Sunday, 28 April 2013

Jadwal Imunisasi



               a.  Vaksinasi BCG
Vaksinasi BCG diberikan pada bayi umur 0-12 bulan secara suntikan intrakutan dengan dosis 0,05 ml.  Vaksinasi BCG dinyatakan berhasil apabila terjadi tuberkulin konversi pada tempat suntikan.  Ada tidaknya tuberkulin konversi tergantung pada potensi vaksin dan dosis yang tepat serta cara penyuntikan yang benar.  Kelebihan dosis dan suntikan yang terlalu dalam akan menyebabkan terjadinya abses ditempat suntikan.  Untuk menjaga potensinya, vaksin BCG harus disimpan pada suhu 20 C.  (Depkes RI, 2006)
           b.  Vaksinasi DPT
Kekebalan terhadap penyakit difteri, pertusis dan tetanus adalah dengan pemberian vaksin yang terdiri dari toksoid difteri dan toksoid tetanus yang telah dimurnikan ditambah dengan bakteri bortella pertusis yang telah dimatikan.  Dosis penyuntikan 0,5 ml diberikan secara subkutan atau intramuscular pada bayi yang berumur 2-12 bulan sebanyak 3 kali dengan interval 4 minggu.   Reaksi spesifik yang timbul setelah penyuntikan tidak ada.  Gejala biasanya demam ringan dan reaksi lokal tempat penyuntikan.  Bila ada reaksi yang berlebihan seperti suhu yang terlalu tinggi, kejang, kesadaran menurun, menangis yang berkepanjangan lebih dari 3 jam, hendaknya pemberian vaksin DPT diganti dengan DT.    (Depkes RI, 2006)
          c. Vaksinasi Polio
Untuk kekebalan terhadap polio diberikan 2 tetes vaksin polio oral yang mengandung viruis polio yang mengandung virus polio tipe 1, 2 dan 3 dari Sabin.  Vaksin yang diberikan melalui mulut pada bayi umur 2-12 bulan sebanyak 4 kali dengan jarak waktu pemberian 4 minggu.    (Depkes RI, 2006)
          d. Vaksinasi Campak
Vaksin yang diberikan berisi virus campak yang sudah dilemahkan dan dalam bentuk bubuk kering atau freezeried yang harus dilarutkan dengan bahan pelarut yang telah tersedia sebelum digunakan.  Suntikan ini diberikan secara subkutan dengan dosis 0,5 ml pada anak umur 9-12 bulan.  Di negara berkembang imunisasi campak dianjurkan diberikan lebih awal dengan maksud memberikan kekebalan sedini mungkin, sebelum terkena infeksi virus campak secara alami.  Pemberian imunisasi lebih awal rupanya terbentur oleh adanya zat anti kebal bawaan yang berasal dari ibu (maternal antibodi), ternyata dapat menghambat terbentuknya zat kebal campak dalam tubuh anak, sehingga imunisasi ulangan masih diberikan 4-6 bulan kemudian.  Maka untuk Indonesia vaksin campak diberikan mulai abak berumur 9 bulan.    (Depkes RI, 2006)
         Adapun jadwal pemberian imunisasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :




Tabel 2.1
Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar Anak
Jenis Imunisasi
Umur  (bulan)

Lahir
1
2
3
4
5
6
9
10
Program Pengembangan Imunisasi (PPI), diwajibkan

BCG
BCG







Hepatitis B
Hepatitis B1









Hepatitis B2

Hepatitis B3
DPT


DPT1







DPT2






DPT3


Polio
Polio 1

Polio 2








Polio 3








Polio 4


Campak






Campak




















Sumber : Depkes RI, Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi tahun 2004

0 komentar:

Post a Comment