2.4.1
Pencegahan Scabies
Menjaga kebersihan diri dengan mandi
secara teratur setiap hari, semua pakaian, seprei dan handuk yang telah
digunakan harus dicuci secara teratur dan bila direndam dengan air panas serta
menghindari terjadinya kontak langsung.
2.4.2
Pengobatan Scabies
Beberapa macam obat yang dapat
dipakai pada pengobatan scabies yaitu :
1. Gama benzen heksaklorida
Insektisida ini merupakan obat pilihan untuk scabies
karena dapat membunuh tungau dan telur. Cara pemakaianya adalah dengan
mengoleskan salep atau lasio dalam konsentrasi 1% keseluruh badan dari leher ke
bawah lalu dibersihkan setelah 12 jam. Pemakaian cukup sekali dan dapat diulang
seminggu kemudian untuk membasmi larva yang baru menetas dari telur yang
tersisa.
2. Permetrin
Adalah insektisida yang termasuk piretroid sintetik. Untuk pengobatan scabies, permetrin digunakan
dalam bentuk krim 5% yang dioleskan keseluruh tubuh mulai dari leher hingga ke
jari kaki selama 8 sampai 12 jam. Perhatian harus diberikan pada area intertriginosa
termasuk lipatan intergluteal, ibu jari kaki dan subungual. Bila krim terhapus
sebelum waktunya, maka harus dioleskan lagi.
3. Sulfur
Sulfur konsentrasi 5-10% dalam vaselin telah lama digunakan sebagai
scabisida. Sulfur hanya membunuh larva dan tungau tetapi tidak membunuh telur
sehingga harus dipakai selama tiga hari berturut-turut dan diulangi seminggu
kemudian.
4. Benzil benzoate
Dipakai dalam bentuk emulsi atau losio dengan
konsentrasi 20-35%. Obat tersebut cukup efektif, tetapi sering mengakibatkan iritasi
dan menambah rasa gatal.
5. Krotamitan
Krotamitan konsentrasi 10% dalam krim atau losio, merupakan scabisida yang
cukup efektif. Cara pemakaiannya adalah dengan mengoleskan preparat tersebut
dari leher ke bawah, lalu diulang 24 jam kemudian.
6. Kortikosteroid dan preparat
ter
Pada nodus persisten, dapat dipakai preparat ter dan kortikosteroid intralesi.
Agar pengobatan scabies memberikan
hasil yang memuaskan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1.
Cara pemakaian obat yang salah
dapat menyebabkan kegagalan pengobatan, karena itu penderita perlu dijelaskan
mengenai cara pemakaian obat yang benar.
2.
Gatal biasanya masih menetap,
meskipun parasit telah hilang, karena hipersensitivitas terhadap tungau dan
produknya tidak segera hilang. Penderita perlu diberitahu mengenai hal tersebut
untuk menghindari pemakaian obat yang berlebihan. Hal tersebut dapat dikurangi
dengan membatasi pemberian obat.
3.
Mengingat masa inkubasi yang
lama, semua orang
yang kontak dengan penderita perlu diobati meskipun tidak didapatkan gejala.
Hal itu perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya reinfeksi.
4.
Kegagalan juga dapat terjadi
karena penetrasi obat terganggu seperti pada lesi yang berkrusta atau dengan
infeksi sekunder. Pada keadaan ini penderita perlu diberi antibiotika.
5.
Pakaian sprei dan sarung bantal
/ guling harus dicuci dengan air panas. Kasur, bantal dan guling dijemur
minimal 2 kali seminggu.
6.
Rumah harus memiliki ventilasi
agar sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan. (Sungkar, 1995).
0 komentar:
Post a Comment