akan dapat membantu membangkitkan keinginan dan minat yang baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar mengajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
Selain itu media juga dapat bergna untuk membangkitkan gairah belajar, memungkinkan siswa untuk belajar mandiri sesuai dengan minat dan kemampuannya. Media dapat meningkatkan pengetahuan, serta memberikan fleksibilitas dalam penyampaian pesan. Selain itu media juga berfungsi sebagai alat komunikasi, sebagai sarana pemecahan masalah dan sebagai sarana pengembangan diri. Melalui penggunaan media pengajaran diharapkan dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa memilih dan menggunakan media harus sesuai dengan kriteria.
Sehubungan dengan hal tersebut Sudjana (1989) berpendapat bahwa memiliki media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut yaitu :
  1. Ketetapannya dengan tujuan pengajaran
  2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran
  3. Kemudahan memperoleh media
  4. Keterampilan guru dalam menggunakannya
  5. Sesuai dengan taraf berpikir siswa
Dari hasil observasi awal peneliti peroleh, bahwa minimnya penggunaan media Dari hasil observasi awal peneliti diperoleh, bahwa masih minimnya penggunaan bahwa masih penggunaan media gambar dalam pembelajaran geografi.
Kebanyakan media gambar yang ditampil akan pada saat pengajaran hanya langsung di gambarkan pada papan tulis dengan menggunakan kapur tulis atau spidol permanent sehingga terkadang gambar yag dihasilkan tidak terlalu mengantarkan daya serap siswa untuk memahami suatu objek atau gambar yang ditampilkan. Kemudian banyak para pengajar hanya memberikan contoh media gambar yang terdapat pada buku paket tertentu, sehingga siswa sering merasa jenuh yang akibatnya motivasi belajar siswapun menurun. Hal ini juga pengembangan kreatifitas siswa dalam mengamati suatu objek yang memiliki sudut pandang yang berbeda. Misalnya, siswa kelas tersebut jarang yang bisa membadakan antara gunung dengan pegunungan. Terlalu banyak hal-hal yang tidak bisa disebutkan dampak dari kurang maksimalnya penggunaan media gambar pada proses belajar mengajar khususnya mata pelajaran geografi.
Hal ini sangatlah berpengaruh pada tingkat motivasi para siswa yang kemudian berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa, hal ini dilihat dari hasil Free test yang dilakukan peneliti pada awal pertemuan. Dari seluruh jumlah siswa kelas VIIIc yang mengikuti tes, hanya terdapat 22 siswa atau 55% yang mencapai frekunsi ketuntasan hasil belajar dan18 siswa atau 45% yang belum mencapai frekuensi ketuntasan hasil belajar Geografi.

0 komentar:

Post a Comment